Mohon tunggu...
Atanshoo
Atanshoo Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa Administrasi Perkantoran. Memiliki hobby menulis, untuk menyalurkan kegelisahan terkhusus pada kategori Humaniora dan Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Suara Para Badut!

22 November 2023   18:04 Diperbarui: 22 November 2023   18:08 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengantar

Badut. Mungkin itu adalah kata yang tepat untuk menggambarkan para pria yang rela menjadi penghibur dan pilihan cadangan bagi wanita yang mereka cintai. Mereka adalah para sadboy yang terjebak dalam zona teman, yang selalu siap mendengarkan keluh kesah, memberikan perhatian, dan menghibur wanita yang mereka sukai, tanpa mendapatkan balasan yang sepadan. Mereka tahu bahwa wanita itu tidak mencintai mereka, bahkan mungkin sudah memiliki pasangan lain, namun mereka tetap melanjutkan peran mereka sebagai badut.

Mengapa mereka melakukan itu? Apa yang mereka harapkan? Apa yang mereka rasakan? Inilah suara para badut, yang mungkin jarang terdengar oleh orang lain.

Alasan Menjadi Badut

Setiap badut memiliki alasan sendiri-sendiri untuk menjadi badut. Namun, ada beberapa alasan umum yang sering ditemukan, yaitu:

  • Cinta buta. Ini adalah alasan yang paling sering dan paling kuat. Para badut mencintai wanita itu dengan begitu dalam, sehingga mereka tidak peduli dengan apa yang terjadi. Mereka hanya ingin membuat wanita itu bahagia, meskipun harus mengorbankan kebahagiaan mereka sendiri. Mereka berharap bahwa suatu hari nanti, wanita itu akan menyadari dan membalas cinta mereka.
  • Takut kehilangan. Para badut takut kehilangan wanita itu, jika mereka berhenti menjadi badut. Mereka merasa bahwa menjadi badut adalah satu-satunya cara untuk tetap berhubungan dengan wanita itu, meskipun hanya sebagai teman. Mereka tidak mau mengambil risiko untuk menyatakan perasaan mereka, karena khawatir akan ditolak dan ditinggalkan.
  • Rendah diri. Para badut merasa bahwa mereka tidak pantas mendapatkan wanita itu, karena mereka merasa kurang dalam hal fisik, ekonomi, atau sosial. Mereka merasa bahwa menjadi badut adalah sesuatu yang mereka bisa lakukan, untuk menunjukkan rasa terima kasih atau penghargaan kepada wanita itu, yang telah memberikan mereka perhatian.
  • Terbiasa. Para badut sudah terbiasa menjadi badut, sehingga mereka tidak tahu bagaimana cara berhenti. Mereka sudah terlanjur nyaman dengan posisi mereka, dan tidak mau mengubahnya. Mereka merasa bahwa menjadi badut adalah bagian dari hidup mereka, dan tidak mau mencari hal lain yang lebih baik.

Harapan Menjadi Badut

Para badut memiliki harapan yang berbeda-beda, tergantung pada alasan mereka menjadi badut. Namun, ada beberapa harapan umum yang sering ditemukan, yaitu:

  • Harapan akan berubahnya perasaan wanita itu. Ini adalah harapan yang paling utama dan paling naif. Para badut berharap bahwa dengan menjadi badut, mereka bisa mengubah perasaan wanita itu, dari sekadar teman menjadi kekasih. Mereka berharap bahwa dengan memberikan segala yang wanita itu inginkan, mereka bisa membuat wanita itu jatuh cinta kepada mereka.
  • Harapan akan adanya kesempatan. Ini adalah harapan yang paling realistis dan paling berbahaya. Para badut berharap bahwa dengan menjadi badut, mereka bisa mendapatkan kesempatan untuk bersama dengan wanita itu, meskipun hanya sesaat. Mereka berharap bahwa dengan menunggu waktu yang tepat, mereka bisa memanfaatkan situasi yang menguntungkan mereka, seperti saat wanita itu sedang putus, sedih, atau kesepian.
  • Harapan akan adanya pengakuan. Ini adalah harapan yang paling sederhana dan paling menyedihkan. Para badut berharap bahwa dengan menjadi badut, mereka bisa mendapatkan pengakuan dari wanita itu, meskipun hanya sebagai teman. Mereka berharap bahwa dengan menjadi badut, mereka bisa membuat wanita itu menghargai dan menghormati mereka, sebagai orang yang selalu ada untuknya.

Perasaan Menjadi Badut

Para badut memiliki perasaan yang bercampur-baur, antara bahagia dan sedih, antara puas dan frustasi, antara cinta dan benci. Namun, ada beberapa perasaan umum yang sering ditemukan, yaitu:

  • Perasaan bahagia. Para badut merasa bahagia, ketika mereka bisa berinteraksi dengan wanita itu, meskipun hanya sebagai teman. Mereka merasa bahagia, ketika mereka bisa melihat senyum wanita itu, meskipun tidak karena mereka. Mereka merasa bahagia, ketika mereka bisa memberikan sesuatu yang wanita itu suka, meskipun tidak dihargai.
  • Perasaan sedih. Para badut merasa sedih, ketika mereka menyadari bahwa wanita itu tidak mencintai mereka, bahkan mungkin sudah memiliki pasangan lain. Mereka merasa sedih, ketika mereka melihat wanita itu bersama orang lain, meskipun mereka berusaha ikhlas. Mereka merasa sedih, ketika mereka merasa tidak dianggap oleh wanita itu, meskipun mereka sudah berbuat banyak.
  • Perasaan puas. Para badut merasa puas, ketika mereka bisa menjadi orang yang dibutuhkan oleh wanita itu, meskipun hanya sebagai penghibur. Mereka merasa puas, ketika mereka bisa menjadi orang yang dipercaya oleh wanita itu, meskipun hanya sebagai tempat curhat. Mereka merasa puas, ketika mereka bisa menjadi orang yang berarti bagi wanita itu, meskipun hanya sebagai teman.
  • Perasaan frustasi. Para badut merasa frustasi, ketika mereka tidak bisa menjadi orang yang diinginkan oleh wanita itu, meskipun sudah berusaha keras. Mereka merasa frustasi, ketika mereka tidak bisa menjadi orang yang disayangi oleh wanita itu, meskipun sudah memberikan cinta. Mereka merasa frustasi, ketika mereka tidak bisa menjadi orang yang dipilih oleh wanita itu, meskipun sudah menunggu lama.
  • Perasaan cinta. Para badut merasa cinta, kepada wanita itu, meskipun tidak dibalas. Mereka merasa cinta, karena wanita itu adalah orang yang membuat mereka tertawa, menangis, dan bersemangat. Mereka merasa cinta, karena wanita itu adalah orang yang memberikan mereka warna dalam hidup mereka.
  • Perasaan benci. Para badut merasa benci, kepada diri mereka sendiri, karena tidak bisa berhenti menjadi badut. Mereka merasa benci, karena diri mereka adalah orang yang lemah, bodoh, dan pengecut. Mereka merasa benci, karena diri mereka adalah orang yang menyia-nyiakan hidup mereka.

Pesan Untuk Para Badut

Para badut, apakah kalian masih ingin menjadi badut? Apakah kalian masih rela menjadi penghibur dan pilihan cadangan bagi wanita yang kalian cintai? Apakah kalian masih mau menyiksa diri kalian dengan harapan dan perasaan yang sia-sia?

Jika kalian masih ingin menjadi badut, maka kalian berhak untuk memilih hidup kalian sendiri. Tidak ada yang bisa menghakimi kalian, karena kalian adalah orang yang tahu apa yang kalian rasakan. Namun, kalian juga harus siap dengan konsekuensinya, yaitu hidup yang penuh dengan kekecewaan, kesedihan, dan penyesalan.

Jika kalian tidak ingin menjadi badut lagi, maka kalian harus berani untuk berubah. Kalian harus berani untuk menyatakan perasaan kalian, dan menerima apapun hasilnya. Kalian harus berani untuk melepaskan wanita itu, dan mencari yang lebih baik. Kalian harus berani untuk mencintai diri kalian sendiri, dan mengejar kebahagiaan kalian.

Pesan untuk para badut adalah: jangan biarkan cinta membuat kalian menjadi bodoh. Cinta seharusnya membuat kalian menjadi lebih baik, bukan lebih buruk. Cinta seharusnya membuat kalian bahagia, bukan sedih. Cinta seharusnya membuat kalian bebas, bukan terikat. Cinta seharusnya membuat kalian hidup, bukan mati.

Puisi Ini Cocok Untuk Kalian Para Badut!


Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun