Mohon tunggu...
Atanshoo
Atanshoo Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Hobi membaca dan sesekali menulis.

Selanjutnya

Tutup

Book

6 Buku Self Improvement Terbaik di Tahun 2024

28 Januari 2024   20:03 Diperbarui: 28 Januari 2024   20:11 1916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengantar

Buku-buku pengembangan diri selalu memiliki tempat khusus dalam perpustakaan kita, memberikan panduan tentang bagaimana menjadi individu yang lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pekerjaan hingga hubungan pribadi, serta mencapai kekayaan material dan spiritual.

Buku-buku ini telah ada sejak zaman kuno, dengan jejak yang dapat ditemukan mulai dari Mesir Kuno, Romawi, Abad Pertengahan, hingga Renaissance Italia. Di era modern, buku-buku ini bertransformasi menjadi fenomena budaya yang luas, menargetkan berbagai kelompok, dari remaja hingga lansia.

Beberapa buku pengembangan diri tidak hanya populer tetapi juga bertahan melintasi generasi. Berikut ini adalah 6 buku teratas yang kami pilih, dengan referensi dari Reader's Digest dan beberapa penyesuaian konten.

1. Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat

Buku Sebuah Seni Bersikap Untuk Bodo Amat - Gramedia
Buku Sebuah Seni Bersikap Untuk Bodo Amat - Gramedia

Buku "Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat", dengan judul asli "The Subtle Art of Not Giving a F*ck: A Counterintuitive Approach to Living a Good Life" oleh Mark Manson, merupakan sebuah karya yang menantang konvensi umum tentang buku pengembangan diri. Terbit pertama kali pada tahun 2016, buku ini telah mencapai popularitas yang signifikan dan telah terjual jutaan eksemplar di seluruh dunia. Berbeda dari kebanyakan buku self-help yang cenderung menekankan pada pemikiran positif dan pencapaian kebahagiaan yang konstan, buku Manson mengambil pendekatan yang lebih realistis dan langsung. Berikut beberapa poin utama dari buku ini:

  • Penerimaan Ketidaksempurnaan: Manson menekankan bahwa kehidupan tidak selalu sempurna dan bahwa kita tidak selalu harus merasa bahagia. Ia berargumen bahwa menerima realitas ini adalah kunci untuk menjalani kehidupan yang lebih memuaskan.
  • Batasan Kepedulian: Salah satu tema utama buku ini adalah ide bahwa kita harus lebih selektif tentang hal-hal yang kita pedulikan. Menurut Manson, kebahagiaan dan kesuksesan datang dari mengerti apa yang benar-benar penting bagi kita dan tidak membuang-buang energi pada hal-hal yang tidak penting.
  • Menghadapi Kebenaran yang Sulit: Buku ini juga menekankan pentingnya menghadapi kebenaran yang tidak nyaman. Manson percaya bahwa mengakui keterbatasan dan kesulitan kita merupakan langkah penting dalam pertumbuhan pribadi.
  • Tanggung Jawab Pribadi: Meski kita tidak selalu bisa mengontrol apa yang terjadi pada kita, Manson menyarankan bahwa kita selalu memiliki pilihan tentang bagaimana merespons. Mengambil tanggung jawab atas respons kita terhadap kejadian adalah kunci untuk mengubah hidup kita.
  • Kebahagiaan Melalui Pertumbuhan: Buku ini juga membahas bagaimana kesulitan dan tantangan adalah bagian penting dari kehidupan yang bermakna. Alih-alih menghindari kesulitan, kita harus merangkulnya sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh.

Secara keseluruhan, "Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat" menawarkan pandangan yang segar dan berbeda pada konsep pengembangan diri. Buku ini menantang pembaca untuk berpikir lebih dalam tentang apa yang benar-benar penting dalam hidup mereka dan bagaimana cara menghadapi kehidupan dengan sikap yang lebih matang dan realistis.

2. Rich Dad Poor Dad

Rich Dad Poor Dad on Gramedia
Rich Dad Poor Dad on Gramedia

"Rich Dad Poor Dad," karya Robert T. Kiyosaki, adalah buku yang telah membuat dampak besar dalam literatur keuangan pribadi. Terbit pertama kali pada tahun 2000, buku ini telah menjadi salah satu buku terlaris dan sangat berpengaruh dalam bidangnya. Berikut adalah beberapa poin penting dari buku ini:

  • Dua Perspektif tentang Uang: Buku ini berfokus pada dua sosok ayah yang memberikan pandangan yang sangat berbeda tentang uang dan investasi. "Poor Dad," ayah kandung Kiyosaki, adalah seorang pendidik yang menekankan pentingnya pendidikan formal dan pekerjaan tetap. Sementara itu, "Rich Dad," ayah dari teman Kiyosaki, adalah seorang pengusaha yang mengajarkan Kiyosaki tentang pentingnya literasi keuangan dan investasi.
  • Pentingnya Literasi Keuangan: Kiyosaki menekankan bahwa literasi keuangan adalah kunci untuk mencapai kemerdekaan finansial. Dia mengkritik sistem pendidikan yang gagal mengajarkan anak-anak tentang uang, yang menyebabkan banyak orang dewasa tidak siap menghadapi realitas keuangan.
  • Aset vs. Liabilitas: Salah satu konsep utama dalam buku ini adalah perbedaan antara aset dan liabilitas. Menurut Kiyosaki, aset adalah sesuatu yang menaruh uang di kantong Anda (seperti investasi real estat, saham, atau bisnis), sedangkan liabilitas mengambil uang dari kantong Anda. Ia menyarankan agar fokus pada pembelian aset, bukan liabilitas.
  • Kemandirian Finansial: Buku ini mendorong pembaca untuk berpikir tentang kemandirian finansial dan membangun aliran pendapatan pasif melalui investasi dan kepemilikan bisnis, bukan hanya bergantung pada gaji dari pekerjaan dan lainnya.

3. Who Moved My Cheese?

Book Who Moved My Cheese On Gramedia
Book Who Moved My Cheese On Gramedia

Buku ini karya Spencer Johnson, MD (1998) SPENCER JOHNSON Spencer Johnson, MD mengenalkan kita pada dua tikus Sniff (endus) dan Scurry (lacak) serta manusia Hem (kaku) dan Haw (aman). Mereka tinggal dalam labirin dan kerjanya mencari keju. Tokoh-tokoh imajiner itu menggambarkan sikap dalam diri kita masing-masing. Begitu banyak orang terbius oleh perumpamaan yang dibuat Johnson. Buku ini bertahan selama lima tahun di daftar buku terlaris dan terjual 26 juta eksemplar di seluruh dunia dalam 37 bahasa. 

4. Men Are from Mars, Women Are from Venus, karya John Gray, PhD (1992)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun