[caption id="attachment_285579" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi/ Admin (shutterstock)"][/caption]
Sudah lama menelan bulan kami menunggu
Detik – detik yang singkat terasa amat panjang
Rasa sabar didada mulai mengikis
Kami disini menangis mengharapkan kehidupan baru
Menunggu gilirnya alur dunia
Kami kira sekarang sudah saatnya masa itu datang
Namun ternyata tak datang juga
Kami disini bersama para penghuni bumi yang mulai layu
Yang sangat merindukan kedatangannya
Tuhan…
Disini tak ada lagi tanah penuh hara
Tanah kita sekarang mulai retak
Seakan ingin memisahkan diri
tapi sebenarnya bagian – bagian itu sedang bersaing
mencari sedikit demi sedikit air
menghilangkan tampaknya yang mulai menguning dan pucat
Tuhan…
Disini pepohonan mulai menjerit kehausan
Sebagian ranting-rantingnya pun patah dan jatuh begitu saja
Batang yang mengurus serta dedaunan yang kering
Terseret angin dan terdampar diberbagai tempat terpisah
Tuhan…
Kami kira sekarang sudah saatnya masa itu tiba
Kami rindu gemuruh nyanyian hujan itu
Kami butuh tetesan hujan itu
Kami mengharapkan masa kering krontang ini berubah
Menjadi masa penghujan demi meneruskan harapan hidup
Tuhan….
Kau yang berkuasa
Maka datangkanlah ….
Datangkanlah hujan untuk kami
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H