Mohon tunggu...
Asyer Arwadi Bulan
Asyer Arwadi Bulan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengeluh: Orang yang Tidak Pernah Belajar Bersyukur

15 Juni 2024   16:31 Diperbarui: 16 Juni 2024   14:52 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar setelah selesai ibadah. (sumber gambar: dokpri/Asyer)

Mengeluh, dari kata dasar keluh, yang artinya adalah ungkapan yang keluar karena perasaan susah (karena menderita sesuatu yang berat, kesakitan, dan sebagainya). Sedangkan mengeluh adalah menyatakan susah (karena penderitaan, kesakitan, kekecewaan, dan sebagainya). (kbbi.web.id, 15 Juni 2024)

Jadi, mengeluh adalah tindakan mengungkapkan ketidakpuasan, ketidaknyamanan, atau frustrasi terhadap suatu situasi, kondisi, atau kejadian.

Ada beberapa alasan mengeluh dari beberapa orang. Mereka cenderung mengeluh ketika merasa tertekan, sehingga menyebabkan stres atau frustrasi.

Dengan mengeluh, terkadang beberapa orang menggunakan hal ini untuk mencari dukungan emosional atau simpati dari orang lain.

Dan mengeluh merupakan cara mengkomunikasikan suatu masalah yang dihadapi kepada orang lain yang ada di sekitarnya.

Menurut penulis, dampak negatifnya dari sering mengeluh maka akan menurunkan suasana hati, mengurangi produktivitas, dan mempengaruhi hubungan sosial.

Penulis memberikan tips mengatasi kebiasaan mengeluh, mari kita memulainya dengan berpikir positif yaitu berfokus pada hal-hal positif dan bersyukur.

Syukur adalah rasa terima kasih kepada Allah. (kbbi.web.id, 15 Juni 2024)

Nah dari pengertian di atas pentingnya kita memiliki rasa syukur. Rasa syukur adalah salah satu sikap paling mendasar yang perlu dimiliki setiap orang.

Ketika kita bersyukur, kita tidak hanya menunjukkan rasa terima kasih atas apa yang kita miliki, tetapi juga mengakui kebaikan dan rahmat yang telah kita terima dari Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun