Harmonisasi Antara Pekerjaan dengan Menikmati Hidup

Biasa kita dengar 'work-life balance', yaitu keadaan di mana antara pekerjaan dengan kehidupan di luar pekerjaan bertemu pada satu titik keseimbangan. Banyak orang di dunia ini mengidamkan keadaan tersebut ada dan terjadi pada kehidupan mereka, termasuk diri saya sendiri. Segala cara dicoba untuk dapat mencapai di titik tersebut, ada yang berhasil tetapi banyak sekali yang belum bisa mencapainya.

Hal ini disebabkan karena adanya sifat transaksional antara waktu yang mampu kita tukar dengan faktor yang membuat kita melakukan pekerjaan setiap harinya, seperti misalnya uang. Sehingga salah satu harus dikorbankan dan mendapat 'timbangan' yang lebih berat dari yang lainnya. Misalnya kita menginginkan waktu yang lebih banyak dihabiskan untuk menikmati hidup, hal ini akan berlawanan dengan uang yang kita bisa hasilkan dengan waktu yang tersisa tersebut. Dengan kata lain, lagi-lagi kita tetap harus menetapkan salah satu pilihan, tidak bisa keduanya.

Belum lagi ‘atmosfir’ dan tekanan yang dihasilkan akibat dari pekerjaan yang kita jalani yang membuat energi terkuras ditambah hal tersebut terjadi secara berulang setiap harinnya. Ini menambah kesan bahwa keseimbangan antara kehidupan dengan pekerjaan sangat sulit dicapai.

Sehubungan dengan hal tersebut, ada yang menarik dari wawancara yang dilakukan Mark Bezos terhadap Jeff Bezos dalam wawancara  mengenai cara Jeff Bezos menjalankan kehidupannya dan bagaimana Ia mencapai kesuksesannya seperti sekarang. Hal yang menarik ketika sampai pada segmen ketika Mark bertanya kepada Jeff terkait dengan pandangannya mengenai 'work-life balance'. Jeff Bezos tidak setuju dengan argumen bahwa pekerjaan dengan kehidupan harus seimbang, dan argumen tersebut merupakan sebuah kesalahpahaman. Menurut Jeff Bezos pekerjaan dengan kehidupan merupakan sebuah harmoni yang saling mengisi.

Hal ini berkaitan dengan energi yang kita hasilkan dan memberikan dampak kepada masing-masing aspek yaitu pekerjaan dan kehidupan. Jeff Bezos mengambarkan bahwa antara pekerjaan dan kehidupan ada dalam suatu siklus, di mana setiap proses saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Jika kita memberikan energi yang postif pada pekerjaan, hal ini akan menghasilkan energi positif pula pada kehidupan. Perasaan bahagia saat melakukan pekerjaan, perasaan bahwa kita telah berkontribusi terhadap kemajuan perusahaan dan menambahkan nilai tersebut, mampu memberikan pengaruh positif pada kehidupan di luar pekerjaan. Begitu pula sebaliknya, energi negatif yang keluar pada saat bekerja akan terbawa sampai rumah dan secara tidak langsung memberikan efek rasa yang lelah sehingga energi yang tersisa untuk menikmati kehidupan sangat sedikit.

Hal yang sama yang harus dipastikan adalah ketika kita menjalani kehidupan di luar pekerjaan. Energi positif yang kita hasilkan dari menjalani kehidupan di luar pekerjaan akan memberikan dampak yang positif pula pada saat di pekerjaan. Hal ini akan membuat kita menjadi pekerja yang lebih baik.

Hal ini berkaitan dengan manajemen energi yang kita salurkan ke aspek kehidupan. Energi yang postif akan selalu memberikan hasil yang positif terhadap apa apa yang kita jalani. Seperti yang Jeff Bezos katakan, antara pekerjaan dengan kehidupan berada pada suatu siklus yang di mana saling berkitan dan saling mempengaruhi satu sama lain.

Jadi, kita sebenarnya tidak perlu mencari titik keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan yang kita jalani. Yang perlu kita cari adalah bagaimana caranya kita bisa menumbuhkan energi postif dari berbagai aspek tersebut. Dengan energi positif yang semakin tumbuh, kita akan lebih bahagia dalam menjalani setiap aspek kehidupan.

Semoga kita bisa melewati setiap siklus tersebut dengan energi positif yang kita punya.