Mohon tunggu...
Aswin Maulana
Aswin Maulana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Karyawan swasta

Mencoba menulis apapun yang disuka, semoga terhibur.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Usaha Minimal, Hasil Maksimal

23 Januari 2024   06:00 Diperbarui: 23 Januari 2024   06:04 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah berusaha keras, tapi hasil masih sama. Sudah berjuang mempertaruhkan semua tapi hasil belum meningkat. Berbagai cara telah dilakukan, segala jalan telah ditempuh, tetapi hasil masih sama.

Tetapi hal tersebut tidak akan terjadi, jika kita dapat menerapkan sautu prinsip di mana prinsip ini mengizinkan  kita dengan usaha yang minimal, kita dapat mencapai hasil yang maksimal. 

Prinsip ini dikenal sebagai prinsip Pareto. Prinsip Pareto adalah keadaan dimana dari 100 persen hasil, 80 persennya dihasilkan oleh 20 persen usaha yang kita lakukan, dan 20 persen sisanya dihasilkan oleh 80 persen lainya. Fenomena ini bermula pada tahun 1906, seorang ekonom asal Italia bernama Vilfredo Pareto sedang mengamati tanaman kacang polong yang ada di kebun miliknya. Kemudian ia mengambil kesimpulan dimana dari 80 persen hasil panen yang ia terima setiap tahun, berasal dari 20 persen tanaman kacang polong yang berada di kebun miliknya. 

Prinsip ini kemudian Ia aplikasikan ke skala yang lebih besar, dengan hasil perhitungan yang mengejutkan. Yaitu sekitar 80 persen  tanah yang ada di Italia dimiliki oleh 20 persen dari jumlah populasi di negara tersebut, dan sekitar 80 persen pendapat negara tersebut, diterima oleh 20 persen dari jumlah populasi. Sehingga Pareto mengambil kesimpulan dimana 80 persen output dihasilkan oleh 20 persen input sedangkan 20 persen output lainnya dihasilkan oleh 80 input. Fenomena ini kemudian dikenal sebagai aturan 80/20 atau prinsip Pareto.

Prinsip Pareto merupakan alat yang sangat poweful untuk digunakan sebagai dalam upaya meningkatkan kinerja pada suatu perusahaan. Sebagai contoh, 80 persen total penjualan produk suatu perusahaan dihasilkan dari 20 persen produk dari perusahaan tersebut sedangkan 20 persen lainnya dihasilkan oleh 80 persen produk perusahaan tersebut. Analisa untuk perencanaan menaikkan penjualan akan menjadi lebih efektif dan efisien karena manajemen fokus pada produk yang memberikan persentase penjualan yang lebih tinggi. Perhitungan prinsip Pareto dapat kita implementasikan dalam bidang apapun, seperti manajemen waktu, bisnis dan produktivitas.

Contoh nyata pada kehiduoan kita adalah, dari total keseluruhan aplikasi yang terpasang di smartphone kita hanya 20 persennya saja yang sering kita pakai untuk akomodasi sehari-hari.

Implementasi prinsip Pareto dalam kehidupan sehari-hari memberikan dampak yang baik. Kita hanya perlu fokus pada hal-hal yang memberikan dampak yang lebih besar sehingga tidak perlu melakukan hal-hal kecil yang berdampak sangat sedikit. Kita memberikan usaha yang mnaksimal ke hal-hal yang dapat meningkatkan produktivitas.

 Prinsip Pareto merupakan hal yang penting dalam upaya kita menjadi lebih produktif. Dalam manajemen waktu, kita dapat mengimplementasikan prinsip Pareto, kita memfokuskan waktu kepada hal-hal yang memberikan dampak yang lebih besar sehingga pemanfaatan waktu menjadi lebih optimal.

Namun, kita perlu tahu juga bahwa fenomena tersebut bukanlah ilmu pasti, merupakan suatu prinsip bukan hukum yang nilainya memang mutlak. Tetapi dengan mengimplementasikan prinsip tersebut dalam menjaladi hidup, rasanya bukan ide yang buruk.

Semoga dengan menerapkan prinsip Pareto, manajemen waktu kita menjadi lebih baik. Alokasi energi untuk melakukan hal-hal yang memberikan dampak yang besar menjadi lebih efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun