Mohon tunggu...
Aswin
Aswin Mohon Tunggu... Lainnya - Setiap waktu adalah kata

Berusaha menjadi penulis yang baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Demorasi Jawara di Jakarta

2 November 2021   05:52 Diperbarui: 4 November 2021   04:46 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(foto: @s12/Ketua umum Bang Japar, Fahira Idris)

Tak sebesar pencitraannya. Salah seorang pimpinan Bang Japar di Korwil Jakarta Pusat, mengirimkan pesan agar perserta rapat Kerja Wilayah Bang Japar, sudah berada ditempat pukul 6 pagi, dan bus akan membawa ke lokasi Rapat Kerja Wilayah pukul 7 pagi. Saya pun bergegas menuju lokasi. Dan sampai dilokasi, ruang parkiran IRT MONAS. Saya sempat cemas setelah sampai dilokasi. Karena dilokasi sepi, dan tak melihat para peserta Rapat Kerja Bang Japar. Saya pun bergumam diri : "Jangan jangan perserta dan bus nya sudah berangkat menuju lokasi, Sukabumi, Jawa barat". Saya berusaha menghubungi salah seorang panitia. Namun tak diangkat. Saat hendak memutuskan kembali pulang kerumah, tampak salah seorang panitia dan juga beberapa orang sedang menuju arah lokasi. Ada salah seorang peserta mengatakan, "bahwa dirinya sudah berada dilokasi sejak pukul 6 pagi sesuai arahan Komanda Wilayah Jakarta Pusat. Namun waktu sudah menunjukkan hampir ke angka 8, kendaraan bus yang akan membawanya berangkat ke lokasi belum juga tiba.

Sekitar pukul 8 lewat kendaraan bus yang ditunggu pun datang. Dan perserta dan panitia Rapat Kerja Wilayah pun langsung merangsek masuk kedalam kendaraan bus. Belum juga terhapus kekecewaan perserta, lantran terlalu lama menunggu kedatangan bus dilokasi, mendadak kendaraan bus yang membawanya berhenti dilokasi jalan tol. Mati total kendaraan bus, dan tidak bisa digunakan. Perserta pun kembali disergap kekecewaan. Mereka keluar dari bus, mencari ruang terbuka dipinggiran badan jalan tol. Ada yang turun kebawah mencari tempat perkampungan warga masyarakat untuk mencari minuman segar dan makanan. Berjam jam dalam penantian pergantian bus datang, sebahagian dari mereka pergi ke Masjid terdekat, menunaikan shalat dzhuhur berjama'ah.

Kendaraan Bus yang ditunggu itu pun akhirnya tiba juga. Dan para perserta dan panitia segera masuk kedalamnya. Sesampai dilokasi Rapat Kerja Wilayah, Villa Cimelati, Sukabumi, sudah terpampang hiasan kembang persegi empat dengan tulisan ucapan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, atas digelarnya Rapat Kerja Wilayah Bang Japar. Belum usai istirahat, sebahagian perserta pun kembali menuai kecewa. Karena Villa (Betawi) yang digunakan buat acara Kegiatan Rapat Kerja Wilayah, mirip dengan Villa keluarga, dan bukan Villa untuk menyelenggarakan Rapat Kerja Wilayah. Padahal dalam Rapat Kerja Wilayah itu dihadiri oleh perwakilan Kesbangpol, wakil walikota, dan juga sponsor teh botol dan pembersih tangan, Altis.

Dan Rapat Kerja Wilayah Bang Japar itu, terbilang Rapat Kerja Wilayah super cepat. Hanya mendengarkan orasi politik dari seorang Ketua umum Bang Japar, Kesbangpol, dan walikota Jakarta pusat. Dan setelah itu, perserta kembali keruangan masing-masing dan makan sore. Tak tampak Rapat Kerja. Pembahasan Rapat Kerja Wilayah untuk kedepannya, dalam bentuk program  kerja. Hanya terjadi tawasul organisasi, semacam evaluasi kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing komandan Kecamatan.

Keesokan harinya, sekitar jam 10 pagi panitia dan peserta rapat pun bergegas menaiki bus untuk kembali ke Jakarta. Dan lagi lagi ada peristiwa lahir. Para jawara (perserta) disuruh memegang salah satu produk sponsor Kegiatan dan di fotonya. Sebahagian jawara mengikuti dan ada pula sebahagian jawara yang mengabaikannya, kecewa.

Saya pun sempat tertawa geli dalam diri, dan bergumam : " Ternyata Jawara takluk juga dengan  uang pemodal. Dan ternyata pemodal lebih Jawara dari para Jawara di Bang Japar".

Pertanyaan pun menyembul keluar: Apakah oligarkis benar benar bisa dikendalikan di negeri ini? Jawara boleh lahir. Tetapi tetap saja oligarkis yang lebih jawara dalam segala hal, termasuk didalam demokrasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun