Dina, ajak dong mama jalan-jalan keliling Jakarta, mama ku tiba-tiba menyampaikan keinginannya padaku
Mama mau naik KRL? tanyaku dan beliau menjawab "Mau"
Dua bulan lalu mamaku berkunjung menemuiku di Jakarta. Terakhir mama ke Jakarta tahun 2013 di momen wisudaku jadi sudah 10 tahun yang lalu. Saat itu mama tidak bisa lama di Jakarta karena kesibukan sehingga hanya 2 hari saja di Jakarta untuk hadir di acara wisuda.
Belum sempat mengajak mama berkeliling Jakarta jadi ketika beberapa saat lalu mama meminta untuk diajak berkeliling Jakarta, aku pun menyetujui. Kapan lagi bisa menyenangi mama tercinta yang jauh-jauh dari kampung halaman untuk menemui ku.
Berangkatlah kami ke stasiun Serpong, stasiun terdekat dari tempat tinggalku. Jaraknya hanya sekitar 5 menit saja. Sesampainya di stasiun, aku memberikan mama sebuah kartu elektronik untuk masuk ke dalam stasiun. Kebetulan aku punya 2 kartu jadi bisa digunakan oleh mamaku.
Loh, gak antri tiket tha Din? mama bertanya padaku
Gak usah ma, cukup nanti tempelin aja kartunya
Canggih ya? mama cukup kagum dengan kemajuan teknologi. Kata mama, dulu kalo mau naik kereta api ya harus antri di loket. Membayar dan barulah mendapatkan tiket untuk bisa masuk ke dalam stasiun. Infonya dulu masih banyak penumpang gelap yang main kucing-kucingan dengan petugas karena tidak membeli tiket resmi. Mirip salah satu adegan di film Warkop DKI dulu.
Selepas melewati pintu masuk, mama berkata bahwa dirinya ingin buang air kecil. Dalam hati kecil, nyaman gak ya mama buang air kecil di stasiun karena mama tipe orang jijikan apalagi ketika masuk toilet yang kotor atau bau.
Aku ingat mama bilang kamar mandinya bersih karena baru dibersihkan oleh petugas toilet. Biasanya mama bawel jika masuk ke toilet yang kotor atau bau. Maklum mama ku tipe resikan jadi sudah bisa ketebak seperti apa bawelnya jika melihat sesuatu yang tidak bersih.