Kediri (13/08). Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Kediri menggelar konsolidasi organisasi yang bertempat di Aula Pondok Pesantren Al Hasun Bangsal, Kota Kediri, Sabtu (13/08/2022). Acara itu dihadiri pengurus DPD LDII Kota Kediri, Pengurus PC dan PAC LDII di wilayah Kecamatan Pesantren, Kota dan Mojoroto.
Acara berlangsung hikmat dan diawali sambutan dari Agus Faishol, Dewan Penasehat DPD LDII Kota Kediri. "Konsolidasi Organisasi ini termasuk bagian dari mengoptimalkan kinerja Organisasi, maka ini sangat penting untuk dilaksanakan dan diikuti hingga selesai," ujar Agus.
"DPD Kota hingga ke jajaran paling bawah di tingkat PC/PAC adalah posisi yang paling bersentuhan langsung dengan masyarakat, sehingga program-program yang dicanangkan DPD, PC dan PAC nantinya dapat terealisasi dan terasa manfaatnya oleh masyarakat luas," jelasnya. "Kesemangatan sangat diperlukan bagi pengurus organisasi untuk kelangsungan kelancaran organisasi," pungkasnya.
Selanjutnya Agung Riyanto, Ketua DPD LDII Kota Kediri mengatakan bahwa  kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka untuk memperkuat dan meningkatkan kontribusi LDII terutama peran kepengurusan LDII Kota Kediri di periode 2020-2025.
"Dampak dari pandemi, gerakan organisasi pasca Musda VI LDII Kota Kediri lalu menjadi sedikit terbatas sebab fokus kita teralihkan untuk memberikan edukasi serta pemulihan bagi warga LDII dan masyarakat akan musibah covid-19 ini. Alhamdulillah awal tahun ini pandemi sudah mulai terkendali sehingga kami perlu menggelar konsolidasi dan musyawarah demi menjemput pengabdian yang tertunda beberapa waktu lalu," ujarnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan instruksi DPP LDII, tupoksi organisasi dan delapan program pengabdian LDII. Dan ia mengajak semua pengurus LDII Kota Kediri untuk menyukseskan 8 program unggulan LDII. Delapan program unggulan tersebut merupakan hasil Munas LDII ke-9 tahun 2021 yang dibuka oleh Presiden Jokowi dari istana negara. Dalam pemaparannya, Agung menjelaskan mengenai delapan bidang pengabdian LDII untuk bangsa, yakni wawasan kebangsaan, dakwah islam, pendidikan umum, ekonomi syariah, pertanian dan lingkungan hidup, kesehatan dan pengobatan herbal, informasi dan teknologi, serta Energi Baru Terbarukan (EBT).
"Delapan bidang pengabdian LDII harus terus disampaikan dan dipakai sebagai acuhan dalam membuat program kerja dan kegiatan - kegiatan organisasi," jelasnya.
Tak hanya itu, ia juga menerangkan tupoksi pengurus organisasi yang seharusnya dilaksanakan oleh pengurus LDII Kota Kediri di semua tingkatan. "Sebagai pengurus organisasi, mempunyai tugas untuk membuat keghiatan positif, berkomunikasi dengan pejabat setingkat dan juga membantu permasalahan - permasalahan yang dialami oleh warga LDII khususnya di Kota Kediri," paparnya.
"Dalam berorganisasi, menuju organisasi yang tangguh dan mandiri, maka organisasi itu harus bisa tangguh SDM, tangguh program kerja dan tangguh finansial," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa tangguh SDM itu juga termasuk menyiapkan regenerasi berkelanjutan, sebab para milenial dan akademisi dapat bekerja sama untuk menciptakan sebuah pengabdian yang berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat, termasuk membentuk kelompok kerja (Pokja) berupa Pemuda LDII dan Wanita LDII.