Sastra Anak sebagai Jembatan Toleransi di Lingkungan Pendidikan Dasar
Mengajarkan toleransi ke anak-anak sejak kecil itu penting, terutama di sekolah dasar. Karena, toleransi akan membuat mereka lebih menghargai perbedaan dan hidup rukun bersama orang lain untuk membangun masyarakat yang harmonis di masa depan. Nah, salah satu cara untuk mengajarkan ini melalui sastra anak, seperti dongeng, buku cerita, atau puisi anak ternyata dapat menjadi media untuk mengajarkan nilai-nilai toleransi.
Kenapa Harus Sastra Anak?
Sastra anak sangat unik. Cerita-cerita di dalamnya sering kali mengenalkan kita ke beragam karakter, budaya, atau pandangan hidup yang berbeda. Dari situ, anak-anak dapat mempelajari nilai nilai yang relevan dengan kehidupan sehari – hari seperti :
- Meningkatkan Empati Anak
Sastra anak sering menggambarkan tokoh dengan berbagai latar belakang dan pengalaman hidup. Ketika anak-anak membaca atau mendengar cerita ini, mereka akan belajar merasakan apa yang dialami oleh tokoh tersebut, sehingga rasa empati akan tumbuh. Misalnya, cerita tentang seorang anak yang berjuang menghadapi tantangan karena budaya atau agama yang berbeda dapat membuka hati anak-anak untuk memahami perasaan orang lain. Anak anak akan berfikir Bagaimana sih rasanya berada di posisi orang lain?
- Menghargai Perbedaan
Anak-anak belajar bahwa perbedaan setiap individu membuat dunia menjadi lebih berwarna karena keunikan mereka. Misalnya, kisah tentang persahabatan antara hewan-hewan yang berbeda jenis mengajarkan bahwa meskipun berbeda, mereka tetap bisa hidup bersama dan saling membantu.
- Menyelesaikan Konflik
Banyak cerita anak yang mengajarkan cara menyelesaikan konflik dengan cara yang bijaksana. Hal ini penting untuk membentuk pola pikir anak bahwa masalah tidak harus diselesaikan dengan kekerasan, tetapi dengan komunikasi dan pengertian. Sehingga anak-anak dapat mengerti jika masalah tidak harus diselesaikan dengan marah-marah.
4. Membentuk Nilai Nilai Positif
Cerita yang menampilkan karakter yang baik dapat membantu anak memahami pentingnya kejujuran, kerja sama, dan empati. Cerita yang inspiratif juga membantu anak mengembangkan kepercaya diri dan motivasi. Misalnya, cerita tentang persahabatan dua anak dari budaya yang berbeda dapat membuat mereka sadar kalau perbedaan bukan halangan untuk menjadi teman.
Contoh Sastra Anak yang dapat Dipakai untuk Mengajarkan Toleransi
Beberapa cerita yang bisa dipakai untuk mengajarkan toleransi:
- "Si Kancil dan Teman-Temannya"
Dari cerita Si Kancil dan Teman – Temannya mengajarakan kita untuk selalu cerdik dalam mengatasi masalah dan jangan suka menindas orang yang lemah, amanat tersebut dapat menjadikan siswa selalu cerdik dan tidak membully teman yang lebih lemah darinya dan menjadikan pertemanan siswa semakin rukun tanpa membedak bedakan..
- "Malin Kundang”