Mohon tunggu...
Asyer Arwadi Bulan
Asyer Arwadi Bulan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teguran yang Mendidik: Wujud Kasih Sayang dan Kepedulian Allah

6 Agustus 2024   21:46 Diperbarui: 6 Agustus 2024   21:48 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita harus berani mengakui kesalahan dan menerima teguran dengan lapang dada. Ketika kita menyadari bahwa ada yang salah dalam tindakan atau sikap kita, dan jika tidak ada lagi orang yang mau memberi tahu kita, itu mungkin pertanda bahwa lingkungan tersebut sudah tidak baik untuk kita.

Kita harus selalu terbuka untuk menerima masukan dan teguran, karena hal itu menunjukkan bahwa masih ada orang yang peduli dan ingin kita menjadi lebih baik.

Jika kita menerima teguran dengan sikap yang positif, maka teguran tersebut akan menjadi dorongan bagi kita untuk berubah dan memperbaiki diri.

Teguran yang membangun adalah tanda kasih sayang dan kepedulian. Oleh karena itu, janganlah kita buru-buru bereaksi dengan sikap antipati atau marah-marah ketika menerima teguran.

Sebaliknya, kita harus melihat teguran sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang dari orang-orang di sekitar kita, Allah ingin yang terbaik bagi kita.

Teguran sekecil apapun akan menjadi besar dan menakutkan jika hati kita dipagari dengan keangkuhan dan sikap yang menolak.

Sebaliknya, sebuah teguran sebesar apapun akan terasa ringan, jika kita menerimanya dengan kerendahan hati dan kesadaran bahwa teguran tersebut adalah bentuk kasih sayang dan kepedulian.

Oleh karena itu, marilah kita selalu bersikap terbuka terhadap teguran, melihatnya sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri, dan menyadari bahwa teguran adalah salah satu cara Allah menunjukkan kasih sayang-Nya kepada kita.

Dengan demikian, ketika kita mendapat teguran dari siapapun, jangan buru-buru bereaksi dengan sikap antipati atau marah-marah.

Sebab bisa jadi teguran tersebut sangat penting dan berguna bagi kita. Lihatlah itu sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang, dari Allah melalui saudara atau sahabat atau bahkan, bisa jadi dari orang yang membenci kita.

Terimalah teguran dengan rasa hormat dan kerendahan hati, karena teguran yang membangun adalah tanda kasih sayang dan kepedulian yang sejati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun