Mohon tunggu...
Atanshoo
Atanshoo Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Hobi membaca dan sesekali menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kuperjuangkan Dirimu Walau Beda Agama

19 Desember 2023   18:05 Diperbarui: 19 Desember 2023   18:21 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ku Perjuangkan Dirimu Walau Beda Agama

-Atanshoo

Dalam labirin cinta yang rumit, aku, seorang laki-laki, berdiri teguh dengan tekad yang menggebu-gebu. Kisah cinta ini adalah puisi yang teranyam di antara rerumputan prasangka, di mana hatiku menjadi pelaut yang berlayar di samudra ketidakpastian. Namun, ku perjuangkan dirimu, walau beda agama, karena cinta adalah bahasa yang lebih indah daripada semua perbedaan.
Aku jatuh bangun merangkai kata-kata cinta, menyusun bait demi bait untuk merayu hatimu. Menembus lapisan keterbatasan, aku memberikan segala usaha untuk pantas berada di hadapan orang tuamu. Aku tahu, ini bukan hanya soal mengukur keteguhan hati, tapi juga membongkar tembok tradisi yang tegak kokoh di nadi.

sedangkan kau nona, seakan menjadi penonton yang terlalu lama menunggu di menara penantian. Namun, di balik mata yang benderang, tersembunyi keraguan yang menghampiri. Aku merasakan setengah hati yang menghiasi senyummu, sesekali terhempas oleh kabut kekhawatiran. Beda agama, sebuah jurang yang harus kita lintasi, namun, mungkinkah kau dan aku, bersama-sama, merangkul perbedaan itu sebagai kekuatan yang menjadikan cinta kita lebih indah?

Aku memahami beban yang kau pikul, namun, cinta adalah jalan yang dihiasi dengan paku payung. Kau meragukan keputusanmu, tetapi jangan biarkan kekhawatiran menggagalkan langkah kita. Kita bisa menjelajahi dunia ini bersama, menemukan arti sejati dari cinta yang melampaui batasan-batasan dunia.

Dalam perjuanganku, kini aku berdiri di persimpangan jalan, di mana pilihan kita membentuk nasib kita. Aku mengajakmu untuk memandang masa depan dengan mata yang melihat lebih dalam daripada warna kulit atau agama. Ku perjuangkan dirimu, bukan hanya sebagai kekasih, melainkan sebagai sahabat sehidup semati, melawan segala arus yang mencoba memisahkan kita.

Ku perjuangkan dirimu, walau beda agama, karena cinta kita adalah kisah yang tak terduga.

Nah seperti itulah puisi karya Atanshoo untuk malam ini dengan romansa: Sebuah puisi yang menantang takdir.  Jangan lupa berkunjung di youtube Atanshoo yaaa!


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun