Mohon tunggu...
asyraf alamri
asyraf alamri Mohon Tunggu... -

i'm nothing.....

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Daun Singkong Sebagai Anti Kanker

15 Oktober 2010   03:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:25 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Singkong rebus dilahap hangat sebagai pengganti nasi yang akhir-akhir ini ramai dibicarakan, memang mungkin tak ada ruginya jika dicoba. Terus... Jangan makan singkongnya saja, coba makan juga daunnya sebagai sayuran.

Penelitian yang dilakukan oleh Cornelis Adimunca dan  Olwin Nainggolan yang dipublikasikan di jurnal Cermin Dunia Kedokteran edisi Mei-Juni 2010, menemukan bahwa  daun singkong (ketela pohon) bermanfaat untuk mencegah keganasan yang disebabkan oleh bahan penyebab kanker nitrosamin yang diuji pada tikus penelitian.

Nitrosamin merupakan senyawa karsinogenik (penyebab kanker) yang ditemukan pada makanan yang diawetan dengan menggunakan NITRIT, untuk mengawetkan daging dan ikan misalnya pada sosis, serta keju agar bakteri pembusuk tidak berkembang biak. Nitrosamin juga dapat ditemukan pada daging yang diasap misalnya sate.

Sementara, daun singkong mengandung beta karoten,  yang berpotensi mengahmbat terjadinya tumor/kanker. Beta karoten di usus diubah menjadi vitamin A, yang berperan sebagai sebuah pertahanan seluler yang dapat menghancurkan virus dan sel tumor.

So, jangan biarkan dan jangan sia-siakan daun singkong yang pastinya enak dan bermanfaat bagi tubuh kita. Karena memang tak ada satu pun yang diciptakan Allah yang tidak ada manfaatnya bagi umat manusia.

Satu lagi, sebaiknya menghindari makanan dari daging olahan yang diawetkan. Yah... yang alami-alami saja...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun