Mohon tunggu...
Asyam Jagad Agung Santoso
Asyam Jagad Agung Santoso Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bisnis, Ekonomi, Otomotif, Transportasi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Investasi Tambak Bernilai Fantastis, Apakah Untung?

26 Mei 2023   20:00 Diperbarui: 26 Mei 2023   19:54 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Presiden Joko Widodo pada Kamis, 9 Maret 2023, telah meresmikan tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) di Kebumen, Jawa Tengah. Nilai investasi yang digelontorkanpun tidak main-main, yakni senilai 175 milliar rupiah untuk luas lahan sebesar 100 hektar, dengan tahap awal seluas 60 hektar. Nilai ini terbilang cukup besar bagi banyak kalangan. Lantas, bagaimanakah prospek investasi ini? 

Adanya investasi pada BUBK, didasari oleh adanya potensi penjualan dari udang yang sangatlah besar. KKP sendiri menargetkan peningkatan produksi udang di Indonesia menjadi 2 juta ton pada tahun 2024. Pada tahun 2022 sendiri, nilai ekspor udang di Indonesia mencapai angka 241 ribu ton atau senilai 2,1 milliar USD. Hal ini menunjukkan bahwa pangsa pasar untuk komoditas dari udang ini sangatlah masih besar jumlahnya, serta masih terbilang sangat potensial untuk terus dikembangkan. Sehingga, bisa dikatakan bahwa adanya BUBK ini akan sangat mendorong angka produksi udang di Indonesia. 

Apabila kita melihat dari berbagai sumber berita, BUBK sendiri memiliki potensi angka produksi yang cukup besar, yakni sebanyak 40 ton untuk setiap hektarnya dalam jangka waktu satu tahun. Perkiraan omset apabila luas lahan terpakai sepenuhnya, yakni 100 hektar, maka bisa diperkirakan mencapai angka 400 milliar rupiah setiap tahun. Nilai investasi ini diperkirakan akan balik modal dalam waktu 3,5 sampai 4 tahun saja. Angka ini terbilang cepat, untuk nilai investasi yang besar. 

Disisi lain, BUBK ini akan menjadi percontohan bagi tambak udang lain yang rencananya akan di bangun di wilayah Indonesia timur. Sehingga, bisa dikatakan bahwa tambak BUBK Kebumen ini adalah bagian research & development, yang mana pengelola akan mencari hal-hal apa saja yang menjadi kesalahan dalam melakukan pengembangan BUBK ini, termasuk juga budidaya yang ada. Hal ini akan dicegah di masa depan, baik di BUBK itu sendiri ataupun di lokasi pengembangan tambak lain, yang mana ini akan bisa mencegah biaya kerugian yang lebih besar.

Apabila melihat dari sisi lainnya, investasi tambak BUBK tidaklah selalu mengenai seberapa cepat tambak ini balik modal, akan tetapi ada hal yang lebih penting dari hal itu. Terbukanya lapangan pekerjaan bagi banyak orang, khususnya bagi warga sekitar adalah hal lain yang tak ternilai. Bisa memberikan kehidupan bagi banyak orang, meningkatkan ekonomi warga sekitar, dan menghentaskan kemiskinan merupakan hal penting yang memang harus di pikirkan oleh pemerintah.

Jadi, bisa dikatakan bahwa investasi pemerintah dalam pembuatan tambak BUBK ini sangatlah terbilang prospek dan menguntungkan. Apalagi tambak ini tidak hanya membawa nilai ekonomis bagi pemerintah, namun juga untuk masyarakat sekitar. Ekonomi masyarakat akan meningkat, Indonesiapun semakin maju.

Nah, adanya kemajuan usaha bidang pertambakan udang di Indonesia, tentunya perlu juga diiringi dengan perkembangan teknologi yang mendukung. Salah satu contoh teknologi bidang pertambakan ini adalah SIRIV. SIRIV adalah aplikasi yang diciptakan untuk membantu operasional tambak Anda secara digital. Segalanya akan lebih mudah, efektif, dan lebih santai, karena semua kontrol berada di genggaman tangan Anda.

Yuk, tunggu tanggal launching dari SIRIV dan mari berkembang bersama!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun