SERATUS enam tahun lalu. Tepatnya 3 Juli 1904, Theodore Hertzl meninggal dunia. Tokoh pendiri gerakan zionisme internasional ini wafat di usia 44 tahun. Ia memang tidak sepopuler Israel atau Zionisme yang cikal bakalnya ia bukukan diusia 35 tahun. Buku yang jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia tersebut lebih kurang berjudul "Pemerintahan Yahudi". Sebelumnya memang telah ada tokoh Yahudi seperti Pinsker dan Ahad Ha-Am. Namun gerakan mereka tidak seberhasil Hertzl.
Hertzl awalnya seorang wartawan. Haluannya berubah saat terjadi aksi anti Yahudi di negara-negara Eropa yang berbahasa Jerman pada tahun 1880. Puncaknya saat terpilih Karl Lueger Monarkhi sebagai walikota Wina (Austria). Dalam kampanyenya, Monarkhi menjanjikan program anti Yahudi. Ini dilihat sebagai peluang oleh Hertzl.
Ketidaksukaan masyarakat Eropa atas kehadiran orang-orang Yahudi di negara mereka menjadi "alasan" bagi Hertzl untuk mendirikan negara Yahudi. Entah tempatnya di mana. Yang pasti, menurut "teori" Hertzl, program mendirikan negara Yahudi ini akan memberi "keuntungan" bagi masyarakat Eropa yang menilai eksistensi Yahudi di negara mereka mengganggu perdamaian sosial (Katz: 1973).
Hertzl berhasil mengorganisir Kongres Zionis Pertama tahun 1897 di Basle (Swis). Bentuk pertemuannya mirip parlemen Yahudi yang sedang bersidang. Dalam kongres tersebut, Hertzl menjalankan kedudukannya sebagai ketua gerakan Zionis. Mirip dengan peran seorang presiden atau perdana menteri. Di sinilah bermula cikal bakal Jewish Colonial Trust, bank pertama milik Zionis. Kongres ini pula memutuskan perlunya sebuah suratkabar resmi yang menjadi media untuk memberitakan kegiatan Zionis dan pimpinannya.
Menurut Shlomo Avinera (1981), kunci sukses Hertzl mengembangkan ideologi Zionis karena ia menguasai benar senjata terpenting di abad XX: media massa, lobi, dan public relations. Dalam rangka merebut pengaruh, Hertzl beruadiensi dengan Paus di Roma, Kaisar Wilhelm di Jerman, ratu Victoria di Inggris dan dengan Sultan Turki di Istambul. Ia pun memobilisir dana dari para hartawan seperti Moses Hess atau Baron de Rothschild di London.
Setiap gerakan Zionis di berbagai penjuru dunia selalu dianjurkan untuk menerbitkan koran atau majalah. Di era tersebut, media inilah yang memiliki pengaruh kuat. Media akan memuat artikel berkaitan dengan gerakan mereka, menyebarkan opini positif mengenai gerakan Zionisme. Dalam waktu besamaan, di Hollywood, tiga serangkai tokoh Yahudi Melvyn, Goodwyn dan Meyer secara bersama mendirikan studio film MGM. Adolf Zuckor merupakan tohoh Yahudi yang menjadi pionir terpenting perkembangan industri film di Amerika Serikat.
Titik awal keberhasilan gerakan zionis datang satu dekade setelah kematian Hertzl. Tahun 1917 lahir Deklarasi Balfour yang untuk pertama kalinya mengizinkan bangsa Yahudi untuk bermukim di Palestina. Jarang diketahui kalau pada Kongres Zionis Ketiga tahun 1903, Hertzl sebenarnya pernah menyampaikan tawaran resmi pemerintah Inggris yang mau menyediakan sebuah wilayah bagi pemukiman Yahudi di Uganda, Afrika Timur. Andai tawaran itu diterima, mungkin cerita tentang Palestina tidak akan seperti sekarang ini.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H