Bayangmu Datang Samar-Samar
(Atanshoo)
Di tengah deru waktu yang terus berlari, Â
Ada sepi yang berbisik, namamu kembali. Â
Aku di cermin, menatap tanpa arti, Â
Bayangmu, samar-samar, tak pernah mati.
Kau pergi mengikuti jejak mimpi-mimpi, Â
Meninggalkanku, dalam pelukan sepi. Â
Bukan harta yang bisa kupertahankan, Â
Hanya kenangan, yang terus berulang.
Aku masih berdiri, meratapi, Â
Bayanganmu, di hati, tak terganti. Â
Meski realita terus berteriak keras, Â
Namamu, dalam hatiku, terukir abadi.
Samar-samar, terdengar tawa yang pernah ada, Â
Di jalan-jalan kita yang kini sepi tanpa nada. Â
Aku mencari, dalam bayang-bayang masa lalu, Â
Sosokmu yang hilang, di lorong waktu.
Dalam keramaian, aku sering terpaku, Â
Melihat siluet yang mirip dirimu. Â
Namun, hanya bayang-bayang kosong yang kutemui, Â
Kau telah pergi, meninggalkan hati ini.
lihatlah diriku di cermin ini, masih berharap semu pada hadirmu,
Pada cinta yang telah lama terkubur lalu. Â
Bayangmu, samar-samar, dalam impian dan tangis, Â
Menjadi puisi, tentang hati yang tak bisa rela berpisah.
Namun, waktu terus berjalan, membawaku pergi, Â
Dari bayang-bayang cinta yang tak lagi berarti. Â
Mungkin suatu hari, samar-samar itu akan hilang, Â
Dan hati ini, akan belajar untuk bisa tersenyum lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H