Jakarta, kembali menganga menelan peristiwa. Pasca Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, meninggalkan Balaikota, dan digantikan Pj Heru Budi, sejumlah fenomena politik pun berkelindan.Â
Sejumlah program Anies Baswedan, sewaktu menjabat Gubernur Jakarta, terungkap mulai diusik keberadannya. Misalnya persolan  subsidi terhadap tiket angkutan publik tranjakarta, dan anggaran jalur sepeda.Â
Secara implisit maupun eksplisit, kedua fenomena itu akan berdampak pada kehidupan masyarakat Jakarta, yang sudah terlanjur akrab menikmati kebahagian di kotanya, Jakarta.Â
Jika subsidi angkutan publik dikurangi dan pemangkasan anggaran jalur sepeda dilakukan, maka biaya kehidupan publik warga Jakarta, akan kembali mengalami pembengkakkan. Dan upaya untuk menjadikan Kota Jakarta bebas polusi kendaraan dan ramah lingkungan akan kembali menuai masalah.
Jakarta dan Anies Baswedan adalah sangat sulit dipisahkan. Dan hal itu serupa koin mata uang dengan dua sisi yang berbeda. Memiliki nilai untuk melakukan transaksi jual-beli, termasuk didalamnya transaksi politik dan kekuasaan di Indonesia. "Jangan sembrono, " kata Jokowi diruang publik.Â
Bahasa implisit itu, lumayan dapat dimaknai sebagai sindiran atas pencapresan Partai Nasdem terhadap Anies Baswedan. Namun Boss Media dan Nasdem, Surya Paloh, Â lumayan sangat santai menyikapi bahasa politik seorang jokowi diruang publik itu.Â
Sebagaimana dipahami bersama, bahwa segala peristiwa yang lahir dalam kehidupan manusia tidaklah berdiri dengan sendirinya, termasuk peristiwa pencapresan seorang Anies Baswedan, oleh Partai Nasional Demokrat.Â
Peristiwa peristiwa politik sebelumnya (diyakini) sudah dilakukan untuk dapat melahirkan peristiwa politik selanjutnya, pencapresan Anies Baswedan, pada pemilihan umum presiden 2024.Â
Seorang Surya Paloh, bukanlah seorang politisi amatiran. Dan sudah teruji dimedan pertempuran politik dan kekuasaan. Setidaknya, publik dapat membaca kemampuan politik seorang Surya Paloh, yang mampu mengelola mesin politiknya, sehingga dapat meraih tambahan kursi di DPR RI pada setiap pemilunya. Achievment.Â
ANTITESA POLITIK STATUS QUO