Mohon tunggu...
Asyhari Wijaya
Asyhari Wijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan

Saya yang tertarik pada bidang transportasi, keselamatan, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Antisipasi Penyimpangan di Masyarakat dengan Implementasi Nilai Pancasila

10 Januari 2024   01:21 Diperbarui: 10 Januari 2024   01:29 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://nusantaranews.co/

Pancasila merupakan refleksi nilai-nilai luhur yang dimiliki bangsa Indonesia. Nilai-nilai luhur tersebut yang menjadikan para pendiri bangsa mencetuskan sila-sila Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Di dalam Pancasila terdapat nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan dan kesatuan, musyawarah, dan sosial. Setiap warga negara Indonesia harus mengetahui, mengerti, memahami, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Banyak sekali warga negara yang menggunakan lambang-lambang Pancasila tanpa mengetahui dan memahami maknanya. Perkembangan teknologi dan arus globalisasi dunia juga mengakibatkan banyaknya pengaruh-pengaruh negatif dari luar untuk menjatuhkan Ideologi Pancasila. Sehingga dikhawatirkan Ideologi Pancasila akan luntur dan digantikan oleh ideologi lain yang tidak sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia. Sebagai penerus bangsa seharusnya kita dapat mencegah hal tersebut terjadi agar Indonesia tetap kokoh dan tidak kehilangan jadi dirinya (Nurgiansah, 2021). 

Kenyataannya saat ini banyak terjadi kasus-kasus penyimpangan yang menandakan kurangnya implementasi nilai-nilai Pancasila dalam tiap pribadi masyarakat Indonesia. Penerapan nilai-nilai Pancasila harus terus dicanangkan dan diaktualisasikan. Apabila segala sesuatu dilakukan sesuai nilai-nilai Pancasila maka akan berperan dalam memupuk rasa ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan, dan keadilan.

Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang berperan sebagai dasar maupun landasan untuk setiap lembaga masyarakat, politik dan hukum di Indonesia. Pendidikan karakter perlu ditanamkan kepada masyarakat agar dapat membentuk watak yang baik dan sesuai dengan Pancasila (Suparlan, 2012). Karakter bangsa dapat dibangun melalui budaya yang ada di masyarakat itu sendiri, lalu budaya tersebut yang melatarbelakangi terbentuknya Pancasila. 

Akhir-akhir ini terdapat banyak sekali penyimpangan pada masyarakat. Penyimpangan pada sila pertama dapat diambil contoh dari kasus banyaknya izin pendirian rumah ibadah yang terhambat di daerah DKI Jakarta. Pada sila pertama perwujudan perilakunya adalah dengan menjalankan segala perintah ajaran agamanya masing-masing, saling toleransi antar umat beragama, mengamalkan ajaran agamanya dan memberi manfaat bagi kepentingan orang lain. Sesuai dengan kasus di atas, hal ini bertentangan dengan nilai-nilai sila pertama Pancasila. 

Sila kemanusiaan yang adil dan beradab, implementasinya dapat diwujudkan dengan saling menghargai derajat dan kedudukan manusia, saling mengasihi, kedudukan yang sama dalam hukum dan kemasyarakatan, dan saling menyayangi antar sesama sehingga tercapainya kondisi yang rukun dalam bermasyarakat. Hal ini juga berarti bahwa manusia memiliki jiwa keadilan, manusia sebagai makhluk sempurna yang diciptakan oleh Tuhan dengan diberi pikiran serta akal sehingga diharapkan dapat menjadi manusia yang adil serta bijaksana (Nurgiansah, 2020). 

Kasus peperangan antar suku juga masih terjadi hingga saat ini, seperti yang tidak lama terjadi di daerah Distrik Topo, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, pada Senin (5/6/2023) siang. Peperangan antar-suku itu menyebabkan dua warga dari salah satu suku tewas karena mengalami luka panah dan senjata tajam. "Untuk saat ini dua korban tersebut telah dibawa ke RSUD Nabire," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, di Jayapura, Kamis (8/6/2023). Hal ini tentunya menyimpang dari nilai - nilai sila persatuan Indonesia yang diwujudkan dengan tidak adanya diskriminasi antar kepada suatu individu ataupun golongan, bersedia untuk saling bekerja sama, bergotong-royong, rela berkorban dan lain-lain. 

Penyimpangan pada nilai-nilai sila ke-empat dapat kita lihat di sekitar kita dengan masih adanya keterbatasan dalam menyampaikan pendapat ataupun usulan pada suatu forum. Terkadang pihak-pihak yang kuat terlalu memegang kontrol sehingga pihak yang lemah tidak bisa mengutarakan ususlan dengan bebas dan terbuka.  Sila ke-empat menuntut kita untuk bisa menyelesaikan masalah dengan musyawarah mufakat serta terjaminnya hak menyampaikan pendapat setiap anggotanya. 

Sila keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, implementasinya dapat diwujudkan dengan perlakuan adil kepada seluruh masyarakat, terjaminnya kesetaraan antara hak dan kewajiban, penghargaan terhadap hak orang lain, serta gemar melakukan kegiatan sosial. Dalam penerapannya masih banyak penyimpangan yang terjadi seperti perlakuan diskriminasi pelayanan pada usaha kesehatan rumah sakit, di mana pasien BPJS mendapatkan pelayanan yang tidak memadai dibandingkan dengan pasien umum. 

Sebagai generasi muda penerus bangsa, setelah mengetahui tantangan dan penyimpangan yang banyak terjadi akhir-akhir ini. Maka kita seharusnya dapat mengaktualisasikan kembali nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga penyimpangan dapat dihindarkan. Salah satu caranya adalah melalui pendidikan Pancasila pada setiap jenjang bangku sekolah. Mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Supaya dapat menjadikan penerus bangsa yang cinta tanah air, memiliki karakter kuat, dan dapat menumbuhkan kepribadian bangsa Indonesia, seharusnya mata kuliah wajib ini dimantapkan menjadi salah satu upaya untuk membentuk budaya yang ada di negara ini. Lembaga pendidikan diintrusikan agar memasukkan atau menginternalisasikan kandungan setiap poin Pancasila, budi pekerti kebangsaan serta budaya nasional saat kegiatan pembelajaran dilakukan disetiap mata kuliah yang ada dan kegiatan mahasiswa lainnya sebagai komponen dari sikap bela negara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun