Mohon tunggu...
Atanshoo
Atanshoo Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Hobi membaca dan sesekali menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Matahari Tertidur di Peluk Malam - Atanshoo

19 Desember 2023   15:25 Diperbarui: 19 Desember 2023   15:27 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matahari Tertidur di Peluk Malam

(Atanshoo)


Di ufuk barat, langit memudar merah,
Matahari pun lelah, terhanyut tidur malam.
Gemintang melangkah di atas langit,
Merayap pelan, menyaput rahasia waktu.

Malam datang, peluk mesra di hamparan bintang,
Matahari terlelap, merenda mimpi dalam diam.
Embun malam menari di ujung dedaunan,
Merintih pelan, merangkai puisi senyap.

Di peraduan gelap, keajaiban terjadi,
Bayang-bayang berdansa di antara cahaya remang.
Malam, penyair sunyi dalam peluk dingin,
Menyiratkan misteri, merentangkan tirai rahasia.

Matahari terlelap, beristirahat di keheningan malam,
Dalam pelukan gelap, cahaya bulan pun menyanyi.
Malam memetik seruling angin sepi,
Menyusuri lembah sunyi, merentangkan pesona.

Di sela-sela malam, bintang-bintang berbisik,
Cerita rahasia yang tersemat dalam keheningan.
Matahari, raja siang, kini bersembunyi,
Di peluk malam, menitipkan impian pada gemintang.

Lautan malam memeluk bumi dengan lembut,
Menggenggam rahasia, menyematkan keajaiban.
Matahari, pelukis warna-warni di langit,
Tertidur damai, meratapi sendu dalam tidur malam.

Oh, matahari yang tertidur dalam pelukan malam,
Engkau tak sendirian, diiringi nyanyian malam.
Bersenandunglah, wahai bintang-bintang,
Hingga sang pagi membangunkan sang matahari kembali.

Lihat juga musikalisasi puisi berjudul "Semua Politisi Sama Saja!"


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun