Sebuah usul diajukan kepada Perserikatan Bangsa Bangsa, isinya mewajibkan agar semua Kitab Suci dari semua agama di seluruh dunia ditinjau kembali. Semua ayat yang mengarah kepada intoleransi, kekejaman atau fanatisme, harus dihapus. Segala sesuatu yang mengurangi martabat, keadilan dan kesejahteraan manusia, harus dihilangkan. Semua ayat yang bias, rancu, dan membingungkan sehingga hanya membuat pertikaian, perkelahian bahkan pembunuhan antar pembacanya, harus diperjelas.
Ketika diketahui bahwa usul itu diajukan oleh para wakil dari negara Impian yang meliputi : Muhammad, Yesus, dan Budha, maka para wartawan/paparazi bergegas menyerbu hotel tempat mereka menginap untuk minta penjelasan lebih lanjut.
Penjelasan mereka sederhana saja : ‘’Kitab Suci,  seperti hari Sabat atau Jum’at, adalah untuk manusia. Bukan manusia untuk Kitab Suci. Juga seperti pakaian, apabila karena usia dan jaman, pakaian menjadi sempit, maka janganlah badan manusia yang dikecilkan, melainkan pakainnya yang harus disesuaikan ! ‘’
Dapatkah manusia mengerti tubuh dan jiwanya hanya dari Kitab Suci ; mampukah manusia memahami galaxy hanya dari Kitab Suci ; atau bisakah manusia mengerti matematik hanya dari Kitab Suci ? Apalagi Tuhan yang Maha Besar (lebih rumit dan kompleks dari semua diatas) … dapatkah ditulis hanya dalam Kitab Suci yang tipis saja ? Maka jangan mabok atau mendem agama, semua serba dicari jawabannya dari Kitab Suci ; nanti bisa-bisa ada Kritenisasi atau Islamisasi atau Hindunisasi Ilmu Pengetahuan, kasihan Tuhan dipersempit oleh akal manusia.
Mendengar jawaban itu, para kuli tinta ini lalu pulang dengan suka cita yang mendalam sekali. Semoga anda setuju, waras dan tidak mabok agama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H