Mohon tunggu...
Asrofi yahya
Asrofi yahya Mohon Tunggu... Pustakawan - Barokah ilmu Barokah Rizki

Sebaik baiknya manusia adalah orang yang saling memberi manfaat kepada orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keefektifan Pendidikan Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

22 Oktober 2019   19:00 Diperbarui: 22 Oktober 2019   19:43 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

KEEFEKTIFAN PENDIDIKAN
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
Essay
"Karya tulis ilmiah ini disusun guna memenuhi ulangan tengah
Semester mata kuliah psikologi pendidikan"
Materi: pengertian, periode pertumbuhan dan perkembangan kognitif
Pengampu: Ibu Naili Rofiqoh S.Psi, M.Si
 

Disusun Oleh :
Nama: Asrofi Yahya
Nim: 1903016069

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2019

l. PENDAHULUAN
Manusia tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya. Pertumbuhan manusia berawal dari benih yang kemudian berkembang menjadi janin  didalam rahim.Setelah itu,lahirlah bayi yang kemudian tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya. Perkembangan dan pertumbuhan seorang anak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut berasal ketika sebelum lahir dan ketika sesudah ia lahir. Dan juga dipengaruhi dengan faktor-faktor dari dalam dirinya dan luar dirinya. Karena faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seorang anak ialah yang memnentukan keberhasilannya dalam menempuh pendidikan.Tidak hanya secara fisik, Tetapi juga psikis.
Dan didalam pertumbuhan dan perkembangan terdapat suatu periode-periode, proses dimana terjadinya waktu tempuh suatu pembagian yang menerangkan fase-fase pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Dengan adanya periode tersebut mempermudah mengetahui kapan waktunya untuk diberi materi sesuai kapasitas anak.
Didalam mendidik anak juga diperlukan keefektifan pendidikan atau juga keefektifan belajar. Usia kanak kanak merupakan masa yang sangat menentukan bagi perkembangan anak diusia dewasa.Sehingga tidak terlepas dari lingkungan, baik lingkungan keluarga sekolah, maupun masyarakat.Serta terciptanya sarana-prasarana yang memadai serta sistem pembelajaran sesuai dengan pembelajaran yang sesuai usia perkekmbangan. Keberadaan stakeholders memberikan pengaruh terhadap kemaunan anak untuk belajar, sehingga efektifitas pembelajaran disekolah dapat berjalan dengan baik. Dengan tersebut keefektifan sangatlah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembnagn anak.
II. PEMBAHASAN
Dalam kehidupan anak terjadi proses yang beroprasi secara berkelanjutan yaitu pertumbuhan dan perkembangan, dan didalam perkembangan itu diperlukan keefektifan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Untuk mengetahui lebih lanjut, maka akan dijelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan. Berikut penjelasannya :

