Mohon tunggu...
Atanshoo
Atanshoo Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Hobi membaca dan sesekali menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pertengkaran: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

24 November 2023   12:00 Diperbarui: 24 November 2023   13:36 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengantar

Pertengkaran adalah sebuah bentuk konflik yang terjadi antara dua orang atau lebih yang memiliki perbedaan pendapat, kepentingan, atau tujuan. Pertengkaran bisa terjadi di berbagai bidang, seperti keluarga, persahabatan, percintaan, pekerjaan, atau politik. Pertengkaran bisa bersifat konstruktif atau destruktif, tergantung pada cara penyelesaiannya.

Penyebab Pertengkaran

  • Kurangnya komunikasi. Komunikasi adalah kunci untuk memahami dan menghargai sudut pandang orang lain. Kurangnya komunikasi bisa menyebabkan kesalahpahaman, salah tafsir, atau salah informasi yang bisa memicu pertengkaran.
  • Perbedaan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang unik dan berbeda. Perbedaan kepribadian bisa menyebabkan perbedaan cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang bisa menimbulkan pertengkaran.
  • Perbedaan nilai. Nilai adalah prinsip-prinsip yang menjadi pedoman hidup seseorang. Perbedaan nilai bisa menyebabkan perbedaan pandangan, sikap, dan perilaku yang bisa menimbulkan pertengkaran.
  • Perbedaan kepentingan. Kepentingan adalah tujuan atau hasil yang diinginkan seseorang. Perbedaan kepentingan bisa menyebabkan perbedaan prioritas, strategi, atau taktik yang bisa menimbulkan pertengkaran.
  • Perbedaan kekuasaan. Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi atau mengendalikan orang lain. Perbedaan kekuasaan bisa menyebabkan perbedaan status, otoritas, atau pengaruh yang bisa menimbulkan pertengkaran.
  • Perbedaan emosi. Emosi adalah perasaan yang dialami seseorang. Perbedaan emosi bisa menyebabkan perbedaan suasana hati, reaksi, atau ekspresi yang bisa menimbulkan pertengkaran.

Dampak Pertengkaran

Pertengkaran bisa memiliki dampak positif atau negatif, tergantung pada cara penyelesaiannya. Dampak positif dari pertengkaran adalah:

  • Meningkatkan pemahaman. Pertengkaran bisa menjadi kesempatan untuk mendengarkan dan memahami sudut pandang orang lain. Dengan begitu, bisa terjadi pertukaran informasi, pengetahuan, dan pengalaman yang bisa meningkatkan pemahaman.
  • Meningkatkan hubungan. Pertengkaran bisa menjadi kesempatan untuk mengekspresikan dan menyelesaikan perasaan, kebutuhan, dan harapan yang terpendam. Dengan begitu, bisa terjadi penyesuaian, kompromi, dan kerjasama yang bisa meningkatkan hubungan.
  • Meningkatkan kreativitas. Pertengkaran bisa menjadi kesempatan untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Dengan begitu, bisa terjadi brainstorming, inovasi, dan solusi yang bisa meningkatkan kreativitas.

Dampak negatif dari pertengkaran adalah:

  • Menurunkan kesehatan. Pertengkaran bisa menyebabkan stres, marah, sedih, atau takut yang bisa menurunkan kesehatan fisik dan mental. Pertengkaran juga bisa menyebabkan cedera, sakit, atau penyakit yang bisa menurunkan kesehatan.
  • Menurunkan kinerja. Pertengkaran bisa menyebabkan gangguan, distraksi, atau konflik yang bisa menurunkan kinerja. Pertengkaran juga bisa menyebabkan kesalahan, kegagalan, atau kerugian yang bisa menurunkan kinerja.
  • Menurunkan kebahagiaan. Pertengkaran bisa menyebabkan ketidakpuasan, ketidakharmonisan, atau ketidakpercayaan yang bisa menurunkan kebahagiaan. Pertengkaran juga bisa menyebabkan putus, bercerai, atau berpisah yang bisa menurunkan kebahagiaan.

Cara Mengatasi Pertengkaran

Pertengkaran bisa diatasi dengan cara yang konstruktif atau destruktif, tergantung pada sikap dan perilaku yang ditunjukkan. Cara konstruktif untuk mengatasi pertengkaran adalah:

  • Mendengarkan. Mendengarkan adalah sikap yang menunjukkan rasa hormat, empati, dan kesediaan untuk memahami orang lain. Mendengarkan bisa membantu untuk mengetahui masalah, perasaan, dan kebutuhan orang lain.
  • Berbicara. Berbicara adalah perilaku yang menunjukkan rasa jujur, terbuka, dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah. Berbicara bisa membantu untuk menyampaikan pendapat, perasaan, dan kebutuhan sendiri.
  • Menyelesaikan. Menyelesaikan adalah proses yang menunjukkan rasa adil, bijak, dan kooperatif untuk mencapai kesepakatan. Menyelesaikan bisa membantu untuk mencari solusi, kompromi, atau rekonsiliasi yang bisa memuaskan kedua belah pihak.

Cara destruktif untuk mengatasi pertengkaran adalah:

  • Mengabaikan. Mengabaikan adalah sikap yang menunjukkan rasa tidak peduli, tidak menghargai, dan tidak mau memahami orang lain. Mengabaikan bisa menyebabkan masalah, perasaan, dan kebutuhan orang lain tidak terselesaikan.
  • Menyerang. Menyerang adalah perilaku yang menunjukkan rasa marah, benci, dan dendam untuk melukai orang lain. Menyerang bisa menyebabkan konflik, cedera, atau kerusakan pada orang lain. Hal ini sangat tidak di sarankan!, kecuali kalau memang terdesak.
  • Menghindar. Menghindar adalah proses yang menunjukkan rasa takut, malu, atau bersalah untuk menghindari masalah. Menghindar bisa menyebabkan masalah, perasaan, dan kebutuhan sendiri tidak terselesaikan. Tapi menghindar atau lari tak selamanya takut, tetapi lebih memilih keselamatan daripada harus menghadapi masalah yang membahayakan diri sendiri.

Kesimpulan

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pertengkaran adalah sebuah fenomena yang bisa memiliki dampak positif atau negatif, tergantung pada cara penyelesaiannya. Oleh karena itu, penting untuk memiliki sikap dan perilaku yang konstruktif untuk mengatasi pertengkaran dengan cara yang sehat dan produktif.

Berikut ini adalah musikalisasi puisi berjudul "Pertengkaran" untuk menjadi referensi pertengkaran dalam hubungan asmara.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun