Saat tiba di kampung Roca, penulis selalu disambut dengan senyuman hangat dari jemaat Tuhan di sini. Semua kelelahan dan kesulitan perjalanan terbayar dengan keramahan dan rasa syukur mereka.
Di sini, kampung Roca, kami mengadakan pertemuan ibadah yang sederhana dimulai pukul 10.00 wib, kami belajar kebenaran Firman Tuhan dan saling menguatkan satu sama lain.
Kali ini, perjalanan pulang sangat menantang penulis. Siang setelah ibadah, hujan turun, membuat tanah kuning menjadi becek dan menempel di roda kendaraan.
Setiap kali roda berputar, lumpur menempel semakin tebal, membuat laju kendaraan semakin lambat, dan akhirnya tidak bisa bergerak sama sekali, membuat perjalanan terasa lebih berat.
Namun, dengan hati yang penuh syukur dan pikiran yang berfokus pada kasih Tuhan, penulis menjalani setiap kilometer dengan sukacita.
Setiap tetes keringat dan tantangan menjadi sukacita tersendiri, sebagai bentuk pelayanan dan kasih kepada sesama oleh karena kasih Tuhan kepada umat pilihan-Nya.
Perjalanan ini mengajarkan penulis banyak hal tentang kesetiaan, kesabaran, dan kekuatan. Setiap kali menghadapi tantangan, penulis diingatkan bahwa Tuhan selalu menyertai dan memberikan kekuatan.
Setiap jiwa yang temui adalah cerminan dari kasih Tuhan, yang mengingatkan bahwa setiap pelayanan yang kita lakukan adalah wujud dari kasih-Nya.
Meskipun kondisi jalan yang tidak bagus, membuat perjalanan terasa berat, penulis percaya bahwa Tuhan selalu menyertai dan memberikan kekuatan.
Perjalanan ini bukan hanya tentang mencapai tujuan, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa belajar dan tumbuh melalui setiap tantangan yang dihadapi.
Renungan yang penulis baca, sumber dari e-renungan harian edisi hari ini, memberikan kekuatan tambahan bagi penulis. "Pandanglah kesulitan hidup sebagai cara Tuhan memproses kita menjadi lebih kuat, lebih sabar, dan demi mendapatkan sesuatu yang lebih baik."