Mohon tunggu...
As Waty Suniman
As Waty Suniman Mohon Tunggu... Guru - Guru PAUD

Jika engkau belum memiliki kemampuan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan orang lain, jadilah jembatan bagi mereka untuk amal kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Guru Diklaim oleh Orangtua Murid

12 Oktober 2021   23:34 Diperbarui: 13 Oktober 2021   05:46 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Semakin tinggi pohon, semakin besar angin menerpa", pepatah kata ini memang benar adanya. Pada saat malam tiba saya di chatting oleh salah seorang wali murid, dia menceritakan bahwa anaknya curhat tentang pembelajaran di sekolah tadi pagi. 

Katanya: "Belajar sama ibu guru kelas aku ga asik, belajar bacanya selalu diulang-ualang, pada hal sama ibu guru yang satu lagi bacaan aku halamannya sudah jauh". Lalu saya membalas chattingan tersebut: "maaf, tadi anaknya masih salah saat membaca buku yang dibacanya". Lalu orang tua murid terdebut membalas lagi; 

"Kok kalau di rumah lancar bu membacanya, pada hal salah sedikit tidak apa-apa bu, maklum namanya juga anak-anak, nanti kalo diulang terus akan bosan anaknya." Lalu saya balas lagi: "Ini tentang bacaan, jadi kalau salah memang harus diulang pada saat menemui kesalahan pada saat membaca, kalau masalah bosan berarti anaknya memang kurang minat dalam membaca." 

Astaghfirullah, pembelajaran kok harus dimaklum?! (kata saya dalam hati), kesalahan pada saat membaca ya memang konsekwensinya harus diulang, kecuali kesalahan sikap. 

Kesalahan sikap saja harus diperbaiki, berarti kesalahan membaca ya harus diulang tentunya. Contoh jika ada seorang ustadz atau ustadzah sedang mengajarkan membaca Al-qur'an kepada santrinya, jika santri tersebut salah dalam pengucapannya, pasti usatdz atau ustdzahnya akan memerintahkan mengulang bacaan anak tersebut, 

karena jika tidak diulang akan salah makna atau arti dari bacaan tersebut dan akan berimbas dimasa yang akan datang, dan akan salah terus bacaannya sampe santri tersebut dewasa nanti.

Wahai para orang tua murid, belajarlah menghargai kami selaku pendidik, karena kami tidak melihat peserta didik dengan status sosial, atau memilih anak siapa yang kami ajarkan. 

Kami seorang pendidik, kami ingin peserta didik kami cerdas semua, karena keberhasilan para peserta didik adalah suatu kebanggan bagi kami. Kami tidak butuh penghargaan atau hadiah dari kalian, yang kami butuhkan adalah dukungan dalam membentuk karakter anak-anak kalian. 

Jika kalian selalu mendengarkan keluhan anak-anak anda dan anda memanjakannya dengan menyalahkan sistem pembelajaran yang kami lakukan, maka dimasa depan nanti anak-anak anda akan menjadi pribadi yang selalu ketergantungan terhadap pembelaan orang tua.

Jika dalam kegiatan pembelajaran ada kekerasan yang kami buat, anda boleh protes kami, bahkan anda bisa menuntut kami ke jalur hukum. 

Tapi jika hanya karena anak anda tidak senang diulang bacaannya, lalu anda mengklaim bahwa saya mengajarnya selalu diulang-ulang, anda salah besar. Sebenarnya belajar itu memang harus diulang-ulang, agar peserta didik lebih menguasai pelajaran yang didapatnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun