Ketika rasa mengajakku melangkah sehasta
Di sebuah ruang tak ku kenal namun merasa ingin di kenal
Mulai mengukir kisah menelan masa
Tapi kali ini terasa sulit ku pahami
Mentari yang tak lagi menyuguhkan senyum manisnya di kala pagi
Serta malam yang suram seakan melarang
Para bintang tuk menampilkan tarian kedamaian dalam gelap
Aku semakin tak mengerti
Lalu ku melangkah lagi
Dalam ruang yang ingin ku selidiki
Seketika tubuhku di terpa gelombang dahsyat
Membawa lembaran – lembaran masa silam
Tubuh ini mulai gemetar melihat lembarannya
Langkah ini mulai rapuh membaca lembarannya
Pikirku meragu dan khayalku hilang
Namun lembaran itu memberikan jawaban tuk langkahku
Sekuat mungkin langkah ini membalik
Dan cepat belari turuti hati yang benar
” Langkah, langkah, dan melangkahlah…
Tapaki sebuah tempat indah yang di impikan
Tanpa ada keraguan dan penyesalan”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H