Mohon tunggu...
Asyer Arwadi Bulan
Asyer Arwadi Bulan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menjalani Detik Tanpa Penyesalan

4 September 2024   11:48 Diperbarui: 4 September 2024   11:49 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi stalking media sosial (sumber gambar: dokpri/Image by freepik)

Waktu terus berjalan, mengikuti detak jantung dan tarikan napas kita. Detak jantung dan napas adalah simbol dari kehidupan itu sendiri, yang mengingatkan kita bahwa setiap momen adalah kesempatan untuk menjalankan peran kita di dunia ini.

Kehidupan adalah tentang menjalankan tanggung jawab, mengisi setiap detik dengan tindakan yang berarti, dan memanfaatkan waktu yang Tuhan berikan dengan sebaik-baiknya.

Namun, sering kali kita terjebak dalam kebiasaan memboroskan waktu. Memboroskan waktu adalah sama dengan memboroskan hidup itu sendiri.

Setiap detik yang terbuang tanpa makna adalah detik yang takkan pernah kembali, dan dengan demikian, adalah hilangnya sebagian dari hidup kita.

Di sini kita dihadapkan pada realitas yang keras: bahwa hidup ini terbatas, dan waktu yang kita miliki juga terbatas.

Setiap napas yang kita hirup adalah pengingat bahwa kita semakin mendekati akhir dari perjalanan hidup ini.

Implikasi dari pemahaman ini bagi kita saat ini sangat mendalam. Dalam dunia yang serba cepat dan penuh dengan distraksi, kita sering kali lupa untuk berhenti sejenak dan merenungkan betapa berharganya waktu yang kita miliki.

Kita sibuk mengejar hal-hal yang mungkin tidak benar-benar penting, sementara waktu terus berlalu tanpa menunggu.

Kita menjadi begitu fokus pada masa depan, hingga lupa untuk menikmati momen yang ada di depan mata kita saat ini.

Kita lupa bahwa hidup ini tidak bisa diulang, bahwa setiap detik yang berlalu adalah bagian dari hidup yang tidak akan pernah kembali.

Solusi untuk menjalani hidup yang lebih bermakna adalah dengan menjalani setiap momen dengan kesadaran penuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun