Mohon tunggu...
Sholihul Hadi Hadi
Sholihul Hadi Hadi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

lawywr Indonesia club

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dosa dan Tahun Tangguhan Menyiakan Makna

19 November 2013   18:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:56 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anginsemilir mengantarkan sunyi, hujan rintik menyusul sepanjang malam dan angin sembab-basah meneteskan airmata senja”kesedihan” yang tak bisa kubendung, karena hanya itu yang aku bisa ,walaupun aku seoranglaki-laki. Kok nemen leh Jo le nglumpruk temen, aku keluar rumah melangkahkan kaki tak tentu arah, berniat menghibur diri untuk melahirkan suasana baru menghilangkan sumpek di rumah sendirian. katanya tak boleh berprasangka, yang sudah ya sudah, beberapa polisi datang kerumah emak, sewaktu aku mengunjungi mertuaku di magelang , aku di demo lebih dari 200 orang yang merasa aku rugikan .kucing –kucing garong , suami piaraan yang lemah lembut dirumah dan kalah dengan istri kadang bisa liar BERLAKU TIDAK KARUANBERMAIN DENGN BERBAGAI LAKI-LAKI DILUR RUMAH HANYA UNTUK CARI PEMUASA di luar rumah. Tak pernah menyangka, ia membiarkan rasa sakit hatinya dikhianati suami asalkan masih setoran , istri macam apa itu ? bagiku kekasih yang tak ada rasa cemburunya pada pasangan itu namanya” Dayyuus”. Sangat berdosa dimata Tuhan. Dendam aneh di hati para laki-laki di hati istri-istri .Tetapi istriku biasa menyimpan dendam itu bertahun tahun , tapi akan meledak sewaktu-waktu seperti Bom waktu, tahu-tahu dia minggat dengan laki-laki lain , entah ke bandung , semarang atau Jakarta, menetapkan perjanjian kawin kontrak dengan mereka, tak boleh melanggar ketetapan yang mereka tetapkan bersama , dab jelas isinya jelas sangat merugikanku.karena aku takut ketika kembali kepadaku dalam keadaan sakit , batu-batuk merjan , atau semacam gejala AIDS – HIV ? ATAUDIA AKAN MENGIDAP KENCING MANIS DANHIBOLA aku hanya sekedar bertanya dalam hati , karena aku terlalu percaya , dan sangat berhati-hati, walau hatiku curiga , kalau selama ini ia bermaindi belakangku memanfaatkan konfikku dengan keluarga.aku sungguh tak punya ketegasan dimatanya, aku merasa sangat kecil dimatanya , aku hanya dianggap anak balita dalam asuhan mebahnya dan kasihan . sama sekali tak ada cinta untuknya . aku hanya kasihan anak-anakku .belakangan ini ia selalu batuk-batuk dan gebres-gebres melulu. beginilah rasa sakitdikhianati istri , ditinggal selingkuh sama banyak laki-laki…….tambah sesek dhodho,ora iso lahopo-lahopo mek meneng ae ?aeh.. aeh …aehhhh..

Di usiaku menjelang 20-an dulu aku tak pernah membayangkan kesedihan sedalam ini, aku dulu seorang Idealis, seorang aktivis pejuang Gender,sekarang aku dijajah wanita yang aku besarkan sendiri dari akal fikiranku,akan tetapi tapi setelah geger itu begini akibatnya, aku jadi malas hidup dan ogah bergerak . Ya,. Aku seorang aktivis dengan tubuh muda , penuh semangat segar “ tunas baru’yang tidak pernah puas dengan kemapanan, penuh keinginan- semangar berkobar, ketidak pahaman akan kegagalan , miskin dan rasa sakit. Perbedaanya 180 derajat dengan sekarang saat umurku menjelang 40 tahun , aku sudah merasa terlambat, aku merasa tidak bisa apa-apa, semuanya terlambat, aku merasakan rasa kalah itu, aku rasakan sakitnya rasa di jajah , bukan oleh londo, jepang , portugis, tapi naifnya oleh Istri yang katanya mriyayi-darah biru itu membuat.aku kalut , sementara mereka belum apa-apa, lalu aku menjadi murung, lebih dari 20 tahun lewat aku mengabdikan diri untuk Dunia arwah untuk mencapai dunia sebenarnya, hanya begini-begini saja, aku tak berdaya apa-apa, hari hariku ditipu alam perdukunan, hari-hariku sepi ditinggal sendiri- semenjak Fitnah besar dilakuakan Jayus , Hardi, Hartono , Suwawai gunungpanti, dan Bambang Permadi pulisi bajingani , bukan sekedar nama bohongan tapi nama beneran; Godam besar itu dihujatkan kepadaku oleh kaum yang mengaku pengikut alam arwah itu . segenap fitnah dan hujatan dilemparkan dengan ringannya , akhirnya aku disingkirkan dan di asingkan di pulau buron, seperti pejuang sukarno dan Hatta. Penjajah berubah bentuk jadi Londho ireng, dan chino ghudigen. Aku seperti terperangkap di jurang yang dalam, jantungku seperti berhenti berdetak, keringat tanganku dingin, dadaku sesak, sakit di sebelah kiri, aku kecewa , aku menyesal melamar dan masuk di alam arwah ; yang ada hanya penyesalan dan angan-anmgan tiada akhir . aku yang semula menjadi mascot , kini menjadi” moratorium hidup”sementara mereka tertawa dan puas dengan kejatuhanku, dendamku tak bisa kukendalikan lagi, kanz-kanz yang selama ini kubantu, menikamku dari belakang membawa lari anak-anak dan istriku , mereka mentertawakan kesakitanku,tidak mau membantu aku , malahan menjatuhkan aku dalam kehinaan, .rasa marah itu datang terus- menerus, membakar dendam dendham kesumat dalam dadaku ,dendam kesumatku pada proletar yang aku besarkan dan yang tak tahu terimakasih : kata-kataku dikuasainya, Filsafat Hubermansichku dilahapnya , Apokalitosku dilahapnya habis, intersubjektifku di telan mentah, mulutku dibungkam dengan konspirasi jahat dengan mereka , mereka memutar balik fakta, seakan akan aku yang keras dan tidak bertanggung jawab,rumahku dibakar, setku ludes dibawa kabur istriku,istriku di zinai orang beramai-ramaitanapoa aku biosa membelanya, dan aku di penjarakan oleh orang orang yang menyukai istriku sendiri. Dan tak lama lagi kedua anakku dikorbankan istriku untuk mammoon , akibatnya aku tidak kerja lagi .Agama-Agama palsu mereka jadikan topeng , kepercayaan-keyakinan palsu bullshit.

Terpaksa aku mengambil jarak dengan mereka , bertahan jadi mumi-mumi yang dimiskinkan,disingkirkan , di moretariumkan, diideotkan,dikalahkan, dan tak mendapat tempat lagi. Namun dalam hati tak pernah berhenti berfikir, aku bertanya pada diriku sendiri,idealisme dan martabatku berfikir,aku bertanya lagi pada diriku soal martabat , idealisme,kehormatan, poengkhianatan, dendam kesumat, bercampur aduk dengan deru laju kebutuhan hidup, rasa sial seperti binatang peliharaan, seperti tahanan tanpa kesalahan, aku lansung di sell. Kepada siapa aku mesti meminta pembelaan, ekapad aparat bagaimana aku meminta pertolongan , kepada siapa aku minta pengadilan ? aku belum selesai bertanya.kepada Tuhankah ? adakah Tuhan di rawa-rawa inilah yang ada Cuma blekethokan.

Hidup ditengah alam desa sekilas tampak tenang-tenang saja, langit mebiru , sawah membentang luas ,udara bersih segar, hutan terlindung , tanam-tanaman subur menghijau, air biru mengalir menembus pedesaan, melewati pematang-pematang sawah yang meluas , sebagian melalui toleransi, di alirkan sehari semalaman dengan disel akrabterjadi sehari-hari, sesekali matahari redup tertutup awan hitam karena tenggereng( nama sebuah musim… jawa ), badan sesekali terasa dingin dan dada sesak penuh dahak, sedikit batuk-batuk, karena uadara belum terlau hangat, walaupun juga tisdak terlalu dingin. Matahari bergeser lagi sedikit menyediakan panas, seperti ngece, para penginteh- penjemur padi, padi belumkering benar , bila ngedhosnyakebetulan turun hujan, panas matahari berangsur hangat ketika hari mulai beranjak siang, sesak nafasku makin hilang bila matahari mau menyelimutiku, terasa hangat dan hidup, sesekali kilat dan geludug menyambar dari kejahuan terdengar dan terlikat menakutkan, sauh angin barat menerbangkan daun-daun bambu di belakang masjid ala aqsa karang pandhan , seakan-akan mau menerbangkan masjidnya juga, rumah kang Karmankebetulan kecil berseberangan di pinggir kali Tondo agak menyerong ke barat sedikit ,pikirku pak Karman nggak mau memasang genteng semen yang berat , akrena kemampuannya hanya gentheng press, biar tidak di tendang angin barat, sebabbiasanya angin liar itu memporak-porandakan rumah di sekitar situ, angin itu sangat kuat,apalagi kalau pas tahun, ada sekali ketika seseorang warga naggap kethoprak pas Tahun atau Taun jawa,Tonilnya di obrak-abrik oleh puting beliung, para pemain kethoprakkocar-kacit tunggang langgang, jaminan, makanan yang disuguhkan kocar-kacir, berantakan, nasi seperti di sebar diatas gundul manusia, ampas bertumpukandi atas lantai, meyebarkan hawa busuk , nasi basi dari kondangan sedekah bumi yang di jemur diatas genting mau dijadikankarak, lalu karaknya dijual ke pasar , orang-orang muda yang meremehkankaum pandita , kiai, ulama, brahmana, baru mengakui kesaktian tetua-tetua adapt disana, walaupun kalau diteliti barangkali kelakuannya tidak lebih baik dari kasta sudra atau paria. Hanya saja kasta sudrabekerja seperti pembantu, jadi orang nomor dua, tapi kenyataannya mereka mampu membuatkan rumah mentereng anak-nakak mereka, dan mengawinkan anak-anak mereka dengan selamt dan baik-baik,, ya memang pekerjaan mereka hanya mencari rumput tapi hati mereka bening , jernih dan dapat berkaca dengan kebaikan, mereka dapat makan kjenyang setiap hari , sedikit sedikit mereka mocok, ndaut, mbanjari, methal, ngedhos, ntraktor, mluku brujul, dan tandur-matun. mereka dibayar secara langsung , kadang-kadang ada yang depe, ngalap nyaur alias membayar lebih dulu mereka diperlakukan seperti tuan, mendapat makanan kiriman, sarapan pagi makanbesar sarapan, jaminan siang hari , kadang-kadang malah dapat bungkusan brekat. Itulah suasana akrab desa kami yang di lakukan selama laboh.upah mereka sehari tidak kurang dari 40 ribukati , sebuah nilai yang sangat besar, mereka hidup ayem, tentrem , bahkan tidak pernah terfikirkan besok hari makan apa , tiap hari mereka jajan di warung , bercengkrama dan membicarakan pertanian yang diolahnya,, kemiskinan yang menghimpit tidak pernah dirasakan, ditelan rasa lelah setelah mngerjakan sawah ladang dan mengurusi ternak mereka. Lain dengan hidupnya si pengecoh , pekerjaannya hanya ngutang , nggak mau megarkan tangan untuk bekerja, bergaya priyayi, berpenampilan mlithit, sepatumengkilat , uang sesen aja nggak punya , modal tampang , bicara sana- sini mengobral janji, menjadi orang yang katanya terhormat ,hanya bermodal kredit , dapat gajian 40 ribu sebulan, berangkat setiap pagi-pagi buta dan pulang sore hari surup , hanya bangga di panggil den,mas, pak, den bagus, ndoro, pak Guru, Ru , cik Gu, pak camat. Padahaltiap hari pekerjaannya hanya ngotar-ngatur , ngutang sana ngutang sini –ngemplang sana-sini berpindah-pindah toko ,punya anak-istri kelambrangan,kurang makan kurang gizi, tidur numpang dirumah orang, kadang saudara barangkali, tanpa balai, tanpa kasur, tiap hari maunya makan enak , nggak mau bekerja keras, makan minum ngutang, kemiskinan menghimpit , menghiris hati,diperbudak gengsi, tapi demi gengsi dan kebanggaan, ia lantas ngutang lagi .”utang melulu gek kapan nyaurnya “ ujar kang suntari yang juragan gergaji itu .

Saat itu aku masih bekerja di pabrik Arwah yang di kelola londho ireng- chino grumung dan jowo lesung dankunthing Ghudhiken, tri parted yang mendirikan perusahaan itu selalu berebutan saham perusahaan lam arwah, yang bergerak di bidang koperasi perbankkan , pendidikan, kami bekerja keras seperti tahanan,bahkanseperti budak , sebulan terkadang tidak dibayari , bayarannya di kemplang pengasuhnya ,uang kami dipotong habis untuk gelondong pengareng-areng , katanya sebagai lading amal, yang pada akhirnya dipakai lele monthe , lika-liku , wayoh , royal oleh Londho ireng itu, sementara kami terengah-engah, montang-manting bekerja ,tanpa pernah dibayar .katanyaakan dibayar pakai “ganjaran” akherat dan di masukkan ke surga., ”itulah petuah para nabi” kata londho ireng yang mengaku kiai itu .sebagai pengabdi harus mau mengorbankan harta bendanya untuk PT . arwah yang di kelolanya itu, semua dilakukan dengan intrik amal shaleh , perjuangan, amal sadakah demi ummat Arwah,dengan ketulusan , pengorbanan , dan keihlasan , sementara golongan mereka sendiri nggak pernah mau beramal, siapa percaya. Apalagi chino grumpung yang nggak punya hidung itu, selalu mengawasi setiap kerja dan gerak gerikku untuk digorok jika melakukan kesalahan. Kami sebagai pekerja tidak pernah diberi kesempatan untuk maju, kamni selalu ditekan, tidak ada pengkaderan, ditindas, tak diberi kesempatan berfikitr dan berkembang, diberbagai sisi , kami seperti kambing di kandang yang di masukkan paddocksatu per satu. Tak ada uang dan waktu untuk keluarga, kami benar benar terjajah seperti penjajah bangsa klobot-jepun, kami sebagai generasi muda, dikebiri yang tua-tua, yang tua selalu mendesak pengin maju sementara yang muda ditekan , atau kalau tidak mau tertekan ya disingkirkan, ditinggalkan . takada uang , tak ada pekerjaan, semua kesalahan kerja pake denda dengan potong gaji, kadang bahkan di beri kenang kenangan diwajah dengan di tending atau dijotos . semua tidak boleh melawan , harus menerima , atau dipecat .. hanya yang sedikit tua yang diberi gaji tinggi, sedangkan kami hanya dianggap pembantu, yang sewaktu-waktu bisa diganti , seperti sandal japit , setelah gepeng , dibuang begitu saja ,tidak ada MoU, tidak ada kontrak-kontrakan, tidak ada wayah-wayahan, tidak perlu AD/ART, tidak perlu rapat-rapat, pokoknya nggak cocok dengan moodnya sikat buang , habis perkara , alias habis manis sepah di buang saja .. itulah kebijakan yang dilakukan di PT Arwah. Kami tidak punya kuasa, kami hanya pembantu, pertimbangannya ya cuma dari pada tidak bekerja. Akhirnya terpaksa kami berjalan pelan-pelan asalkan hidup, hidup selalu ngirit, bertahan, akan lebih baik kalau bekerja dan diam saja , kalau ada penyelewengan dana , atau apa-apa kongkalikong , cukup pura-pura nggak tahu, “lumayan sithik-sithik isih mregawe, keno nggo tuku bensin” ujar ibuku . Sukarno presidensukarno pernah menolak prinsip orang jawa “alon-alon waton kelakon”,, “melu ngeli ilining toyo”, ujar anakku Hilda dari dalam kamar, ketika ia membaca sebuah tulisan jaret. Alon-alon karena orangdulu pake jaret, sekarang orang pake blazer-terusan dan rokj mini. DuluSukarno berani teriak “Ganyang Malaysia “ sekarang orang-orang yang jadi bulan-bulanan di luar negeri, diperpustakan eyangpernah menbaca “ Bung Karno pejuang kaum tani”, marhaen katanya Kitab arwah. Sekarang pemimpin-pemimpin kami menjerat leher kaum tani dengan kawat rem , pemimpin sekarang jadi blarutan yang membasmi habis kaum tani, konon malah membuat proyek berhektar-hektar yang melibas tanah pertanian kami, ada yang alasannya membuat sumur minyak, ada yang mau membuat tambang batubara, pabrik semen , pupuk Fospat dan proyek-proyek besar , yang ujung-ujungnya merugikan wong cilik. Sejarah dari Aidit, Muso,Amir sarifuddin,Tan Malaka ke atasnya lagi, menunjukkan betapa mengenaskan para orang kerdil dan betapa sangat menyentuh hati dan mendebarkan, dibumi hanguskan, dianggap laten, dimusnahkan . bagiku lantas tanpa mereka kapan Negara ini bisa pintar di percaturan internasional , siapa yang lebih memiliki nasionalisme, patriotisme kalau bukan mereka, siapa yang melawan bangsa Klobot, yang katanya tinbggal seumur jagung dan menjadi pahlawan Asia Dai Nippon ?. sipa yang lebih kejam dari Pol-pot,di Kmer- merahkan ( di cemarkan) . aku terkadang sangat jijik mendengar doktrin ayahku yang ekstrim kanan itu , yang bersarung dan serban seperti daun dimakan ulat, seakan mendengar prokem SKI saja sepadan dengan Iblis , lantas orang membuang muka, serta merta mengambil pedang , menghunus tombak untuk membunuh mereka .tanpa mereka sadari kalau tanpa merekaNegara mau memimpin siapa?, apa mau memimpin bangsa arwah saja ?, acara iblis-iblisan itu selalu diperingati setiap akhir bulan September, kami tidak boleh bertanya tentang lakon kethoprak lekra, menampilkan lukisan-lukisan, , menyanyikan lagu-lagu tayub penglibur lara , dan bertanya soal wayang dan punokawan ,. Bahkan tidak boleh bertanya soal semar yang super, atau mempercayai mithosnyi roro kidul maupun Ratu adil. Kami dizombikan oleh Negara , kami dizombikan oleh doktrin-doktrin Arwah. Kami dipaksa percaya dengan yang tidak ada , kami tak boleh menagih janji dan meggalang bukti . . kami tak boleh membaca tentang Sukarno, tak boleh bertanyatentang pidato Nawaksara, tentang sebuahJunta Militer, pemutarbalikan fakta sejarah , dan perekayasaan kepahlawanan.. sejarah berputar balik seperti gasing . Pada akhirnya datang juga kebebasanku untuk menulis bukti, telah keluar siapa semar, siapa gareng , siapa petruk, mbilung, togog, wayan item dan Munir HAM semua ada di jagad perkeliran dunia epos sebuah orde .orde itu menganggap dirinya paling berbudaya padahal bagi kami paling beringas,maling paling bengis .Rezim yang mengukup kekayaan rakyat dengan menina-bobokkan konsep pembangunan mumi dan repelita jangka muter-muter ,ujung-ujungnya yes ketes-ketes,gebug rampak, transmigrasi, Keluarga Berencana, seragam kuning yang diwajibkan, orang dipaksa digiring diancam digebugi bila memakai warna merah , hijau apalagi biru .Karakterdes pun memakai kostum kuning, bagi yangtidak pakai warna selain itu dianggap matador , pantas dieksekusi , dianggap trouble maker, memberontak pada Negara , konsep mayoritas tunggal, aku mengerti dasardasarnya karena ayahkupun seorang dari mereka . aku sendiri memiliki pendirian berbeda. lebih berani mengambil langkah merah atau golput sekalian. Gambar sabit dan godham, caping trucuk tanda orang kesawah, dianggap tidak berbudaya, dianggap subversi, makar, dandinyatakan sebagai gerakan liar dan beringas. Lantas mereka menganggap Orde itu, sebagai orde yang paling berbudaya , semua fasilitas Negara mayoritas diwajibkan pakai lambang beringin itu, potret sukarno dilarang dipasang di rumah-rumah, bagi yang memasang dianggap subversi lantas diciduk, diculik dan dicincang,bunuh. gambar selain dewa mandi uang disingkirkan, membaca riwayat hidup para nasionalis dilarang untuk dibaca,pers Siupnya di berangus, TV hanya cukup satu saja sebagai corong sebuah hegemoni,berita baginya dianggapnya pelajaran sihir kuno , atau hipnotis atau dianggap brainwashatau cuci otak, hanya menciptakan pembangkang dan opossan , mereka takut dengan semua bentuk gerakan tandingan, mereka takut dengan OTB, OTB dinyatakan terlarang , seperti makamyang menakutkan. Buku - buku sejarah dimusnahkan diganti dengan gambar pahlawan-pahlawan kesiangan yang tidak pernah benar-benar berjuang apalagi mau berkorban mengabdi kepada Republik ,Agen-agen CIA dijadikan menteri dan Duta-duta besar. Kitab Das kapital dilarang dibaca di sekolah-sekolah sampai perguruan tinggi , tak ada yang berani merepresentasikan baik dalam seminar maupunmunaqosah, sebuah kitab maha besar tentang pemahamankelas dan revolusi di berangus habis dan pembacanya di culik dan dipenjara.memiliki buku-buku itu saja dianggap kriminalsemua data dan konsep tentang perubahan disembunyikan orde klenik dan aparat-aparatnya, orde arwah gentayangan. Sebuah orde yang menyelewengkan fakta sejarah secara kolosaal, terlalu sangat-amat parah, perekonomian disusun atas dasar monopoli dan oligopoli, Neoliberalisme menutupi semua bagian kesalahan masa lalu, mau ditutup-tutupi, di hapus seakan-akan tidak terjadi apa-apa, hanya dengan permintaan maaf., kesalahan yang akan dipertahankan selama-lamanya ,presiden Rezim itu tidak mau lengser keprabon dari jabatannya, suasana Jogja makin kalang-kabut, gonjang-ganjing, teman-teman gerakan mengadakan orasi dan demo di depan Gelanggang Arena, lalu digiring demo besar-besaran di depangedung dewan DPR menyerukan Reformasi total. Mereka tetap menyangkal , reformasi tak akan terjadi kata mereka.Rezim militer dengan reformasinya melalui pangab Benny bento menyerukan Gebuk dan tembak ditempat langsung pada gerakan mahasiswa yang menyrempet anarki, teman-teman dibantai padagerakan malari, musibah monas, musibah trisakti , semua digagalkan rezim militer . teman-teman gerakan hilang tak tahu kemana, main culik , sikat , Bunuh , lalu embat . habis itu militer berkolusi dengan pengusaha , berpesta pora berniaga, bermodal uang jarahan , uang dan kekuasaan, menghancurkan pundi-pundi simpanan masyarakat sipil , pungutan liar sangat banyaknya, pajak dinaikkan 300%. mereka membuat trik adu domba, sesama saudara dibuat agar saling menuduh, saling membenci ,saling menumpas, saling meniadakan , kebebasan selalu dikumandangkan, tapi tak ada yang mampu untuk dilakukan karena biaya politik teramat mahal. Lantas dimanakah Komunismedi sembunyikan ? komunisme ditumpas tapikafilah orde Terasi tak berhasil mengadakan penghapusan apalagi penumpasan . selama 35 tahun bergulir, ternyata di akui atau tidak komunisme malah jadi jaring usaha mengejar kebenaran dan keadilan dengan dalih demokrasi, kemanusiaan dan kesejahteraan . kapitalismeyang semula membenci komunisme sekarang malah bergandengan erat dengan Neo _librelisme . di rezim dimana setiap sudut dari benang teratas dan terbawah dikuasai Militer lagi, sadar maupun tanpa sadar ,orang-orang bekerjahanya asal bekerja saja, tidak boleh menuntut kenaikan upah,kesejahteraan , jaminan kesehatan, semua sudah ditetapkan secara triparted . orang-orang desa hijrah ke kota untuk memperoleh kerja, sawah –sawah sebagian besar dijual dan dibelikan gundukan plastik impor dari Jepang, dengn merek merek Honda Kawasaki ,benjou itzutzu, sebagian lagi dibiarkan keras tak bisa ditanami karena urea inpres bertahun-tahun mengikis kesuburan tanah,lagi pula generasi sekarang tak ada yang perdfuli dengan pertanian terforsir ke arah industri. arwah para pengiring penyuluh pertanian menciptakan resep-resep, pembangunan, semua ditatar dengan resep itu , tapi aku tak yakinresep itu tak terpakai, kecuali bagi orang bermodal dan orang yang lihai, penafsiran pun dibatasi, harus memakai kacamata mereka sendiri, slogan pembangunan mengiang-ngiang telinga, jadi sumber kebenaran, di doktrinkan di sekolah-sekolah dari SD sampai di Perguruan Tinggi. Rakyat makin tak berdaya mengahadapi penguasa .Kitab arwah jadi sumber pokok, menjadi dontrin-doktrin hampa, pikiran-pikiran kosong. setiap calonan pegawai adayang meneliti dengan detail soal kelahiran anak laki-laki yang reformis. dan menolehsejauh mana darma baktinya kepada masyarakat, haru lebuh dari 13 tahun , ada keringatnya saja belum dapat diterima secara utuh, apalagi kok tidak.tetapi paling tidak sebagai paradigma yang baru ,membahas missi , visi, dan aksi alam Arwah , juga bukan arwah biasa.

Kitab lama Tantrayana mereka anggap sebagai proses mengambang, menyelami dalamnya, dan mengajak semua orang mengalami kedalaman sungai itu termasuk juga pak Raden dan pak Jamil. mereka tidak mengetahui betapa susahnya jadi petani , semuanya dikerjakan sendiri, mereka pun tidak berkuasa pada penguasa, aku menyelami mereka , kau juga mengerti perasaannya, tak berdaya pada sang penjilat ,lintah darat dan pengkhianat. ; aku mengalami nasib seperti mereka, aku hidup di tengah-tengah mereka, aku yang membuat mereka melek Hukum, makan bersama-sama mereka,akhirnya aku mesti menyelami kehidupan mereka, sudah lurus apa tidak, . aku tidak hanya makan minum ditengah sawah dengan mereka, akhirnya aku ikut ndaut juga, membajak bersama , tandur bersama mereka . Ngedhos bersama mereka menelan pil pahit penderitaan, yang tak kunjung selesai. , Aku membajak sawahlalu tandur. Di antara merekahanya rembesan dankepahitan, merekamendatangipasar-pasar yang murah, sehingga dia bisa menutupi kebutuhan dirinya dan nggak mau terbuka.Di saat panen hampir tiba penduduk alam Arwah menghadapi panenraya, polahe koyo cheleng, karenapadinya kelelebbanjirtak dapat dipanen, rasanya berubah,hampir dipastikan setiap saat panen tiba selalu banjir, betapa susah petaniku, mereka ditempa banjir bandang tiap tahun. Petani selalu jadi obyek sasaran pemerasan negara, langkah langkah dibuat untuk menentang Negara, tapi kalau mau bernegara harus masuk sel tahanan lebih dulu , bukan karena-apa-apa, semua itu terjadi, Negara hanya diam saja, yang mereka bisa hanyamenaik-turunkan harga sembako, kebutuhan lainnya, Negara hanya diam, tak bergeming dari demonstran agar tidak ada kenaikan pajak dan upeti. Aku tidur di lantai yang sama sampai saat ini , ngopo repot-repot aku mendayung sampan kehidupan untuk melaut , ketika usiaku menginjak 17 tahun, merantau. merantau dan bergentayangan adalah pekerjaan kaum arwah

mencari pantat bangsaku(catatan buat Tulisan sahabatku Islah Gusmi’an)

Gincu yang pudar, maskara yang Lentur, bibir terbuka setengah menganga, terengah-engah, pipi yang agak sembab, rambut acak-acakan berantakan , tak tertata , mengingatkan aku pada perempuan yang habis bersetubuh.Ia sedang membaca majalah porno edisi yang telah usang , berbahasa sok keingris-inggrisan dengan tawaran penuh iklas sex, lengkap dengan harganya, sex- media sudah terbuka di televisi, tawaran bercinta dengan berbagai gaya ditawarkan di sini, tawaran seperti itu juga lumrah di Amerika, disana sekarangtrendnya malah lebih banyak orang operasi pengempesan tetek, dari pada menggembungkannya .hanya kawan-kawan yang agak mereng, selewah dan sedikit mau menerima perbedaanbisa menerima opiniku, anak-anakku, Lusiana Lamuluki, Mauleda Nabeela, GregoriusLeo Bautista Amanda, Hilda Dwi Freeta Costa Sabrina Ayu Desmayanti, semua menerimaku sebagai ayahnya , walau berangkat dari adat yang berbeda, wajah merekabiasa, sederhana, lugu, tubuh lengkap , dengan dua mata, dua telinga, satu hidung, satu mulut ; kepala, pundak , dada, perut , paha, lutut, dan kaki sempurna, wajah Asia, semua serba biasa, mengingatkanku betapa banyak anak-anakku yang tidak kuakui, anak ku Indo semua belum lagiyang lain .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun