Bisnis tambak udang memang terlihat menjanjikan. Dari segi penghasilan, tidak menutup kemungkinan bahwa bisnis ini bisa menghasilkan puluhan hingga milyaran rupiah dalam satu kali siklus. Belum lagi, angka tersebut bisa lebih besar apabila jumlah tambak yang dimiliki lebih banyak lagi. Namun, hal ini juga berbanding lurus dengan biaya yang perlu dikeluarkan untuk memulai bisnis ini. Tidak hanya pada awal saja, namun juga untuk secara siklus yang berkelanjutan. Artinya, Anda perlu sejumlah uang untuk bisa melakukan operasional tambak secara lancar selama paling sedikit yakni untuk usaha selama 3 bulan atau untuk lebih amannya, anda memerlukan uang yang bisa digunakan untuk 6 bulan. Mengapa hal ini terjadi? Tujuan utamanya adalah untuk bisa mencegah operasional tambak Anda berhenti di tengah jalan. Selain itu, adanya persiapan dana hingga 6 bulan bertujuan agar Anda bisa lebih siap apabila pada masa siklus 3 bulan pertama Anda mengalami kegagalan. Sesuatu yang tidak diharapkan, akan tetapi lebih baik bila dipersiapkan. Maka dari itu, Anda harus mengetahui dan memerhatikan biaya-biaya apa saja yang perlu dikeluarkan untuk menjalankan bisnis ini.
Sebelum itu, Anda harus mengetahui bahwa ada 2 jenis biaya utama nantinya dalam aspek bisnis. Yakni, biaya tetap dan biaya variable. Biaya tetap ini dipergunakan untuk biaya-biaya yang bersifat selalu ada, meskipun sedang digunakan maupun tidak digunakan. Biaya ini termasuk seperti biaya sewa, biaya pembelian barang/mesin, gaji karyawan tetap dan lain sebagainya. Biaya ini akan lebih banyak dipergunakan pada pemodalan awal. Sedangkan biaya variable, adalah biaya-biaya yang bersifat naik-turun, berdasarkan aspek penggunaan. Sebagai contoh yakni, listrik, pakan, gaji karyawan yang bersifat harian, dan lain sebagainya. Biaya ini akan lebih banyak dipergunakan pada siklus operasional.
Pada biaya tetap, dana yang perlu diperhatikan yakni :
- Sewa Tempat
Sewa tempat ini bersifat variatif, tergantung pada dimana Anda melakukan bisnis tersebut, berapa luas lahan yang disewa, serta berapa lama perjanjian sewa dilakukan. Belum lagi, adanya perjanjian sewa yang biasanya paling minimal adalah 1 tahun sewa, dengan ketentuan bayar dimuka secara penuh. Masalah lahan sendiri, anda juga tidak bisa melakukan sewa dengan luasan yang Anda inginkan. Bagaimana maksudnya? Biasanya pemilik lahan akan menyewakan lahan secara penuh, tidak terbagi secara terpetak-petak. Sebagai gambaran, jika kebutuhan lahan Anda adalah seluas 875 meter persegi, maka Anda tetap harus membayar sewa untuk lahan seluas 1.000 meter persegi, jika pemilik tersebut memiliki luas lahan 1.000 meter persegi. Harga sewanya pun bervariatif. Harga untuk sewa di Gresik tentunya akan berbeda dengan harga sewa di Sidoarjo. Banyak juga, harga sewa di dalam satu kota pun juga sangat bervariasi dan tak sedikit pula yang terpaut jauh perbedaannya. Anda mungkin bisa menemukan biaya sewa sebesar 5. 000 rupiah permeter untuk satu tahun penuh dengan lokasi yang sangat strategis, namun bisa juga mendapatkan biaya sewa yang lebih murah semisal 1.500 rupiah permeter untuk lokasi yang jauh dari keramaian.
- Biaya gaji karyawan tetap
Biaya gaji karyawan tetap ini diperuntukkan bagi karyawan dengan masa kerja penuh selama 1 siklus. Untuk besaran gaji ini, jika bisnis udang Anda berbentuk badan perusahaan, maka wajib bagi Anda untuk menggaji karyawan sesuai dengan aturan UMK. Namun, jika Anda berdiri sendiri atas usaha sendiri, bukan berbentuk perusahaan, maka Anda bebas menggaji karyawan sesuai dengan kesepakatan dengan karyawan. Meskipun bebas, Anda tetap harus menggaji sesuai dengan rasa kemanusiaan. Jangan pernah menggaji karyawan Anda terlalu rendah. Ingatlah bahwa usaha Anda juga bisa berhasil karena bantuan dari karyawan Anda.
- Biaya pembelian peralatan
Perlu diingat bahwa, peralatan yang diperlukan untuk tambak sangatlah banyak. Baik itu, aerator, pompa air, jaring, ph meter, DO meter, selang siphon, geomembrane, dan peralatan lain yang memang diperlukan untuk usaha ini. Perlu diingat bahwa, semakin luas kolam yang Anda perlukan, maka akan semakin banyak peralatan yang perlu dibeli. Sehingga, akan semakin besar juga biaya yang perlu dikeluarkan. Lokasi Anda membeli peralatan pun juga akan mempengaruhi biayanya, termasuk juga pada kualitasnya. Ada baiknya, Anda membeli peralatan yang lebih bagus kualitasnya meski harga nya lebih mahal, daripada peralatan yang tidak tahu kualitasnya dengan harga yang murah. Mengapa demikian? Tambak akan bersifat jangka panjang, sehingga Anda memerlukan peralatan yang bisa bertahan lama. Apabila Anda membeli peralatan dengan kualitas yang tidak terjamin, maka besar kemungkinan Anda akan mengeluarkan uang lebih untuk membeli peralatan tersebut secara berulang yang menyebabkan biaya tentu akan membengkak.
Pada biaya variable, biaya yang perlu diperhatikan adalah :
- Listrik
Dalam mengoperasikan peralatan operasional, Anda tentunya perlu menggunakan listrik. Biaya listrik ini juga bervariasi, bergantung pada seberapa banyak peralatan yang Anda gunakan. Anda juga harus bisa memastikan bahwa jaringan listrik Anda selalu aman. Hal ini dikarenakan, udang memerlukan bantuan untuk bisa bertahan hidup dari peralatan yang ada di tambak. Apabila sampai ada kegagalan listrik, maka besar kemungkinan udang akan mengalami tingkat kematian yang tinggi.
- Pakan
Biaya pakan adalah salah satu biaya yang sangat tinggi. Keperluannya pun juga akan sangat meningkat, seiring dengan pertumbuhan dari udang. Artinya, biaya ini akan semakin membesar dari hari ke hari. Perlu diingat juga bahwa biaya pakan ini, akan sangat bervariatif dan naik-turun. Sehingga, ada baiknya dari awal Anda membeli pakan dengan jumlah yang besar, namun tidak berlebihan.
- Gaji karyawan tidak tetap
Untuk mengefisienkan usaha Anda, tentunya diperlukan pengurangan banyak karyawan yang tidak efektif atau bisa dibilang, hanya diperlukan pada momen-momen tertentu saja. Gaji ini diberikan kepada para karyawan tambahan Anda yang nantinya akan membantu Anda dalam melakukan proses panen. Tidak hanya karyawan yang membantu di kolam, namun juga karyawan yang melakukan penyortiran dan lain sebagainya, diluar produksi utama.
Dari sekian banyaknya biaya yang harus diperhatikan, Anda tentu bisa mengelami kerepotan dalam melakukan perkiraan biaya pasti, serta pencatatan biaya yang nantinya akan dikeluarkan selama masa siklus berjalan, bukan? Oleh karenanya, saya memperkenalkan kepada Anda, SIRIV.