Sebagai negara kepulauan dan maritim, Produksi ikan Indonesia sangat besar. Ikan merupakan salah satu sumber protein utama bagi masyarakat Indonesia karean terdiri dari bebarapa pulau dan sebagian masyarakat berprofesi sebagai nelayanan sehingga ikan menjadi sumber protein utama di indonesia tidak terkecuali sulawesi tenggara.
Sulawesi Tenggara memiliki garis pantai yang panjang dan perairan yang kaya akan keanekaragaman hayati laut. Daerah ini mempunyai industri perikanan laut yang berkembang pesat, dengan para nelayan yang aktif menangkap berbagai jenis ikan seperti tuna, tuna, kakap merah dan banyak spesies lainnya. Hasil tangkapan laut ini dapat dimanfaatkan untuk konsumsi guna menurunkan stunting di Sultra.
Kolaborasi antara pemerintah dan pemangku kepentingan perikanan sangat penting untuk memajukan industri perikanan. Pemerintah mempunyai peran penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung dan melindungi keberlanjutan sumber daya perikanan, sementara pemangku kepentingan perikanan berperan dalam kepatuhan terhadap peraturan dan manajemen operasional.
Di bawah naungan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang diketuai oleh Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko, dan di tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), oleh Ditjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, S.E. M.M. Memberikan dukungan berupa 50 set perahu fiberglass berbobot kurang dari 5 ton (GT) dan 38 motor tempel berkekuatan 15 tenaga kuda yang dilengkapi peralatan penangkapan ikan lainnya. Bantuan yang diberikan diharapkan bermanfaat bagi kelompok nelayan Buton Utara
Semoga dengan adanya program ini dapat membantu sebagian pelaku perikanan sebagai pilar pemasok protein laut di Sultra. Kolaborasi yang erat antara pemerintah dan pelaku perikanan adalah kunci untuk mencapai keberlanjutan perikanan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada sumber daya perikanan.
Dengan pendapatan ikan yang melimpah, saya berharap masyarakat bisa mengkonsumsi ikan, semoga Sultra tidak stunting dan Insya Allah Sultra sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H