Saat mempunyai anak, tentu saja orang tua menginginkan banyak hal agar anak dapat tumbuh dan berkembang layaknya anak lainnya. Setiap orang tua tentu saja memiliki harapan yang besar terhadap anaknya. Bercita-cita menjadi anak yang sholeh, yang berbakti kepada agama, nusa dan bangsa, ya begitu biasanya yang diucapkan para orang tua ketika anaknya lahir.Â
Anak perlahan-lahan akan mengerti bagaimana isi dunia. Mulai dari hal yang kecil yaitu meminta makan atau minum ketika lapar, kemudian akan mengerti cara merangkak, lalu berjalan dan berlari. Hal itu yang akan menjadi tolak ukur berkembangnya anak.Â
Namun, acapkali kita lupa bahwa tidak hanya fisik yang berkembang namun otak. Di mana otak tidak hanya menyimpan memori pengalaman namun otak juga sebagai penyimpan pengetahuan. Maka dimulailah perjalanan pengetahuan anak dengan perkenalan dengan benda sekitar, lalu cerita-cerita atau dongeng. Pun ketika bercerita maka secara tidak langsung anak akan menyimpan banyak kosakata.Â
Mari kita sorot bagaimana anak akan menjadi orang yang paling peniru se-dunia.Â
Penelitian mengatakan bahwa umur 2 hingga 7 tahun merupakan masa eksplorasi atau penyelidikan anak. Masa ini ditandai dengan rasa kepo anak terhadap apapun, sehingga cendrung di umur ini anak menjadi aktif dan susah diam.Â
Lalu siapakah yang diselidiki oleh anak?Â
Tentu saja orang tua, karena orang tua lah yang memiliki hubungan paling dekat dengan anak. Dan orang tua adalah orang dewasa yang memiliki tanggung jawab pendidikan. Â Sudah menjadi kewajiban orang tua pula untuk memastikan anaknya mampu untuk bersosialisasi, memiliki moral dan berhati nurani. Â Hal ini dapat diwujudkan secara perlahan dengan ROLE dari orangtua. Termasuk dalam hal membaca.Â
Melihat fenomena hari ini saat zaman sudah sangat canggih, dimana setiap anak kini memiliki barang canggih, baik handphone, laptop, PS dan lainnya. Anak-anak diumur sangat belia bahkan sudah bisa menggunakannya. Namun yang menjadi sangat miris adalah ketika budaya membaca tidak lagi mereka kenal. Anak-anak sudah sangat sibuk dengan gadget, Â bermain game, bermain media sosial dan lainnya. Meskipun tidak dipungkiri bahwa ada ilmu pengetahuan tentu saja saat anak-anak bermain, namun berapa persen kah?Â
Menjadi orang tua sungguh luar biasa. Harus banyak strategi yang difikirkan agar anak mau untuk membaca. Membaca buku apalagi. Tapi ketahuilah ayah bunda bahwa, anak adalah seorang peniru yang handal. Anak mampu menirukan bagaimana ayahnya  membetulkan perabot rumah yang rusak. Anak bisa mencontoh ibu yang selalu menyediakan sarapan dipagi hari. Anak bisa marah seperti ayah marah. Anak bisa menangis seperti ibu menangis.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!