-Kekhawatiran Privasi: Penggunaan chatbot ini melibatkan pertukaran data dan informasi pribadi. Ada kekhawatiran tentang bagaimana data ini dikelola dan digunakan oleh penyedia layanan.
-Kehilangan Interaksi Manusia: Meskipun chatbot mampu meniru percakapan manusia, interaksi dengan manusia nyata memiliki dimensi emosi dan konteks yang sulit ditiru oleh teknologi.
-Potensi Penyalahgunaan: Teknologi ini bisa disalahgunakan untuk menyebarkan informasi palsu atau merugikan orang lain. Diperlukan pengawasan dan regulasi yang ketat.
-Ketergantungan Teknologi: Generasi ini mungkin menjadi terlalu bergantung pada chatbot, mengabaikan kemampuan berpikir kritis atau menyelesaikan masalah secara mandiri.
Chatbot GPT telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa dari awalnya hingga sekarang. Generasi milenial dan Gen Z merespons dengan positif karena kecepatan, kenyamanan, dan nilai pembelajaran yang ditawarkan. Meskipun demikian, tanggapan terhadap fenomena ini mencakup keprihatinan tentang privasi, kehilangan interaksi manusia, potensi penyalahgunaan, dan ketergantungan yang berlebihan. Oleh karena itu, penting untuk terus memantau dan mengatur penggunaan teknologi ini untuk memaksimalkan manfaatnya tanpa mengorbankan nilai-nilai penting.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H