Teguran adalah salah satu cara Allah menunjukkan kasih sayang dan kepedulian-Nya kepada kita. Sebagai manusia, kita sering kali melakukan kesalahan dan menyimpang dari jalan yang benar.
Dalam perjalanan hidup ini, teguran dari Allah melalui berbagai cara adalah bentuk kasih sayang-Nya agar kita kembali ke jalan yang lurus.
Allah menegur ketika kita salah jalan, dan teguran ini harus disikapi dengan kerendahan hati agar kita bisa mendengar, mempertimbangkan masukan, mengintrospeksi diri, dan akhirnya melakukan perubahan yang lebih baik.
Sikap kerendahan hati sangat penting dalam menerima teguran. Kerendahan hati akan menolong kita untuk tidak hanya mendengar teguran, tetapi juga untuk meresapi makna di baliknya dan memperbaiki diri.
Sebagai anak Tuhan, kita harus memiliki kepekaan untuk menyadari bahwa Tuhan bisa memakai siapa pun untuk menegur kita.
Teguran bukanlah sebuah hukuman, tetapi sebuah kesempatan bagi kita untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah.
Namun, penting untuk diingat bahwa orang yang menegur kita sering kali adalah orang yang paling peduli dan mengasihi kita.
Mereka ingin melihat kita menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak ingin kita terus melakukan kesalahan yang sama.
Oleh karena itu, teguran harus dilihat sebagai bentuk kepedulian dan kasih sayang, bukan sebagai serangan atau kritik yang menyakitkan.
Semakin kita merasa diri benar dan tinggi hati, maka semakin sulit bagi kita untuk menerima teguran. Sebaliknya, ketika kita memiliki kerendahan hati, teguran sebesar apapun akan terasa ringan dan justru menjadi motivasi bagi kita untuk berubah menjadi lebih baik.