Aktivitas yang banyak setiap hari mengharuskan seseorang memiliki tubuh yang sehat dan prima. Tubuh yang sehat tidak hanya dapat diwujudkan melalui asupan makanan bergizi dan minuman sehat. Di samping berolah raga, tubuh sehat dapat diwujudkan dengan pola tidur yang cukup. Tidur merupakan satu aktivitas rehat yang harus dilakukan oleh jutaan umat manusia di atas permukaan bumi. Bisa dibayangkan, bagaimana jadinya bila seseorang tidak dapat tidur dalam sehari.
Alhamdulillah, keadaan tubuh yang sehat membuat saya dapat melakukan beragam aktivitas setiap hari. Sayangnya, beberapa hari terakhir saya mengalami kesulitan tidur di awal waktu. Tidur saat tengah malam membuat tubuh saya terasa lunglai ketika bangun. Sepertinya, kondisi kurang tidur sangat berpengaruh pada kesehatan fisik.
Kurang tidur di malam hari memaksa saya untuk menyicil tidur dan melunasinya di pagi hari. Walau kenyataannya, tidur di waktu pagi selain tidak sehat juga menghambat aktivitas di hari itu. Apalagi pagi hari merupakan waktu untuk bersibuk ria dengan segala rutinitas rumah dan kantor.
Berkaitan dengan masalah tidur ini, mungkin hampir semua orang pernah mengalaminya. Bila hal ini juga terjadi dalam kehidupan Anda, berhati-hatilah, sebab itu berarti tubuh sangat rawan terkena penyakit. Dampaknya seperti buah simalakama, dimakan atau tidak sudah pasti merugikan. Artinya, tidur berlebihan tidak sehat, kurang tidur pun demikian. Maka jalan satu-satunya adalah tidur sesuai dengan porsinya, yakni saat mengantuk dan cukup waktu. Jangan memaksa diri untuk bergadang hingga larut malam apalagi sampai pagi sekadar bela-belain menonton sepak bola di televisi. Kalau berdagang sampai larut, wah itu butuh pembahasan lain, hehehe.
Berdasarkan hasil penelitian dan sumber literatur kesehatan, kurang tidur berdampak buruk bagi kesehatan. Di antaranya, badan menjadi lemas, kulit kusam, mudah mengantuk di pagi dan siang hari, gangguan emosi, insomnia, serta memicu munculnya berbagai macam penyakit. Bahkan, kurang tidur di malam hari karena bergadang di luar ruangan dapat mengakibatkan seseorang terkena paru-paru basah. Hal ini terjadi karena udara di malam hari menjadi lembab yang tidak baik bagi kesehatan pernapasan. Di samping itu pepohonan di malam hari juga mengeluarkan gas karbondioksida (CO2) yang tentu juga tidak sehat bila dihirup oleh manusia.
Terus terang, sebenarnya tulisan ini saya rangkai bukan bermaksud mengurai tentang baik buruknya tidur bagi kesehatan manusia. Namun bila hal itu memberikan manfaat, alhamdulillah. Saya ingin bicara tentang sosok anak kecil yang sangat membuat saya terkesima dan merasa beruntung di dunia ini. Sesuai dengan judul di atas, saya ingin mengulas secuil tentang Rio Vicary.
Rio Vicary adalah seorang anak kecil berkebangsaaan Inggris yang mengidap penyakit Angelman’s syndrome yakni keadaan seseorang yang tidak memiliki kemampuan untuk tidur, suatu penyakit genetik yang sangat langka. Hingga kini, saya belum menemukan penyakit jenis ini ada di Indonesia. Angelman’s syndrome merupakan gangguan neurogenetik yang ditandai oleh kurangnya tingkat intelektual, terhambatnya perkembangan kemampuan tubuh, gangguan tidur, kejang, dan tangan sering mengepak. Penyakit ini baru populer pada tahun 1982.
Bagaimana rasanya bila sehari kita tidak bisa tidur? Efeknya tentu sangat luar biasa bagi kesehatan tubuh. Tapi jangan salah, bocah imut yang juga tidak bisa bicara ini bahkan tidak tidur sepanjang hari yang ia lewati. Bukan hanya sehari melainkan setiap hari. Wah, wah, wah, ini bukan kehebatan namanya melainkan mengidap suatu penyakit. Jadi jangan berharap mengalami hal serupa. Mentang-mentang gak bisa tidur, malam-malam jadi rampok. Apa kata dunia? J
Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Profesor Amanda Sacker dari University College London, dimuat dalam Jurnal Epidemiology and Community Health menunjukkan kemungkinan bahwa jam tidur yang tidak rutin merupakan wujud dari ketidakharmonisan dalam rumah tangga. Anak-anak dengan jam tidur tidak teratur dan berasal dari keluarga broken home akan kurang banyak membaca di malam hari dan cenderung banyak menonton televisi. Hasil penelitian ini tentu akan memengaruhi aktivitas fisik bagi anak-anak. Namun, hal tersebut tentu berlaku bagi orang-orang yang sehat saja, tidak bagi Rio.
Kabar baiknya, dalam kondisi mengidap Angelman’s syndrome, seseorang tetap bisa hidup dengan normal, selain faktor tidur tentunya. Rio pun menunjukkan kehidupan yang normal walau dengan kondisi kesehatan yang sedikit terganggu dalam hal tidurnya. Keadaan seperti yang kita alami sekarang ini patut disyukuri dengan banyak syukur. Kita bisa tidur ketika mengantuk dan juga bisa mengatur kapan kita ingin bangun.
Banyak kisah kehidupan manusia yang memiliki hikmah luar biasa. Setidaknya, kisah kehidupan Rio Vicary dapat kita ambil hikmahnya. Kehidupan kadang tidak sesuai dengan harapan, namun pada titik itulah kita dilatih untuk banyak syukur dan banyak sabar. Sebab dengan menggerutu kehidupan tidak akan menjadi baik. Sejarah telah mencatat, orang-orang yang berkekurangan, baik fisik ataupun materi dapat hidup di tengah-tengah masyarakat dengan kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang terlalu memikirkan nasib dan berpangku tangan.
Anda tentu pernah membaca kisah-kisah menakjubkan lainnya dari bocah-bocah “ingusan” yang dilahirkan ke dunia dengan berbagai kekurangannya namun berhasil membelalakkan mata dunia dengan pretasinya.
Sebut saja Qian Hong Yan, seorang bocah perempuan tanpa kaki yang dijuluki “Basketball Girl”. Bocah yang hidup di Negara Tirai Bambu ini hidup dengan keterbatasan, tanpa kedua kaki namun mampu menjuarai beberapa lomba renang tingkat nasional. Ada juga Kayla Wheeler yang dengan satu tangan (buntung) mampu memecahkan rekor dunia renang. Nick Vujicic yang tanpa tangan dan kaki menjadi motivator tingkat dunia. Conner dan Cayden Long, kakak dan adik penderita celebral palsy (baca; kelumpuhan otak besar) yang menjadi peserta lomba triathlon. Wah, luar biasa. Di dunia, masih banyak orang yang dengan keterbatasannya hidup penuh warna dan prestasi.
Simpulannya, mumpung kita masih sehat, manfaatkanlah kehidupan ini dengan baik. Jika Rio tidak diberi kesempatan untuk tidur, baik di malam hari maupun siangnya, maka bersyukurlah bila masih ada bulan di malam hari yang bersedia menemani lelapnya tidur kita. Matahari di siang hari juga sangat tabah mendukung aktivitas kita sepanjang waktu. Nah, sebelum kita benar-benar tidur sepanjang zaman, ada baiknya kita keluarkan kemampuan terbaik untuk berkontribusi banyak bagi kehidupan ini.
Bila sempat, tidur sianglah sejenak untuk menambah posri sehat kita. Malam hari, tutuplah mata dengan berharap ada mimpi-mimpi indah yang dianugerahkan Allah untuk menemani kita menikmati indahnya malam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H