Meskipun kondisi perekonomian global dan Indonesia masih belum sepenuhnya membaik, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyakini pertumbuhan industri asuransi jiwa tahun ini tetap tumbuh positif.
Ketua Umum AAJI, Hendrisman Rahim menyakini meski tahun ini merupakan tahun politik, industri asuransi tidak akan terkena dampak negatif. Menurutnya, justru di tahun pemilu ada ruang gerak tersendiri bagi industri asuransi. “Tetap optimis meski tahun politik, tidak berdampak justru sebenarnya include kondisi pemilu pasar yang baru untuk asuransi jiwa, untuk para kontestan pemilu, anggota para pemilih, ini pasar yang baru,” ujarnya
Ya benar. Lezatnya kue bisnis asuransi jiwa di Tanah Air memang menggugah selera. Jangan heran apabila banyak investor tergiur mencicipi. Maklum saja, penetrasi pasar asuransi jiwa di Indonesia masih terbilang imut-imut, yakni kurang dari lima persen terhadap total penduduk yang diperkirakan mencapai 260 juta jiwa.
Ceruk pasar yang besar inilah yang membuat banyak investor berlomba-lomba menanamkan modalnya. Di tahun lalu, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI mencatat sedikitnya tiga perusahaan asuransi jiwa baru meramaikan industri, terdiri dari PT Asuransi Jiwa Syariah Amanah Jiwa Giri Artha, PT Asuransi Jiwa Mega Indonesia dan PT Asuransi Jiwa Reliance Indonesia.
Memang sih, dia akui, kabar tersebut tidak langsung diterima asosiasi. Karena, setiap izin usaha baru sudah barang pasti harus melapor ke regulator, dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun, melihat potensi pasarnya yang besar, serta pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia, mustahil jika pasar asuransi jiwa di Indonesia tidak menjanjikan.
Bagaimana penetrasi indsutri asuransi kita di tahun politik ini ? Kita tunggu saja . .
Source : www.asuransi-indonesia.net
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H