Mohon tunggu...
Aswin
Aswin Mohon Tunggu... Lainnya - Setiap waktu adalah kata

Berusaha menjadi penulis yang baik

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Empat Dua Mata di Depan Layar Kaca

26 Desember 2021   07:38 Diperbarui: 26 Desember 2021   07:52 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya pernah menyaksikan anak anak sedang melakukan permainan. Usai permainan terjadi kemarahan, namun tidak mengakibatkan baku hantam fisik diantara mereka. Bahkan diantara mereka dapat kembali bermain bersama, dengan canda tawa lepasnya. Dan kemaren, saya mendapatkan sebuah kiriman video tahun 40-an keatas.  Dalam video itu terlihat seorang anak marah marah dengan seorang lainnya, akibat suatu permainan. Dan tiba tiba saja orangtua salah seorang dari anak tersebut, memukul seorang anak lainnya. Dan orangtua anak yang dipukul itu menyaksikannya dan tidak terima,  dan nyaris terjadi baku hantam antara kedua orangtua anak anak tersebut.

Permainan. Apa pun permainan itu, baik permainan yang dilakukan anak anak,  maupun remaja dan dewasa,  selalu membawa konsekwensi psikologis didalamnya. Pemenang permainan itu,  akan merayakan kemenangannya dengan suka cita. Sementara yang kalah dalam permainan akan kecewa dan bahkan marah marah, mengakibatkan terbakar emosinya, terjadi tawuran antar pemain. Dan paling mengerikan ialah jika terjadi tawuran antar penonton yang dapat memgakibatkan luka luka fisik dan mengakibatkan kehilangan nyawa. Bahkan fasilitas publik pun dapat menjadi sasaran amarah para penonton yang sudah terlanjur terbakar emosinya. 

REMAS JANTUNG DAN EMOSI 

Suatu hari, seorang kawan pecinta sepak bola melakukan perjudian. Bukan hanya uang yang dipertaruhkan dimeja perjudian sepakbola, melainkan juga kios atau toko usahanya. Dan seorang kawan mengalami kekalahan,  dan uang serta tokonya pun berpindah tangan kepada pemenang perjudian. Bahkan ada yang lebih mengerikan pertaruhannya. Bukan hanya uang,  kendaraan,  rumah, dan tempat usaha yang dipertaruhkan, istri dirumah pun dapat diperjudikan diatas meja permainan. Sehingga tidak mengherankan,  jika ada pepatah orantua, "lebih baik gila perempuan daripada gila judi. Jika gila perempuan,  ia akan berpenampilam rapi.  Tetapi jika gila judi,  tidak hanya harta yang melayang, melainkan penampilan pun menjadi kusam dan tak terurus,  berantakan". 

Dan tanggal 25 Desember 2021, di Indonesia tidak hanya ada peristiwa keagamaan-Natal, melainkan juga ada peristiwa olahraga. Yakni pertandingan antara kesebelasan Indonesia melawan kesebelasan Singapura, untuk mendapatkan tiket final kejuaraan Piala) AFF. suatu kejuaraan bergensi sepakbola di Asia. Pada leg pertama sebelumnya, Kedua kesebelasan saling berbagi angka 1-1. Dan pada leg kedua ini,  baik kesebelasan Indonesia maupun kesebelasan Singapura harus memetik angka kemenangan jika ingin melaju ke babak final piala AFF. 

Persiapan menonton bareng bersama teman teman diruang terbuka. Bungkusan rokok filter dan kretek, serta kopi telah tersedia mengisi ruangan,  menjelang pertandingan semifinal antara kesebelasan Indonesia melawan kesebelasan Singapura . Suasana tampak lepas dan tanpa beban. Dan selipan humor pun keluar seketika dalam obrolan menunggu dimulainya pertandingan, sehingga tertawa lepas pun menguap kepermukaan tak bisa ditahan, ketika salah seorang menceritakan pengalamannya yang jenaka. "Hahaha...., " tawa lepas itu pun memecah suasana. 

Teriakan dan lompatan seketika mewarnai suasana diruangan. Indonesia berhasil membobol gawang kesebelasan Singapura. Namun suasana diruangan terbuka itu, seketika dingin dan hening setelah kesebelasan Singapura berhasil menyamakan kedudukan dan mengungguli kesebelasan Indonesia. Tidak hanya ekspresi pelatih dan pendukung kesebelasan Indonesia dilapangan yang terlihat kecewa dan sedih. Saya dan teman teman pun mengalami hal yang sama, jantung terasa diremas remas kuat, dan nyaris kehilangan nafas. Dan nafas kembali terasa lega setelah kesebelasan Indonesia berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Namun nafas yang barus saja lega tarikannya, tiba tiba kembali terasa dicengkram setelah kesebelasan Singapura mendapatkan hadiah tendangan finalti. Dan nafas pun kembali terasa lega dan merdeka, setelah kiper kesebelasan Indonesia berhasil menggagalkan tendangan sang algojo-pemain Singapura. Merdeka. 

Nafas didalam dada,  benar benar terasa lega dan merdeka setelah mengetahui akhir pertandingan semifinal antara kesebelasan Indonesia melawan kesebelasan Singapura 4 (Indonesia) - 2 (Singapura), dengan agregat 5-3. Dan Indonesia pun melenggang masuk final akan menghadapi kesebelasan pemenang seminal leg kedua, antara kesebelasan Vietnam melawan Thailand. 

Jantung ini masih terasa gejolak turun naiknya pasca pertandingan semifinal antara kesebelasan Indonesia melawan kesebelasan Singapura. Cengkraman dan remasan didalam jantung masih saja terasa membekas dan belum pulih benar, meskipun Indonesia berhasil memenangkan pertandingan malam itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun