Mohon tunggu...
Atanshoo
Atanshoo Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa Administrasi Perkantoran. Memiliki hobby menulis, untuk menyalurkan kegelisahan terkhusus pada kategori Humaniora dan Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dana Demokrasi Saja Dikorupsi

27 Januari 2024   11:32 Diperbarui: 27 Januari 2024   11:32 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mufid Majnun on Unsplash

Dana Demokrasi Saja di Korupsi

(Atanshoo)


Di sudut negeri demokrasi, cerita menggelayut,
Di panggung pelantikan, konsumsi layu tak berdaya.
Bisik-bisik rakyat, dalam gundah mempertanyakan,
Mengapa konsumsi terlalu sederhana, layaknya mimpi tanpa warna.

Layar-layar kecil, jadi saksi bisu netizen,
Pelantikan yang seharusnya meriah, konsumsinya lenyap sembunyi.
Bagai hantu lelayu, keluh kesah meruap dalam udara,
"Dana demokrasi kita kemana?" tanya hati yang terusik, resah.

Di kota yang riuh, suara-suara mulai beradu,
Vendor katering bersuara jernih di tengah ringkasan cerita
Mereka bukan tangan pertama, dalam pesta konsumsi ini,
Hanya pion dari sebuah rangkaian, yang mereka sendiri saja bingung.

Konsumsi pelantikan yang kusam, menjadi teka-teki,
Apakah ini bayangan suram demokrasi yang terkikis?
Atau sekadar misal kecil dari ketidakjelasan yang melayang?
Di antara kegaduhan, rakyat hanya mencari jawaban nyata.

Kisah ini, seperti labirin tanpa akhir,
Dimana dana demokrasi bersembunyi dalam kabut tipu?
Klarifikasi harus terungkap, sebelum asa terkoyak,
Demi demokrasi yang bening, bebas dari jerat korupsi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun