Pada awal tahun 2020 KEMENDIKBUD mengeluarkan program merdeka belajar kampus merdeka (MBKM), Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya adalah salah satu kampus yang menerapkan program tersebut. Pada tanggal 4 September 2022 Mahasiswa Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya melaksanakan kegiatan KKN di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Program ini termasuk dalam Program MBKM Proyek Kemanusiaan oleh Satker IAI Jawa Timur dan IAI Wilayah Malang dengan memberikan pendampingan teknis di lokasi pembangunan Huntara yang berada di Relokasi APG Semeru. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu para Tim Fasilitator Lapangan (TFL) dalam pengecekan pembangunan unit HUNTARA untuk warga korban bencana APG Semeru. Program MBKM yang dilaksanakn sudah melalui izin dari pihak kampus terutama dari fakultas teknik program studi arsitektur dan di setujui oleh ibu Dr. Andarita Rolalisasi, S.T, M.T. selaku dosen pembimbing dalam pelaksanaan program MBKM.
Program ini dapat terlaksana dengan lancar atas kerjasama antara IAI Jawa Timur dan IAI Wilayah Malang dengan Pemerintah Kab. Lumajang serta para relawan MBKM Semeru. Dengan terlaksananya program ini diharap dapat membantu para korban bencana alam APG Semeru dan masyarakat sekitar.
Kegiatan program MBKM yang di lakukan oleh mahasiswa arsitektur di wilayah relokasi APG Semeru adalah membantu proses pengecekan data mengenai bangunan huntara yang sudah terbangun dengan dibantu oleh pihak TFL (Tim Fasilitator Lapangan) yang berada di lokasi pembangunan huntara. Melalui pendataan huntara tersebut akan mendapatkan data kekurangan dan kelebihan dari bangunan hunian sementara (Huntara).Â
Pada tanggal 4 Desember 2021 gunung semeru mengalami erupsi dengan Awan Panas Guguran (APG) disertai aliran lahar dan abu letusan ke beberapa desa dan dusun di Kabupaten Lumajang yang berpusat di Kecamatan Ponojiwo dan Sumberwuluh yang mengakibatkan rusaknya rumah warga dan fasilitas umum setempat, serta mematikan perkebunan, pertanian dan peternakan. Pemerintah setempat khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan para penambang untuk tidak beraktivitas di sepajang Daerah Aliran Sungai (DAS) Mujur dan Curah Kobokan. Anggota BPBD Kabupaten Lumajang bersama tim gabungan lainnya segera menuju lokasi kejadian di sektor Candipuro-Pronojiwo untuk melakukan pemantauan, kaji cepat, pendataan, evakuasi dan tindakan lainnya yang dianggap perlu dalam penanganan darurat.
Maka dari itu tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah merancang desain taman kanak kanak yang terdampak APG Semeru dengan pendekatan arsitektur ekologis yang menggunakan bahan alam dan menghemat energi. Penerapan Arsitektur Ekologi pada perancangan taman kanak kanak diharapkan bisa menjadi bangunan yang ramah lingkungan dan bisa menjadi wadah sebagai Pendidikan karakter dan berwawasan lingkungan untuk anak anak di wilayah relokasi APG Semeru.
Tapak memiliki luas lahan 295 m2, sisi utara timur & barat berbatasan dengan Huntap & Huntara APG Semeru, sisi barat berbatasan dengan fasilitas umum yaitu masjid & balai RW. Keadaan tapak ditumbuhi vegetasi di sisi utara tapak yang berjenis pohon peneduh. Kondisi vegetasi eksisting pohon peneduh tersebut akan dipertahankan yang berfungi sebagai penaung agar bangunan tidak terkana panas matahari yang berlebihan, dan penambahan pohon pendinding untuk menjadi batas tapak atau dipadukan dengan pagar, kemudian penambahan tanaman pelantai dengan paving block sebagai penutup tanah agar terlihat alami.