Mohon tunggu...
Atanshoo
Atanshoo Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Hobi membaca dan sesekali menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Maafkan Aku Ibu, Anakmu Ini Belum Jadi Apa-Apa

18 Januari 2024   18:00 Diperbarui: 18 Januari 2024   18:05 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Carles Rabada on Unsplash

Maafkan Aku Ibu, Anakmu Ini Belum Jadi Apa-Apa

(Atanshoo)


Di hening malam, aku tertunduk lemah,  
Menggenggam asa yang rapuh, menatap langkah semu.  
Ibu, di balik keheningan ini, aku berbisik kepadamu,  
"Maafkan aku, anakmu ini belum jadi apa-apa."

Kau dulu bercerita tentang bintang dan bulan,  
Mengajarku meraih mimpi setinggi langit biru.  
Namun kini, aku tersandung dalam keraguan,  
Menatap cermin, melihat sosok yang belum bisa membahagiakanmu.

Dari kamar kecil ini, ingatanku mengembara,  
Ke masa ketika kau genggam erat jemariku.  
Berjalan bersama, melewati hari penuh warna,  
Namun kini, aku hilang jalan yang gelap.

Ibu, kau yang menanam benih keberanian,  
Mengajariku bertarung melawan badai kehidupan.  
Namun, di sini aku, tenggelam dalam penantian,  
Gelisah mencari makna, dalam kekosongan harapan.

Dengarlah bisik angin, ibu, bawa pesanku ini,  
Aku berjuang, meski seringkali jatuh dan terluka.  
Ingin kubuktikan, bahwa aku bisa berdiri,  
Mewujudkan impian yang pernah kita ukir bersama.

Aku berjanji, suatu hari nanti, ibu,  
Ketika langit mengubah warnanya menjadi cerah,  
Aku akan membawamu melihat dunia,  
Menunjukkan bahwa anakmu ini, akhirnya bisa.

Namun malam ini, izinkan aku berlutut,  
Mengucap maaf karena belum bisa kau banggakan.  
Ibu, doamu adalah lampu di jalan gelapku,  
Pandu anakmu ini, hingga aku temukan cahaya itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun