Mohon tunggu...
Wahid Wahid
Wahid Wahid Mohon Tunggu... -

stmik muhammadiyah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Triple B at Work Place

25 April 2011   09:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:25 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Etika secara kiasan artinya sebuah tiket atau karcis yang "mengijinkan" seseorang untuk bisa diterima suatu lingkungan. Di kantor, etiket sangat penting karena menyangkut harga diri dan perilaku di lingkungan. Tindakan yang menyimpang dari tata krama akan mengundang perhatian orang banyak. Kepribadian seseorang diukur orang  sesuai dengan tindak tanduknya sehari-hari, begitu pula penampilan, wawasan, maupun profesionalismena. Etiket menentukan sukses tidaknya kita di tempat kerja. Penampilan busana, dandanan, perilaku dan tatakrama yang baik, kecerdasan, dan kerajinan merupakan komponen penting yang akan dinilai atasan dalam mencapai kemajuan. Kantor adalah tempat seorang karyawan menjalankan profesi dan pekerjaan dalam upaya meniti karir. Etiket yang menyangkut hubungan dengan rekan kerja atau customer akan memperlancar pekerjaan. Secara umum ada tiga komponen yang akan menjadi perhatian orang-orang di lingkungan kerja, yaitu beauty, behaviour, dan brain. BEAUTY berkaitan dengan kebersihan, kerapihan, dan kesehatan. 1. Kebersihan, merupakan hal yang sangat penting, yang kalu diabaikan akan mengganggu suasana kerja. Sesuatu yang kotor, akan menghilangkan unsur keindahan, yang sesungguhnya sangat disukai manusia.Kebersihan menjadi anjuran dalam kehidupan beragama, bahkan menjaga kebersihan menjadi bagian dari praktek beribadah. Kebersihan menyangkut beberapa aspek, diantaranya diri dan lingkungan. Kebersihan yang menyangkut kebersihan diri yaitu kebersihan bada, rambut, pakaian, sepatu dan lain-lain. Kebersihan lingkungan adalah hal-hal di luar diri kita seperti meja dan kursi. Meski kelihatannya sepele kebersihan lingkungan juga mempengaruhi suasana kerja. Meja dan lemari di ruangan kerja seringkalo kotor oleh kertas-kertas yang tidak perlu, yang sering memenuhi meja dan lemari kerja. Kita tidak bisa secara berkala menyortir tumpukan kertas sehingga tidak bercampur dengan kertas dan file-file yang penting. Contoh yang baik dalam hal kebersihan di masyarakat Jepang, setelah menggunakan fasilitas telepon kantor, mereka biasanya langsung melapnya, sebelum menyimpannya kembali di tempat semuala. Ini menggambatkan tanggung jawab akan kebersihan yang sangat tinggi. Mungkin hal itu tampak berlebihan, tapi itulah contoh gaya hidup masyarakat maju terhadap kebersihan.  Jangankan terhadap sesuatu yang terlihat jelas, bahkan kotoran yang secara fisik tidak terlalu terlihat pun, mereka sangat peduli. Kesadaran akan kebersihan biasanya dibentuk sejak kecil dalam pola asuhan keluarga. Orang yang tidak biasa memperhatikan aspek kebersihan, akan sulit untuk mengubah kebiasaannya. Ketika memasuki dunia kerja, mau tidak mau orang seperti itu harus memaksakan diri untuk terbiasa dengan pola hidup bersih tersebut. Di masyarakat kita, meskipun di lingkungan kantor, masih sering tampak suasana kotor dan kumuh. Hal ini akan mempengaruhi citra kantor atau perusahaan itu sendiri. Dengan suasana kantor yang senantiasa bersih otomatis akan mempengaruhi kebiasaan para karyawan sehingga selalu membiasakan gaya hidup bersih. 2. Kerapihan merupakan hal lain yang perlu diperhatikan. Kerapihan berbusana akan mencerminkan etiket yang baik. Busana kerja yang kita pakai, selain bersih juga dibutuhkan kerapihannya. Pakaian yang disetrika akan menunjukkan kesan profesionalisme. Begitu pula meja dan lingkungan kita, meski telah bersih dari sampah, jika tidak ditata dengan rapi akan merusak keindahannya. Penataan meja, kursi,  komputer, barang-barang, file-file, dan lain-lain harus mementingkan aspek keteraturan dan keindahan, sehingga suasana nyaman dalam bekerja akan tercipta. 3. Kesehatan juga menjadi bagian yang penting untuk menghasilkan  kerja yang baik. Kondisi kesehatan yang buruk sangat mempengaruhi produktivitas. Seseorang tidak akan dapat bekerja dengan optimal jika mengalami keluhan-keluhan fisik. Penyakit yang umumnya dialami karyawan biasanya sakit kepala/migrain dab sakit maag. Olah raga dan istirahat yang cukup serta pola konsumsi makanan yang sehat akan membantu menjaga kesehatan dan stamina kerja. BEHAVIOUR adalah pribadi, sopan santun, perangai kita yang biasa diterima oleh orang lain. Dengan kata lain, kelakuan yang baik itu akan mempengaruhi hubungan kerja kita baik dengan atasan, rekan sekerja, maupun bawahan. Orang yang bisa membawakan diri dengan berbagai pihak akan mampu bekerja sama dengan baik. Dalam menghadapi pekerjaa acapkali terjadi perbedaan pendapat dan timbulah perselisihan. Kecerdasan dalam mengelola emosi akan dapat mencairkan suasana saat menghadapi berbagai persoalan tersebut. Terakhir BRAIN yakni wawasan, ketekunan, dan kerajinan dalam melaksanakan tugas. Wawasan seseorang akan mempengaruhi cara kerja dan pengambilan keputusan. Seorang karyawan sebaiknya senantiasa meningkatkan wawasan baik melalui membaca, pelatihan, atau training-training Ketekunan merupakan aspek yang cukup penting dimiliki seorang karyawan maupun profesional. Seseorang yang tekun, meski potensi skill maupun pengetahuannya tidak terlalu menonjol bisa meraih kesuksesan. Tekun itu bisa bermakna konsisten dalam meraih tujuan, presisten atau gigih dalam mencapai hasil yang diinginkan, juga resistensi dalam menghadapi halangan dan rintangan. Etiket bukan saja yang sifatnya permukaan, namun jauh lebih dalam menyangkut masalah kepribadian. Seseorang yang menjalankan etiket dengan baik dalam dunia kerja, akan mempermudah jalan menuju kesuksesan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun