Mohon tunggu...
Asyhari Eko Prayitno
Asyhari Eko Prayitno Mohon Tunggu... Guru - Ustadz
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya tinggal di Kota Kediri

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Literasi Digital, LDII Sampaikan Pilar Etika Bermedia Sosial

29 Oktober 2021   09:00 Diperbarui: 29 Oktober 2021   09:09 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surakarta (25/10). Kementerian Kominfo RI untuk masyarakat Kota Surakarta, Jawa Tengah mengadakan webinar literasi digital dengan tema Cerdas dan Bijak Berinternet yang Bertanggung Jawab .Hal itu Sehuhubungan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo, bahwa kondisi pandemi membuka kesempatan untuk melakukan transformasi digital secara besar-besaran. Mengingat Perkembangan era teknologi informasi yang sangat cepat,maka memerlukan penyesuaian dan peningkatan kecakapan literasi digital agar bisa memanfaatkan teknologi ke arah yang positif. sehingga "Pembangunan infrastruktur digital terus dipercepat, ekonomi digital terutama UMKM terus ditingkatkan, sehingga masyarakat perlu disiapkan agar bisa lebih cakap terhadap digital," tuturnya.

Ganjar Pranowo, Gubernur Provinsi Jawa Tengah mengatakan "Dunia berubah semakin cepat tapi jangan sampai mengasingkan kita dari segala bentuk perkembangan terutama teknologi. Jangan hanya untuk game, whatsapp dan youtube. Banyak ruang yang bisa diselancarkan, diselami lebih dalam dan lebih jauh," ujarnya. Beliau mengajak mengikuti gerakan literasi digital agar bisa mengasah kecerdasan dan kreativitas.

Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka berharap literasi digital bisa dipraktekkan dalam semua kegiatan dan dapat mendorong generasi muda dan milenial serta orang tua untuk mengasah keterampilan digital tersebut dengan tetap mengedepankan pilar etika yang perlu dipahami dalam bermedia sosial, sehubungan dengan proses literasi digital.

Anggota Departemen Pendidikan Umum dan Pelatihan DPP LDII, H. Akmaludin Akbar, S.Psi., M.Psi., mengungkapkan "Siapapun yang ingin membagikan pesan menggunakan platform media sosial, harus mempertimbangkan apakah pesan yang dibagikan itu memiliki manfaat atau tidak. Sebagaimana  bermanfaatnya sebuah pesan bila mendatangkan kebaikan,maka akan mendatangkan ilmu dan rezeki," ujarnya.

Ia  menegaskan tentang perlunya mengecek kevalidan berita. "Harus berhati-hati dengan dorongan ingin dianggap orang yang pertama kali tahu, karena dengan anggapan seperti itu terkadang seseorang akan mengesampingkan untuk mengecek kevalidan berita, kemudian langsung dishare," tegasnya.

Ia juga menambahkan, Jika seseorang ingin menshare, meneruskan, dan mengcopi hasil karya  orang lain, supaya mencantumkan sumbernya. "Jangan menjatuhkan karya orang lain, kalau dianggap karyanya itu tidak bagus, lebih baik diam. Atau kalau memang perlu mengkritik bisa disampaikan lewat pesan langsung.," imbuhnya

Tulisan dapat menjadi ambigu karena tidak ada intonasi, sehingga diperlukan bahasa yang santun. Etika bermedia sosial perlu memperhatikan gaya bahasa. "Karena bisa jadi, pesan yang sifatnya baik ketika dikirim tapi dengan menggunakan bahasa yang tidak baik, justru bisa terjadi kesalahfahaman, maka perlu mengoreksi ulang pesan sebelum dishare," tambanya.

Disamping itu bermedia sosial juga memerlukan pencantuman nama asli dan foto asli, dengan menjelaskan secra jujur tentang siapa dirinya yang sebenarnya. "Menjadikan anda lebih bijak dan  bertanggung jawab  dalam bermedia sosial," jelasnya.

Di sesi terakhinya Ia mengungkapkan, bahwa teman adalah cerminan diri kita. Apa yang kita ikuti  di facebook ,youtube, dan twitter itu mencerminkan siapa diri kita. "Kalau yang sering dilihat berita bohong, adu domba atau  hal-hal yang menimbulkan perpecahan, itu menggambarkan lingkaran  pertemanan  seseorang. Sebaliknya, kalau yang difollow bermuatan konten positif dan kreatif, maka itu menggambarkan dirinya bahwa ia adalah orang yang positif dan kreatif," tutupnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun