Nilai religi dan kebudayaan merupakan hal yang sangat dasar dimiliki oleh semua individu sebagai pedoman, karakter dan identitas manusia sunda. Â Suku sunda memiliki konsep nilai dan norma serta adat istiadat yang kental dengan peraturan agama, namun masih memiliki budaya adat dengan kearifan lokal yang khas dan masih terus dilestarikan. Maka dari itu nilai religi dan kebudayaan suku sunda membentuk sebuah perpaduan harmonis yang membimbing manusia menuju kehidupan bermakna. Pada artikel ini akan membahas keterkaitan agama dan budaya pada masyarakat sunda.
Masyarakat sunda memiliki nilai religius yang masih dipegang teguh hingga sekarang, nilai manusia sunda tersebut sangat relevan dengan ajaran agama yakni Islam, terdapat lima nilai
- Silih wangi, yang berarti saling menghormati antar sesama baik kepada yang sudah berumur maupun yang masih muda dengan menjaga adab. Ini sesuai dengan ajaran islam yang harus menghormati kepada yang lebih tua dan sesama umat
- silih tulung, yang berarti saling membantu dan tolong menolong, ini sesuai dengan hadits di ajaran Islam yaitu; Â "Barangsiapa menghilangkan satu kesulitan dari seorang mukmin ketika di dunia, maka Allah akan menghilangkan darinya satu kesulitan di akhirat. Barangsiapa yang menutupi keburukan seorang muslim, Allah akan menutupi keburukannya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya." (HR Muslim)
- silih asah, yang berarti memajukan intelektualitas atau ketajaman berpikir yang didukung juga oleh ajaran agama untuk terus berpikir logis dan mengedapankan akademik untuk kemanfaatan bersama
- silih asih, merupakan saling menyayangi antar sesama, Suku sunda dikenal sebagai individu yang ramah dengan bersikap yang baik dan menjaga saling melayani dan menjamu. Hal itulah yang menjadikan manusia sunda dikenal sebagai pribadi yang religius karena menerapkan nilai agama dan sudah menjadi kebudayaan turun temurun.
- silih asuh, yang berarti saling menjaga dan mengayomi ini juga iajarkan dalam agama islam, sesama manusia seyogyanya saling mengamani dan saling memiliki rasa aman satu dengan yang lainnya.
Maka dari itu, penerapan etos budaya sunda juga beririsan langsung dengan agaman Islam, hal itu dilihat dari berbegai kebudayaan dan upacara adat yang memiliki nilai yang sama dengan agama seperti dari mulai kehidupan sehari-hari serta kegiatan adat suku sunda yang di tujukan sebagai rasa bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahkan seni musik yang lantunkan atau pupuh sunda seringkali memiliki makna yang mengingatkan umat manusia untuk kembali kejalan yang benar yang sesuai dengan ajaran Tuhan YME.
Penerapan budaya dan religi juga terlaksana dengan adanya campur tangan dari orang tua di rumah dan guru di sekolah untuk membangun perspektif bahwa adaya kebudayaan sunda datang karena ajaran agama. Maka generasi selanjutnya akan paham bahwa semua budaya baik dari adat istiadat, upacara adat, pakaian serta kesenian itu muncul untuk hal yang baik dan bentuk rasa syukur kepada Tuhan YME, bukan untuk mengarah ke hal yang jauh dari sifat agama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H