Raja dan Ratu
(Atanshoo)
Di kerajaan waktu, dimana langit berbisik rahasia, Â
Bertakhta Raja, dengan mahkota kebijaksanaan, Â
Raut wajahnya, cerminan keberanian tanpa cela, Â
Di tangan kanannya, tongkat keadilan yang bercahaya.
Di sisi sang Raja, berdiri Ratu, keanggunan abadi, Â
Kecantikannya, bukan sekadar lukisan alam semesta, Â
Namun cerminan kelembutan, kasih yang tak terhingga, Â
Dengan senyumnya, ia merajut mimpi-mimpi yang terpendam.
Tarian matahari menyinari istana mereka, Â
Di sana, kebijakan dan kasih berpadu sempurna, Â
Raja berbicara kata-kata penuh kearifan, Â
Sementara Ratu, menenun cinta dalam setiap tindakan.
Di bawah langit biru, mereka berjalan berdampingan, Â
Merajut nasib negeri, dengan tangan yang saling menggenggam, Â
Raja, pelindung tanah, penjaga keadilan, Â
Ratu, pelita hati, sumber inspirasi dan kehangatan.
Ketika badai datang menguji, mereka berdiri teguh, Â
Berbagi beban, dalam hujan kesusahan, Â
Raja sebagai perisai, Ratu sebagai pelita, Â
Bersama, mereka tak terkalahkan, pasangan sempurna dalam perjuangan.
Di malam yang sunyi, bintang-bintang menjadi saksi, Â
Raja dan Ratu, menari di bawah rembulan, Â
Kisah cinta mereka, melebihi dongeng masa lalu, Â
Nyata, hidup, mengalir dalam nadir waktu.
Di taman harapan, Raja menanam keberanian, Â
Sementara Ratu menyiramnya dengan kasih sayang, Â
Mereka menumbuhkan kebun impian, Â
Di mana setiap bunga adalah janji untuk masa depan.
Ketika sang Raja merenung dalam kesunyian, Â
Ratu hadir, membawa cahaya dalam kegelapan, Â
Kata-katanya ibarat mutiara, menenangkan badai, Â
Dan dalam pelukannya, Raja menemukan kekuatan.
Dalam permainan takdir, mereka adalah pasangan, Â
Bergandengan di jalan yang terkadang berliku, Â
Raja dan Ratu, tak sekedar mahkota dan takhta, Â
Tetapi hati dan jiwa yang berpadu dalam cinta.
Di istana impian, mereka bercerita kepada bintang, Â
Tentang cinta yang mendefinisikan mereka, Â
Raja dan Ratu, bukan hanya gelar dan pangkat, Â
Namun lambang persatuan, kekuatan, dan harapan.