A. Pengertian Pertumbuhan
Dialam pribadi manusia, baik yang jasmaniah maupun rohaniah, terdapat dua bagian yang berbeda sebagai kondisi yang  menjadikan pribadi manusia berubah menuju ke arah kesempurnaan. Adapun dua bagian kondisional pribadi manusia itu meliputi :
1. Bagian pribadi materiil yang kuantitatif,dan
2.Bagian pribadi fungsional yang kualitatif.
Kenyataan itulah yang melahirkan perbedaan konsep antara pertumbuhan dan perkembangan.(M.Dalyono,2010: 61)
Definisi pertumbuhan ialah perubahan secara fisiologi dari hasil proses kematangan fungsi-fungsi jasmanisebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai proses berubahnya keadaan jasmaniah(fisik) yang turun-temurun dalam bentuk proses aktif yang berkesinambungan.(Baharuddin,2010: 66)
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materiil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi ada,dari kecil menjadi besar, dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas, dan sebagainya. Ini tidak berarti, bahwa pertumbuhan itu hanya berlaku pada hal-hal yang bersifat kuantitatif, karena tidak selamanya materill itu kuantitatif. Materiil dapat terdiri dari bahan-bahan kuantitatif seperti atom, sel, krosomosom, rambut, molekul,dan lain-lain, dapat pula materiil terdiri dari bahan-bahan kualitatif seperti  seperti keinginan seperti kesan, keinginan,  ide, gagasan, pengetahuan, nilai,  dan lain-lain. Jadi, materiil itu dapat terdiri dari kualitas  atau  kuantitas. Kenyataan inilah yang barang kali membuat orang mengalami kesulitan dalam membedakan antara  pertumbuhan dan perkembngan. Salah satu kelengahan orang adalah yang menyebut pertembuhan materiil kualitatif sebagai perkembangan.(M.Dalyono,2010: 61-62)
Pertumbuhan yang alamiah dapat dibantu dan dihalangi  oleh faktor-faktor lingkungan sekitar yang merangsang organisme yang sudah tumbuh. Diantara faktor-faktor ini ialah panas, dingin,cahaya,keadaan keluarga,keadaan ekonomi, dan pengamalan yang mempengaruhi pola-pola jasmani dan juga emosi dari organisme yang sedang berkembang.Perkembangan jasmani individu itu dipersiapkan oleh dasar dan ajar sekaligus. Beberapa diantara faktor biologis dan lingkungan yang mempengaruhi kecepatan dan jenis kemajuan pertumbuhan seorang anak adalah :
1.Potensi yang diwariskan.
2.Keadaan jasmani dan kesehatan dari kedua orang tua selama berlangsung pembuahan.
3.Kesehatan ibu sewaktu mengandung.
4.Kondisi kondisi pertumbuhan pada masa prental.
5.Tidak adanya trauma (luka berat)sewaktu lahir.
6.perawatan kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan gizi dana tubuh lainnya.
7.Hubungan latihan yang aktif  dengan istirahat dan tidur.
8.Ada atau tidak adanya cacat-cacat jasmani.
9.Perhatian medis yang bersifat pencegahan dan pengobatan.
10.kondisi kehidupan-kehidupan kultural atau sub-kultural. (Baharuddin,2010: 66-67)
Dari uraian diatas dapat dirumuskan  arti pertumbuhan pribadi sebagai perubahan kuantitatif pada materiil pribadi sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Materiil pribadi seperti sel, kromosom, butir darah, rambut, lemak, tulang, adalah tidak dapat dikatakan berkembang melainkan bertumbuh/tumbuh. Begitu juga materiil pribadi seperti kesan, keinginan, ide, pengetahuan, nilai, selama tidak dihubungkan dengan fungsinya tidak dapat dikatakan berkembang melainkan bertumbuh. (M. Dalyono,2010:62)

