Mohon tunggu...
Atanshoo
Atanshoo Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa Administrasi Perkantoran. Memiliki hobby menulis, untuk menyalurkan kegelisahan terkhusus pada kategori Humaniora dan Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hidup Bahagia bersama Stoikisme

27 November 2023   07:00 Diperbarui: 27 November 2023   07:04 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah Anda mencari keseimbangan dan ketenangan dalam kehidupan yang penuh tekanan? Stoikisme, filosofi kuno yang berasal dari Yunani kuno, dapat menjadi kunci untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan dalam dunia yang terus berubah ini.

1. Pengantar Stoikisme: Filosofi untuk Hidup Kondusif

Stoikisme, sebuah aliran filsafat kuno yang muncul di Athena pada abad ke-3 SM, telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang dalam mencapai kebijaksanaan dan kebahagiaan. Filosofi ini berfokus pada pengendalian diri, penerimaan terhadap takdir, dan pengembangan karakter untuk mencapai keadaan jiwa yang damai. Dalam pengantar ini, kita akan menjelajahi dasar-dasar stoikisme dan bagaimana filosofi yang dapat membantu kita menavigasi kompleksitas kehidupan modern.

Selanjutnya, Stoikisme menekankan pada pemahaman bahwa kita tidak memiliki kendali penuh atas banyak aspek kehidupan, tetapi kita memiliki kendali penuh atas bagaimana kita meresponsnya. Ini mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati berasal dari sikap kita terhadap peristiwa, bukan dari peristiwa itu sendiri. Dengan kata lain, bagaimana kita merespons suatu situasi memiliki dampak yang lebih besar daripada berharap situasi itu berjalan sesuai kendalimu.

Stoikisme mengajarkan kita untuk menerima takdir dengan lapang dada. Ini bukan berarti kita pasif terhadap kehidupan; sebaliknya, kita diingatkan untuk memahami batasan kita dan fokus pada apa yang dapat kita kendalikan. Dengan cara ini, stoikisme memberikan fondasi yang kuat untuk mengatasi stres dan kecemasan yang seringkali muncul dari keinginan untuk mengendalikan segala sesuatu.

2. Penerimaan Terhadap Takdir: Mengatasi Stres dan Kecemasan

Salah satu pilar utama stoikisme adalah penerimaan terhadap takdir. Konsep ini mengajarkan bahwa kita harus belajar menerima segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita dengan lapang dada, termasuk situasi-situasi yang tidak dapat kita kendalikan. Dalam konteks penerimaan terhadap takdir, stoikisme memberikan beberapa panduan praktis untuk mengatasi stres dan kecemasan:

a. Memahami Batasan Kontrol:Stoikisme mengajarkan kita untuk memahami batasan kontrol kita. Ada banyak hal dalam hidup yang berada di luar kendali kita, seperti perubahan cuaca, pendapat orang lain, atau keputusan-keputusan di tingkat global. Dengan menyadari batasan ini, kita dapat mengarahkan energi kita pada hal-hal yang dapat kita kendalikan, yaitu sikap dan respons kita terhadap situasi tersebut.

b. Reframing Persepsi Terhadap Peristiwa:Penerimaan terhadap takdir juga melibatkan kemampuan untuk merestrukturisasi cara kita memandang peristiwa. Stoikisme mengajarkan kita untuk tidak melihat suatu peristiwa sebagai "buruk" atau "baik" secara inheren, tetapi sebagai bagian dari rangkaian perubahan alamiah. Ini membantu mengurangi dampak emosional negatif yang seringkali terkait dengan kejadian yang sulit.

c. Fokus pada Reaksi, Bukan Peristiwa Itu Sendiri: Filosofi ini menekankan bahwa kebahagiaan tidak berasal dari peristiwa itu sendiri, tetapi dari cara kita meresponsnya. Dengan fokus pada reaksi kita terhadap suatu kejadian, stoikisme memberikan kebebasan untuk memilih bagaimana kita akan merespons, bahkan dalam situasi yang sulit sekalipun.

d. Membangun Ketangguhan Emosional: Menerima takdir juga merupakan langkah menuju ketangguhan emosional. Stoikisme mengajarkan kita untuk tidak terlalu terpengaruh oleh emosi-emosi yang muncul sebagai respons terhadap peristiwa. Ini tidak berarti kita tidak boleh merasakan emosi, tetapi lebih kepada kemampuan untuk tetap tenang dan rasional di tengah-tengah perubahan dan tantangan.

Dengan memahami dan menerapkan konsep penerimaan terhadap takdir, seseorang dapat meredakan stres dan kecemasan, serta mengembangkan kedamaian batin yang mendalam. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih lanjut cara-cara praktis untuk menerapkan prinsip-prinsip stoikisme dalam kehidupan sehari-hari guna mencapai kesejahteraan psikologis yang lebih besar.

3. Kontrol terhadap Reaksi Emosional: Seni Mengelola Perasaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun