Ia menyampaikan bahwa terdapat 23 Desa Tanggap Bencana (Destana) di Kota Kediri dan berharap  Destana berperan lebih aktif dalam mitigasi bencana serta waspada pada potensi bencana di daerah masing-masing.
"Seperti yang telah dilakukan oleh Kelurahan Campurejo dan Kelurahan Ngampel saat terjadinya bencana, karena mereka tidak bisa melakukan tindakan daruratnya, mereka berkoordinasi dengan kita. Kedepan semua seharusnya lebih aktif seperti itu," pungkasnya.
Lebih lanjut, Ketua Senkom Kota Kediri, Abdul Aziz menghimbau semua pihak tidak boleh lengah dengan kondisi seperti ini, sekalipun berada pada kondisi aman, namun perlu mengantisipasi melalui penyusunan rencana penanggulangan bencana yang baik (good disaster management plan) sebagai bentuk upaya pencegahan dan mitigasi bencana.
"Pengaktivan pos-pos siaga bencana dengan segenap unsur pendukungnya, pelatihan atau simulasi siaga bagi setiap sektor, serta penyiapan sarana lainnya perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya bencana," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa penanggulangan bencana bukan saja merupakan tanggung jawab pemerintah, TNI, maupun Polri saja, akan tetapi merupakan tanggung jawab bersama.
"Peran serta stakeholder dan seluruh lapisan masyarakat harus terus terjalin, sehingga diharapkan muncul sinergitas dari semua pihak dalam penanggulangan bencana di wilayah Kota Kediri," pungkasnya.