B. Pengertian Perkembangan
Perkembangan berarti 'perubahan secara kualitatif" perubahan ini berarti bahwa perkembangan bukan sekedar penambahan tiap senti pada tinggi badan seseorang atau kemampuan seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks.(Baharuddin,2010:68-69)
Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Perkembangan adalah perihal berkembang, mekar, terbuka membentang menjadi besar, luas, banyak, dan sebagainya. Kata berkembang tidak saja meliputi aspek yang bersifat abstrak dalam hal kualitas, seperti pikiran dan pengetahuan, namun juga bersifat konkret yang mnunjukkan perkembangan positif.(Baharuddin,2010:69)
Perkembangan menurut istilah adalah development, yang merupakan rangkaian yang bersifat progresif dan teratur dari fungsi jasmaniah dan ruhaniah sebagai akibat pengaruh kerjasama antara kematangan(maturation) dan pembelajaran(learning).
Seorang ahli interaksionimisme, Piaget(1947), berpendapat bahwa perkembangan mementingkan perkembangan intelektual dan perkembangan moral yang saling berhubungan. Moral dipandang sebagai intelektual anak. Perkembangan berjalan sesuai stadium dan membawa anak dari tingkatan struktur yang lebih tinggi.(Baharuddin,2010:69)
Perubahan suatu fungsi adalah disebabkan oleh adanya proses pertumbuhan materi yang memungkinkan adanya fungsi itu, dan disamping itu disebabkan oleh perubahan tingkah laku belajar. Dengan demikian, kita boleh merumuskan pengertian perkembangan pribadi sebagai perubahan kualitatif dari setiap fungsi kepribadian akibat dari pertumbuhan belajar.(M Dalyono,2010:79)
Fungsi fungsi kepribadian manusia berhubungan dengan aspek jasmaniah dan aspek kejiwaan. Fungsi funsgi kepribadian yang jasmaniah, misalnya:
1.Fungsi motorik pada bagian bagian tubuh.
2.Fungsi sensorik pada alat alat indra.
3.Fungsi neurotik pada sistem saraf.
4.Fungsi seksual pada bagian bagian tubuh yang erotis.
5.Fungsi pernapasan pada alat pernapasan.
6.Fungsi peredaran darah pada jantung dan urat nadi.
7.Fungsi pencernaan makanan pada alat pencernaan makanan.
Sedangkan, fungsi fungsi kepribadian yang bersifat kejiwaan misalnya:
1.Fungsi perhatian
2.Fungsi pengamatan
3.Fungsi tanggapan
4.Fungsi ingatan
5.Fungsi fantasi
6.Fungsi pikiran
7.Fungsi perasaan
8.Fungsi kemauan(M Dalyono,2010:79)

Setiap fungsu yang disebutkan diatas, baik jasmaniah maupun yang kejiwaan, dapat mengalami perubahan. Perubahan pada fungsi fungsi tersebut tidak secara kuantitatif, melainkan lebih bersifat kualitatif. Perubahan yang kualitatif tidak dapat dikatakan sebagai pertumbuhan, melainkan sebagai perkembangan. Karena itu, perkembangan menyangkut sebagai fungsi, baik jasmaniah maupun ruhaniah, maka akan salah apabila kita beranggapan bahwa perkembangan adalah semata mata sebagai perubahan atau proses psikologis.(M Dalyono,2010:79-80)

C. Periode Perkembangan Dan Perkembangan
             Pada sebuah pertumbuhan dan perkembangan diperlukan sebuah periodisasi, yaitu tahapan tahapan proses yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.Secara umum,periodisasi(tahapan) perkembangan peserta didik dibagi menjadi tiga aspek, yaitu tahapan perkembangan bedasarkan psikis, dan tahapan bedasarkan paedagogis.
1.Periodisasi Perkembangan Bedasarkan Fisik
              Perkembangan fisik (psycal) adalah perubahan kualitatif terhadap fungsi jasmani.                Proses perkembangan fisik anak terkadang sejak ia lahir hingga umur 21 atau 22 tahun.
              Menurut Freud, ada enam tahapan perkembangan fisik manusia meliputi:
a.Tahap oral:umur 0-1 tahun. Pada tahap ini mulut bayi merupakan daerah utama aktivitas         yang dinamis pada manusia.
b.Tahap anal: umur 1-3 tahun. Pada tahap ini dorongan dan aktivitas gerak individu yang lebih banyak terpusat pada fungsi pembuangan kotoran.
c.Tahap falis: umur 3-5 tahun. Tahap ketika alat-alat kelamin merupakan daerah  pendorong aktivitas.
d. Tahap laten: umur 5-12 dan 13 tahun. Pada tahapan ini dorongan-dorongan aktivitas dan pertumbuhan  cenderung bertahan dan sepertinya istirahat dalam arti tidak meningkatkan kecepatan pertumbuhan.
e.Tahap pubertas : umur 12 dan 13-15 tahun. Pada tahap ini indoktrin tumbuh pesat, dan berfungsi mempercepat kearah kematangan.
f. Tahap genital: umur 15 dan seterusnya. Pada tahap ini pertumbuhan genital merupakan dorongan penting bagi tingkah laku seseorang.(Baharuddin,2010:103-104)
      2. Periodisasi Perkembangan Bedasarkan Psikis
          Perkembangan psikis (psychology) adalah perubahan kualitatif terhadap fungsi-fungsi jiwa. Keadaan psikis adalah khas dialami setiap anak masa-masa perkembangan itu,dan menemukan bahwa anak selama masa perkembangannya akan mengalami masa-masa keguncanagan.(Baharuddin,2010:105-106)
Menurut  Jean Jacdves Rovsseav (1721-1778), perkembangan menurut fungsi dan kapasitas kejiwaan manusia berlangsung lima tahap, yaitu:
a.Tahap perkembangan masa bayi: sejak lahir-2 tahun. Tahap ini perkembangan pribadi didominasi oleh perasaan. Perasaan senang atau tidak senang menguasai anak bayi sehingga setiap perkembangan fungsi pribadi dan tingkah laku bayi  sangat dipengaruhi oleh perasaannya. Perasaan ini akan tumbuh dengan sendirinya, tetapi berkembang sesuai akibat dari adanya reaksi-reaksi bayi terhadap stimulasi lingkungannya.
b.Tahap perkembangan pada masa kanak-kanak:2-12 tahun. Dalam tahap ini, perkembangan pribadi anak dimulai  dengan main berkembangnya fungsi-fungsi  indra anak untuk mengadakan pengamatan. Perkembangan aspek kejiwaan anak pada masa ini sangat didominasasi oleh pengmatannya.
c.Tahap perkembangan pada masa pra-andolesen :12-15 tahun. Pada tahap ini, perkembangan fungsi penalaran intelektual pada anak sangat dominan.Dengan adanya pertumbuhan sistem syarat serta fungsi pikirannya, anak mulai kritis dalam menanggapi sesuatuide atau pengetahuan dari orang lain. Dengan pikirannya yang berkembang, anak mulai berkembang,anak mulai belajar menemukan tujuan tujuan serta keinginan-keinginan yang dianggap sesuai baginya untuk memperoleh kebahagiaan.
d.Perkembangan pada masa adolesen: 15-20 tahun. Tahap ini perkembangan kualitas kehidupan manusia diwarnai oleh dorongan seksual yang kuat.Keadaan ini membuat orang mulai tertarik kepada orang lain yang berlainan jenis kelamin.
e.Tahap perkembangan diri : setelah umur 20 tahun.Tahap ini perkembangan fungsi kehenadak mulai dominan. Orang mulai dapat membedakan adanya tiga macam tujuan pribadi, yaitu perumusan keinginan pribadi, perumusan keinginan kelompok, perumusan keinginan masyarakat. Realisasi setiap keinginan ini menggunakan fungsi penalaran sehingga orang  dalam masa perkembangan ini mulai mampu melakukan self direction dan self control. Dengan dus kemampuan ini, manusia tumbuh dan berkembang menuju kematangan untuk hidup berdiri sendiri dan bertanggung jawab.(Baharuddin,2010:106-107)
3.Periodisasi Perkembangan Berdasarkan Paedagogis
Dasar didaktis yang dipergunakan oleh para ahli disini ada beberapa kemungkinan, yaitu (a) apa yang harus diberikan kepada anak-anak didik pada masa tertentu; (b)bagaimana cara mengajar atau mendidik peserta dididik pada masa tertentu; dan (c) kedua hal yang telah disebutkan di atas itu bersama sama.(Baharuddin,2010:108)
Mengenai tahapan perkembangan pribadi manusia dari sudut tinjauan teknis umum penyelenggaraan pendidikan dapat diambilkan pendapat Jhon Amos Comenius (1952),mengenai perkembangan pribadi manusia  yang terdiri dari lima tahap, yaitu:
a.Tahap enam tahun pertama, yaitu tahap perkembangan fungsi pengindraan yang memungkinkan anak mulai mampu untuk mengenali lingkungannya.
b.Tahap enam tahun kedua, yaitu tahap perkembangan fungsi ingatan  dan imajinasi fungsi individu yang memungkinkan anak mulai mampu menggunakan fungsi intelektual dalam usaha mengenal dan menganalisis lingkungan.
c.Tahap enam tahun ketiga, yaitu tahap perkembangan fungsi intelektual  yang memungkinkan agnak mampu mengevaluasi sifat-sifat  serta menemukan hubungan hubungan  antar-variabel didalam lingkungannya.
d.Tahap enam tahun keempat, yaitu tahap perkembangan fungsi kemampuan berdikari, self direction dan self control.
e.Tahap kematangan pribadi, yaitu tahap ketika intelektual memimpin perkembangan semua aspek kepribadian menuju kematangan pribadi dimana manusia kemampuan mengasihi Allah SWT dan sesama manusia.(Baharuddin,2010:108-109)
D. Efektifitas Pendidikan Terhadap Perkembangan Anak
Usia taman kanak-kanak merupakan masa yang sangat menentukan bagi perkembangan anak didunia dewasa. Sehingga keberhasilan anak dalam mengembangkan seluruh aspek perkembanganya tidak terlepas dari adanya dukungan dari lingkungan, baik lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Serta terciptanya sarana dan prasarana yang memadai serta sistem pembelajaran yang sesuai dengan  usia perkembanganya. Keberadaan stakeholders memberikan pengaruh terhadap kemauan anak untuk belajar sehingga efektivitas pembelajaran disekolah dapat berjalan dengan baik. Kemauan anak di kelas A2 TK Miftahul Huda Kecamatan Turen Kabupaten Malang menunjukkan adanya kemauan yang tinggi untuk belajar. Dilihat dari segi sikap yang ditunjukkan saat mengikuti kegiatan belajar, Anak dengan giat dan antusias mengerjakan materi belajamya dengan baik. Sementara dilihat dari perbandingan rombongan belajar antara guru dan siswa yang tidak seimbang yaitu satu guru dengan 28 siswa, serta ruang kelas yang relatif kecil untuk menanpung anak sebanyak itu. Namun dengan kondisi yang kurang dari standar justru dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dan anak tetap merasa nyaman belajar dengan kondisi seperti itu.(Jurnal Pendidikan Usia Dini:vol.9 Edisi 1)
Miaraso (2004) mengatakan bahwa efektifitas pembelajaran merupakan salah satu standar mutu pendidikan dan sering kali diukur tercapainya tujuan, atau dapat juga diartikan sebagai ketepatan dalam mengolah suatu situasi,"doing the right things".Menurut Supardi (2013) Pembelajaran efektif adalah kombinaasi yang tersusun meliputi manusiawi, matrial, fasilitas, perlengkapan dan prosedur diarahkan untuk mengubah perilaku siswa ke arah yang positif dan lebih baik sesuai dengan potensi dan peprbedaan yang dimiliki siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hamalik [2001] menyatakan bahwa pembeljaran yang efiktif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempata belajar sendiri atau melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada siswa untuk belajar. Penyediaan kesempatan belajar sendiri dan beraktifitas seluas-luasnya diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami konsep yang sedang dipahami (Jurnal Pendidikan Usia Dini: vol. 9 Edisi 1).
III. KESIMPULAN
1. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis dari hasil proses kematangan fungsi-fungsi jasmani sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan.
2.Perkembangan adalah suatu perubahan, dan perubahan ini tidak bersifat kuantitatif melainjkan kualitatif. Perkembangan tidak ditekankan pada segi materi, melaikan dalam segi fungsional.
3.Efektifitas pembelajaran merupakan salah satu standar mutu pendidikan dan sering kali diukur tercapainya tujuan, atau dapat juga diartikan sebagai ketepatan dalam mengolah suatu situasi,"doing the right things".

DAFTAR PUSTAKA

Baharuddin, 2010. pendidikan dan psikologi perkembangan. Yogyakarta: ar ruzz          
     Media.
 Dalyono M, 2010. Psikologi pendidikan. Jakarta: PT. Rineka cipta.
Jurnal pendidikan anak usia dini volume: 9. Edisi 1, April 2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun