Mohon tunggu...
Asyer Arwadi Bulan
Asyer Arwadi Bulan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seruan dari Langit

17 Agustus 2024   22:11 Diperbarui: 17 Agustus 2024   22:17 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi suara dari Surga (sumber gambar: dokpri/Image by freepik)

Datanglah, mari berdebat, seru-Nya yang Mahatinggi
Dengan dosa setebal malam, hitam pekat menggantung
Kau hadir membawa cawan darah, hati yang beku
Namun, dengan angkuh kau berkata, "Lihatlah, aku bersih,"
Apa yang kau cari dalam kegelapan kebodohanmu?

Batu-batu dosa kau kumpulkan, haruskah mereka bersuara?
Mereka tetap membisu, takkan pernah mengerti
Namun kau terus saja memahat kebohongan dengan tangan angkuh
Menganggap dirimu suci, meski darah mengalir di tanganmu
Namun suara-Nya, tajam, menembus malam, menghancurkan tipu daya

Datanglah, mari berdebat, lihatlah kau yang keras kepala
Apa arti putih bagimu, jika jiwamu kelam tak tertebus?
Kau menyerahkan dirimu pada bayang-bayang angan kosong
Namun di hadapan-Nya, siapa berani mengangkat wajah
Saat dosa terpampang jelas, seperti bayangan tak terhindarkan?

Mari, mari berdebat, jika kau masih percaya pada kebohonganmu
Namun ingatlah, keadilan-Nya takkan pernah pudar
Saat penghakiman tiba, di bawah sinar terang keabadian
Kau takkan mampu bersembunyi dari kebenaran yang membara
Kebenaran-Nya akan menghakimi, tanpa belas, tanpa ragu


Asyer Arwadi Bulan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun