Mohon tunggu...
Asyer Arwadi Bulan
Asyer Arwadi Bulan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kekecewaan di Taman: Kenyamanan yang Hilang Akibat Sampah Berserakan dan Terpapar Polusi Suara

12 Agustus 2024   20:38 Diperbarui: 12 Agustus 2024   20:55 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Taman bukan hanya ruang fisik, tetapi juga tempat di mana jiwa bisa menemukan ketenangan. Keindahan alam, suara gemericik air, dan jika ada pepohonan, hijaunya menciptakan suasana damai yang menenangkan pikiran.

Berjalan di taman, seseorang dapat merenung, mengisi kembali energi, dan melepaskan beban pikiran yang menumpuk.

Jika ada bunga yang bermekaran serta burung-burung yang berkicau, kehadirannya bisa memberikan kebahagiaan sederhana yang menyegarkan jiwa.

Kebanyak orang menjadikan taman tempat meditasi alami, di mana kita bisa terhubung dengan alam dan memperkuat keseimbangan batin.

Di sana, jiwa menemukan kembali kedamaian dan harmoni yang mungkin hilang dalam rutinitas sehari-hari.

Ketika menjelang malam, tepatnya minggu malam, 11 Agustus 24, keluarga kecil kami memutuskan untuk menghabiskan waktu di Taman Lawang Kuari, Sekadau.

Terutama anak kami sangat bersemangat, dan kami memutuskan pergi ke taman untuk bersenda gurau dan menikmati kebersamaan ditemani permainan air yang ada di taman Lawang kuari.

Namun, begitu melangkah masuk ke dalam taman, pemandangan yang tidak diharapkan menyambut keluarga kami.

Sampah bertebaran di mana-mana, mencemari keindahan alam sekitar yang seharusnya menjadi daya tarik taman tersebut.

Plastik bekas minuman, bungkus makanan, dan sampah-sampah lainnya tergeletak sembarangan, meninggalkan jejak ketidakpedulian dari para pengunjung sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun