Mohon tunggu...
Asyer Arwadi Bulan
Asyer Arwadi Bulan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pesananmu Harapanku: Harap Penjual Makanan

21 Juni 2024   22:54 Diperbarui: 21 Juni 2024   23:43 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gavra, di antara nasi kotak pesanan. (sumber gambar: dokpri/Asyer)

Di sudut jalan kecil, samping kediaman kami, berdiri sebuah warung sederhana dengan papan nama yang hangat menyambut.

Warung ini adalah hasil kerja keras seorang wanita tangguh yang setiap hari berdiri di balik meja dapurnya, menyajikan berbagai makanan dan minuman dengan cita rasa tersendiri. Dialah istriku, sumber semangat dan harapan dalam hidupku.

Setiap pagi, sebelum matahari terbit, istriku sudah sibuk belanja keperluan warungnya, setelah itu, ia meracik bumbu makanan di dapur kecilnya.

Aroma bumbu dari makanan yang menyebar ke seluruh penjuru ruangan, mengundang siapa saja yang melintas untuk mampir.

Dengan cekatan, ia meramu bumbu dari masakan tersebut, memastikan semuanya menggugah selera makan saat menikmati masakan tersebut.


Setiap kali ada yang memesan makanan menggunakan ponsel pintanya, harapan kecil menyala di matanya. Mungkinkah ini pelanggan yang kami tunggu?

Siang hari, panasnya terik matahari tak membuat semangatnya surut. Ia terus bekerja, menyajikan berbagai makanan dengan senyum hangat.

Setiap pesanan yang datang, berharap puas atas makanan yang sudah disantap oleh pelanggan, menjadi sumber energi baginya. Aku melihat betapa ia menikmati setiap momen ini, betapa ia menghargai setiap pemesanan yang datang.

Saat senja tiba, dan jalanan mulai sepi, warung kami berkemas dari aktivitas seharian, karena akan ditutup. Lampu mulai dinyalakan tanda malam akan tiba, menciptakan suasana hangat. Di saat-saat seperti ini, harapanku dan harapan istriku berpadu.

Warung ini bukan hanya tempat berjualan makanan dan minuman. Ini adalah tempat di mana harapan kami tumbuh dan bersemi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun