Mohon tunggu...
Atanshoo
Atanshoo Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa Administrasi Perkantoran. Memiliki hobby menulis, untuk menyalurkan kegelisahan terkhusus pada kategori Humaniora dan Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Salam 4 Jari - Sebuah Puisi

1 Februari 2024   14:50 Diperbarui: 1 Februari 2024   14:59 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salam 4 Jari

(Atanshoo)

Salam 4 jari terdengar riuh,
Dalam negeri Mimpi, tiga pilihan bergelut setiap pilih.
Calon Raja baru bersaing di panggung mimpi
Namun dua calon terbenam dalam ketidakpastian.

Calon pertama mengusung lambangnya,
Elaktibilitasnya diragukan oleh mata,
Dalam kegelapan mencari cahaya,
Salam 4 jari, koalisi terbentang sayapnya.

Calon ketiga, tekun dan berapi,
Namun bayang-bayang calon kedua terlampau rapi,
Mereka bersatu, taklukkan calon Raja yang terlalu tinggi,
Salam 4 jari, langit-lah saksi koalisi.

Calon kedua, gesit dan terampil,
Namun bersaing dengan dua bayangan yang terbilang jeli,
Salam 4 jari, terdengar semangat mereka,
Melawan dominasi, menuntut keadilan Raja Lama.

Negeri Mimpi menanti, janji memuncak di hati pemilih,
Dalam salam 4 jari, harapan mereka terlukis,
Bersatu melawan, untuk satukan suara di hari memilih,
Negeri Mimpu berseri dalam sentuhan kebersamaan.

Semoga saja berseri, tanpa perpecahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun