Berbagai aspek kehidupan yang ada di muka bumi ini membutuhkan komunikasi, tentunya komunikasi yang baik. Dalam komunikasi Islam sangat dibutuhkan seorang muslim yang mempunyai keterampilan dalam mempengaruhi masyarakat lainnya ke jalan kebaikan. Setiap muslim tentu dalam melakukan komunikasi dengan sesama, mesti dengan komunikasi yang baik, agar oramg lain merasa senang dengan adanya proses komunikasi yang efektif, terhindar dari kesalahpahaman.[1]
Al-Qur’an menjadi pedoman hidup utama bagi umat Islam serta menjadi acuan bagaimana manusia melakukan interaksi yang baik antar sesama manusia, baik hubungan yang bersifat horizontal ataupun vertikal, hubungan antara sesama masyarakat ataupun antara penguasa dengan warga negaranya.Â
Hal ini dikarenakan, hakikat dasar manusia selain sebagai makhluk individu dan sosial, manusia juga terlahir dan memiliki sifat sebagai makhluk politik.Â
Manusia menjadi subjek dan pemeran utama dalam efektifitas politik, baik sebagai pelaku ataupun manusia sebagai objek tujuan, manusia sebagai warga negara secara pribadi maupun kelompok. Dalam Alquran dibunyikan bahwasanya fungsi manusia sebagai makhluk politik disebabkan menjadi salah satu alasan Allah SWT menghadirkan manusia di bumi ini sebagai khalifah-Nya yang bertugas mengatur dan memakmurkan bumi ini.[2]
Abdul Qadir dalam konsep politik Islam/syari’ahnya mengatakan bahwa pada hakikatnya Islam dan politik itu seperti dua sisi yang berjalan beringan dan tidak terpisahkan. Politik diyakini sebagai alat yang mengantarkan dan membawa manusia kepada ketentuan-ketentuan ajaran Islam. Islam menjadi agama syamil yang menjadi petunjuk manusia dalam menjalankan kehidupan termasuk hubungan masyarakat dan negaranya.[3]
Profil Komunikasi Politik Tokoh-tokoh Muslim
Berikut adalah beberapa tokoh-tokoh Muslim terkenal dan profil komunikasi politik mereka:
1. Recep Tayyip ErdoÄŸan (Turki)
Berasal dari Rize, Recep Tayyip ErdoÄŸan lahir di Istanbul pada tanggal 26 Februari 1954.[4] Recep Tayyip ErdoÄŸan adalah seorang politikus Turki yang menjabat sebagai Presiden Turki ke-12 dan saat ini sejak 2014. Dia sebelumnya menjabat sebagai Perdana Menteri Turki dari tahun 2003 hingga 2014 dan sebagai Wali kota Istanbul dari tahun 1994 hingga 1998.[5]
Recep Tayyib ErdoÄŸan memimpin Turki dinilai mengalami kemajuan yang begitu besar. Hal ini dapat diketahui ketika kebijakan yang dikeluarkan oleh ErdoÄŸan setelah ia menjadi walikota Istanbul, hingga menjabat Perdana Menteri Turki, dan kemudian menjadi presiden Turki dalam kurun waktu tersebut. Keadaan Turki mengalami siginifikansi yang terus membaik, baik dari segi politik, ekonomi, budaya hingga aspek lain. Hal ini tentu mengejutkan kalangan barat, karena beberapa kali partai AKP memenangkan Pemilu.[6]
Ketika memimpin, Erdogan telah mengambil langkah yang strategis dan berbeda dari pemimpin sebelumnya dalam hal politik, sosial maupun ekonomi. Di antaranya, Erdogan melakukan amendemen konstitusi yang ada, menghapus perihal hukuman mati, memperhatikan pelanggaran Hak Asasi Manusia, dan juga membuka komunikasi yang lebih hangat dengan kelompok-kelompok minoritas seperti kelompok Kurdi.Â