Bu Triani mulai menekuni dunia masakan sudah sejak lama. Penjulaan pertama Bu Triani pada saat itu  adalah jualan cilok dan juga jajanan rumahan. Keahlian tersebut didapat kan karena Ibu Triana hobi untuk memasak, oleh karena itu beliau melakukan inovasi setiap harinya. Dengan hobby memasak tersebut akhirnya membuka warung pertamanya dengan menjual jajanan rumahan seperti cilok Sosis dll.Â
Penjualan pertama tersebut mengalami penurunan karena jajanan dan cilok itu banyak saingan nya sehingga untuk penghasilan sehari-hari kurang menjanjikan. Seiring penjualan yang terus menurun Ibu Triani ingin menciptakan sesuatu hal baru dalam dunia masakan dan tiba inovasi tersebut ke Golut ( Sego Welut ). Awal terciptanya ide Golut karena beliau terinspirasi dari masakan sleman yaitu sama Golut.Â
Hal yang membedakan dengan Golut dari yang lain yaitu berada di teknik masak dan cara mengolahnya. Ciri Khas dari Golut ibu Triani adalah berada di bumbu belut nya. Bumbu yang  dimasak pada belut tersebut telah dicampuri bumbu rahasia yaitu pada bawang putih dan beberapa bumbu yang lain.Â
Selain itu Teknik penyajian sendiri memiliki perbedaan dari Golut yang asli dimana setelah matang belut tersebut bukan langsung disajikan utuh akan tetapi ditumbuk terlebih dahulu sampai halus sampai seperti serbuk. Dalam penyajian sendiri untuk di piring biasanya didampingi oleh daun papaya dan juga sambel ijo.Â
Golut Pak Joko sudah memiliki legalitas usaha meliputi NIB, serta kualifikasi Halal MUI dan juga sudah memiliki media akun penjualan dalam platform daring seperti Goje dan Shoppefood. Untuk harga jual sendiri untuk porsi kecil Golut sendiri dibandrol dengan harga Rp 7.000,00 sedangkan untuk porsi besar nya dibandrol dengan harga Rp 11.000,00. Biasanya untuk Golut didampingi sama Gorengan menjadi lauk tambahannya. Produksi Golut sendiri biasanya memerlukan 10kg belut dalam sehari dalam sekali produksi, untuk operasional sehari bu Triani dibantu oleh satu karyawan yang masih keluarga dengan bu Triani.
Golut Pak Joko sudah beroperasi selama kurang lebih 10 Tahun lebih hal itu dikatakan menjadi pelopor Sego Belut yang berada di Kecamatan Karangnongko atau bisa bilang icon dari desa Blimbing itu sendiri. Tujuan analisis UMKM unggulan umumnya mencakup:
1. Identifikasi Keunggulan Bersaing: Menganalisis faktor-faktor yang membuat UMKM tersebut unggul dibandingkan dengan pesaingnya, seperti produk inovatif, strategi pemasaran, atau efisiensi operasional.
2. Pemahaman Pasar: Memahami segmen pasar yang menjadi target UMKM, preferensi pelanggan, dan tren pasar yang dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan bisnis.
3. Efisiensi Operasional: Mengidentifikasi potensi peningkatan efisiensi dalam proses produksi, manajemen rantai pasokan, atau pengelolaan sumber daya untuk meningkatkan profitabilitas.
4. Analisis Finansial: Mengevaluasi kinerja keuangan UMKM, termasuk pendapatan, biaya, dan profitabilitas, guna mendukung pengambilan keputusan yang berbasis data.