Matahari Tertidur di Peluk Malam
(Atanshoo)
Di ufuk barat, langit memudar merah,
Matahari pun lelah, terhanyut tidur malam.
Gemintang melangkah di atas langit,
Merayap pelan, menyaput rahasia waktu.Malam datang, peluk mesra di hamparan bintang,
Matahari terlelap, merenda mimpi dalam diam.
Embun malam menari di ujung dedaunan,
Merintih pelan, merangkai puisi senyap.Di peraduan gelap, keajaiban terjadi,
Bayang-bayang berdansa di antara cahaya remang.
Malam, penyair sunyi dalam peluk dingin,
Menyiratkan misteri, merentangkan tirai rahasia.
Matahari terlelap, beristirahat di keheningan malam,
Dalam pelukan gelap, cahaya bulan pun menyanyi.
Malam memetik seruling angin sepi,
Menyusuri lembah sunyi, merentangkan pesona.Di sela-sela malam, bintang-bintang berbisik,
Cerita rahasia yang tersemat dalam keheningan.
Matahari, raja siang, kini bersembunyi,
Di peluk malam, menitipkan impian pada gemintang.
Lautan malam memeluk bumi dengan lembut,
Menggenggam rahasia, menyematkan keajaiban.
Matahari, pelukis warna-warni di langit,
Tertidur damai, meratapi sendu dalam tidur malam.Oh, matahari yang tertidur dalam pelukan malam,
Engkau tak sendirian, diiringi nyanyian malam.
Bersenandunglah, wahai bintang-bintang,
Hingga sang pagi membangunkan sang matahari kembali.
Lihat juga musikalisasi puisi berjudul "Semua Politisi Sama Saja!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H